Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Nunuk Riza, Guru TIK yang Mengajar dengan Berkebun

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Nuno Riza pengampu mata pelajaran Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) di SMA 1 Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah saat berdiskusi bersama siswa di sekitar kebun strawbery, 11 Agustus 2017. Ide kreatif Nunuk ini tidak hanya digunakan sendiri, tetapi dikembangkan dan diisebarkan melalui komunitas guru pengejar di Pekalongan. TEMPO/Budi Purwanto
Nuno Riza pengampu mata pelajaran Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) di SMA 1 Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah saat berdiskusi bersama siswa di sekitar kebun strawbery, 11 Agustus 2017. Ide kreatif Nunuk ini tidak hanya digunakan sendiri, tetapi dikembangkan dan diisebarkan melalui komunitas guru pengejar di Pekalongan. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nunuk Riza Puji, guru di SMA 1 Petungkriono, Pekalongan, mengenang kembali pengalamannya ketika mengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tanpa ada lab komputer di sekolahnya. Sekolah yang berada pada ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut, dibutuhkan waktu dua jam agar Nunuk bisa sampai ke sekolahnya.

Pada 2016, saat pertama kali menjadi guru di sana, Nunuk mesti memutar otak agar anak-anak bisa tetap belajar sekalipun dengan fasilitas yang minim. Bermodalkan satu laptop yang dia punya, Nunuk mengalihkan pembelajaran tak melulu menggunakan komputer jinjing. Dari dua jam durasi pelajaran TIK, satu jamnya Nunuk gunakan di luar kelas. Dia memanfaatkan kebun sekolah untuk belajar.

Para siswa diajak belajar di lahan tidur yang tidak tergarap, sekaligus membersihkan lahan tersebut dari ilalang. Di sana, Nunuk memancing ide siswa dengan memberikan pertanyaan apa yang akan mereka tanam di lahan tersebut.  

“Dari pertanyaan tadi, saya baru melihat bahwa murid saya bukan murid yang malas. Murid saya itu murid yang aktif asal sesuai dengan bidangnya,” ungkapnya saat ditemui Tempo pada Maret lalu.

Nunuk kembali melontarkan pertanyaan pemantik bagaimana cara menanam stroberi. Siswa diberi kesempatan mencari jawaban dalam waktu 30 menit. Ada murid ke perpustakaan untuk mencari informasi, ada yang mencari tahu informasi di internet menggunakan WiFi sekolah, dan ada yang bertanya pada guru biologi.

Bahkan, kata dia, ada satu murid yang berinisiatif untuk bertanya pada penjaga sekolah. Namun, hanya dua murid yang berhasil menemukan cara menanam stroberi yang benar yaitu murid yang mencari jawaban di internet dan murid yang bertanya pada penjaga sekolah

“Ternyata, penjaga sekolah bisa jadi sumber belajar di mata pelajaran TIK. Belum pernah saya merasakan gurunya jadi banyak. Selama ini pelajaran TIK gurunya, ya, saya,” ucap Nunuk.

Setelah mendapat jawaban, siswa diminta untuk mengetik hasil informasi di laptop secara berkelompok. Dari situlah mereka belajar menggunakan komputer. Ide mengajar secara kreatif itu dilakukan setelah menghadiri Temu Pendidik Nusantara yang dilaksanakan oleh Yayasan Guru Belajar. Saat itu, dia terinspirasi oleh pendidik lain yang menerapkan metode pembelajaran di luar ruang kelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya memanfaatkan kekuatan itu. Anak-anak saya terbiasa di lapangan. Yang kedua, saya punya keterbatasan, tidak ada lab komputer,” ujarnya.

Cerita Nunuk dengan ide kreatifnya mengajar sempat muncul di berbagai media pada 2017. Setelah mendapat sorotan, SMAN 1 Petungkriyono akhirnya mempunyai lab komputer pada 2019.

“Saya ingin anak-anak saya tidak cuma mengerti cara menggunakan komputer, tapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi komputer ke luar dan di kurikulum yang sekarang, mata pelajaran informatika memang mendorong untuk ke sana,” lanjutnya.

Di Kurikulum Merdeka, mata pelajaran TIK disebut Informatika. Menurut Nunuk, materi Informatika di kurikulum terbaru ini dapat diajarkan tanpa memerlukan komputer. Contohnya adalah materi computational thinking tentang bagaimana berpikir ala komputer.

Mata pelajaran ini juga tidak diharuskan untuk diajar oleh guru dengan latar belakang teknik komputer, karena materinya lebih mengarah ke literasi digital secara umum. “Kalau saya memaknainya di kurikulum sekarang Informatika cuma jembatan untuk melatih anak-anak berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkreasi,” ungkapnya.

Pilihan Editor: UI Terima 2.049 Mahasiswa Baru Jalur SNBP, Kedokteran dan Hukum Jadi Prodi Favorit

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HNW Minta Pemerintah Berikan Kesejahteraan kepada Guru Raudhatul Afthal

1 hari lalu

HNW Minta Pemerintah Berikan Kesejahteraan kepada Guru Raudhatul Afthal

HNW Minta Pemerintah Perhatikan Nasib dan Kesejahteraan Para Guru Raudhatul Athfal


Sekolah di Bekasi Ungkap Penganiayaan Anak oleh Orang Tuanya, Sering Disabet Pakai Hanger

2 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan anak. youtube.com
Sekolah di Bekasi Ungkap Penganiayaan Anak oleh Orang Tuanya, Sering Disabet Pakai Hanger

Bocah laki-laki, usia 10 tahun, menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di Jatiluhur, Kota Bekasi.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pengguna X Premium Bisa Sembunyikan Tab Likes, Apresiasi GTK 2023

4 hari lalu

Logo baru Twitter. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pengguna X Premium Bisa Sembunyikan Tab Likes, Apresiasi GTK 2023

Topik tentang pengguna media sosial X bisa menyembunyikan tab Likes miliknya menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pendaftaran Apresiasi GTK 2023 Masih Dibuka, Simak Tips Bikin Karya dari Peraih Guru Inspiratif

4 hari lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Pendaftaran Apresiasi GTK 2023 Masih Dibuka, Simak Tips Bikin Karya dari Peraih Guru Inspiratif

Apresiasi GTK merupakan upaya Kemendikbudristek untuk memberikan penghargaan kepada GTK yang telah memberikan layanan pendidikan dengan baik.


Lulusan PPG Prajabatan Diminta Segera Bersiap Ikut Seleksi ASN PPPK 2023

4 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Lulusan PPG Prajabatan Diminta Segera Bersiap Ikut Seleksi ASN PPPK 2023

Para lulusan PPG Prajabatan akan diproyeksikan untuk mengisi kekosongan serta menggantikan guru-guru yang pensiun pada satuan pendidikan.


Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 Pilih Kabupaten Pesawaran Lampung Jadi Titik Sasaran Aksi

7 hari lalu

Tim Survei Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan 13 tengah melakukan kunjungan ke sebuah sekolah dasar di Kabupaten Pesawaran, Lampung. ANTARA/HO-GUIM
Gerakan UI Mengajar Angkatan 13 Pilih Kabupaten Pesawaran Lampung Jadi Titik Sasaran Aksi

Kegiatan grand opening merupakan kegiatan tahunan yang menjadi simbolisasi dari pembukaan secara resmi kegiatan Gerakan UI Mengajar.


Fadel Muhammad Apresiasi Perkembangan Perguruan Alkhairaat

10 hari lalu

Fadel Muhammad Apresiasi Perkembangan Perguruan Alkhairaat

Jelang Muktamar Alkhairaat, Fadel Muhammad : Kami Membutuhkan Guru-Guru Yang Mau Berjuang Demi Bangsa Dan Negara


Kelulusan Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Diumumkan Jumat Ini

10 hari lalu

Seorang guru mengajar dengan metode tatap muka dan daring (hybrid) saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SMPN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin 7 Maret 2022. Pemerintah Kota Tangerang menerapkan PTM terbatas sebanyak 50 persen untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP di tengah pemberlakuan PPKM level 3. ANTARA FOTO/Fauzan
Kelulusan Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Diumumkan Jumat Ini

Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan mengumumkan hasil kelulusan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1.


Pendaftaran Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2023 Dibuka, Cek Jadwal dan Kategorinya

13 hari lalu

Sejumlah guru mengantre untuk meninggalkan lokasi seusai menghadiri Puncak Peringatan HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. Joko Widodo dalam sambutannya mengapresiasi peran guru yang terus mengawal masa depan bangsa melalui pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan segala keterbatasan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Pendaftaran Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2023 Dibuka, Cek Jadwal dan Kategorinya

Pendaftaran Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2023 dibuka sampai 8 Oktober mendatang.


Siswa SMAN Pekanbaru, Kanisius Jakarta, Petra dan Gloria Surabaya Raih Medali Olimpiade Informatika di Hungaria

14 hari lalu

Logo Kemendikbud di sebuah spanduk. ANTARA/Anis Efizudin/am.
Siswa SMAN Pekanbaru, Kanisius Jakarta, Petra dan Gloria Surabaya Raih Medali Olimpiade Informatika di Hungaria

Tim siswa Indonesia raih empat medali di ajang olimpiade internasional di Hungaria.