Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Tuan Rumah Pertemuan Oseanografi Antar-pemerintah Pasifik Barat

image-gnews
Gedung BJ Habibie, BRIN, Jakarta Pusat. Foto: Maria Fransisca Lahur
Gedung BJ Habibie, BRIN, Jakarta Pusat. Foto: Maria Fransisca Lahur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi tuan rumah agenda pertemuan Komisi Oseanografi Antarpemerintah untuk Pasifik Barat ke-14 yang digelar mulai hari ini, Selasa 4 April 2023 sampai Jumat mendatang. IOC-WESPAC adalah wadah kerja sama riset, teknologi dan kebijakan di bidang ilmu kelautan untuk negara-negara di wilayah Pasifik Barat.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, program kerja sama yang dijalin para anggota IOC-WESPAC memiliki peran strategis untuk kemajuan riset dan inovasi di Indonesia. Kerja sama riset itu, disebut Handoko, untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat dan sumber daya laut dan wilayah pesisir serta menerapkan pengetahuan tersebut untuk peningkatan tata kelola, pembangunan berkelanjutan, dan perlindungan ekosistem laut.

“Pada pertemuan kali ini akan dilakukan review terhadap pelaksanaan kesepakatan yang telah dibuat pada pertemuan IOC-WESPAC sebelumnya selama tiga tahun terakhir,” kata Handoko saat membuka pertemuan di Auditorium Soemitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta. Dia menambahkan, "Selain mengevaluasi, setiap negara anggota juga dapat mengusulkan project atau working group yang akan ditindaklanjuti di tahun-tahun berikutnya."

BRIN, Handoko mengungkap, akan mengusulkan topik diskusi mengenai small island research and development (SIRaD). Usulan SIRaD tersebut dinilainya sangat relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan. "Topik ini sangat relevan dengan 17.500 pulau yang dimiliki Indonesia, 90 persen dapat dikategorikan sebagai pulau-pulau kecil dan terdapat 111 pulau kecil terluar," kata dia.

Selain itu, pulau-pulau kecil unik secara geologis dan biologis disebut Handoko memiliki kekayaan hayati khas atau endemik, yang hanya ada di beberapa pulau atau klaster pulau tersebut. Misalnya, coral triangle yang merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia. "Pulau-pulau kecil juga rentan akibat perubahan iklim dan potensi tenggelam," tuturnya.

Mengingat adanya kemiripan berbagai ancaman yang dihadapi oleh semua negara di kawasan regional Pasifik Barat, menurut Handoko, perlu dibentuk working group SIRaD. Melalui working group itulah para peneliti regional akan mencari solusi bersama melalui riset yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Perubahan Iklim, Apa Kontribusi Peneliti Indonesia?

Kejadian riil yang sudah terjadi dijelaskan oleh Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Maritim dan SDA Bappenas. Menurutnya telah ada 5.400 bencana, dengan 99 persen merupakan bencana mikrohidrologi. "Artinya, tiba-tiba kita cuaca ekstrem hujan atau panas," kata Vivi saat konferensi pers. 

Hal itu menurutnya sebagai dampak perubahan iklim. Vivi menyebutkan beberapa daerah sekarang sudah mengalami dampak langsung dari naiknya muka air laut. Ada desa yang sudah hilang atau kota besar yang air tanahnya terganggu.

Begitu juga dampak gelombang dengan tinggi 4 meter, bahkan lebih. "Itu mengancam nelayan-nelayan kita yang kapalnya sekitar 10 GT, kecil-kecil," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti senior di Pusat Riset Oseanografi, BRIN, Augy Syahailatua menekankan peran penting kolaborasi dengan negara lain untuk urusan perubahan cuaca dan iklim. "Kita tidak melihat hanya di Indonesia, tapi Indonesia di kawasan," katanya sambil menambahkan, "Kolaborasi sangat membutuhkan teman-teman peneliti dari Indonesia untuk berkontribusi bersama." 

Ia menyebutkan ada agenda yang memungkinkan Indonesia bisa saja membuat program sendiri atau mengikuti program yang sudah ada. Namun, menurutnya, Indonesia sebaiknya memimpin di Samudera Pasifik dan Hindia.

"Dan kalau kita bicara samudera, kita bicara laut dalam. Perairan Indonesia sekitar 2/3 adalah laut dalam. Sehingga Indonesia menjadi laboratorium untuk urusan Samudera Hindia dan Pasifik," tuturnya.

Tentang IOC WESTPAC

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Mego Pinandito menyebutkan, IOC WESTPAC akan menghasilkan Senior Governmental Official (SGO) Jakarta Statement yang memuat pernyataan bersama dari SGO Statement on the UN Decade of Ocean Science for the Sustainable Development (2021-2030).

Lebih rinci ia menyebutkan bahwa para delegasi akan membahas strategi pengembangan yang membahas kontribusi negara anggota, antara lain, terhadap Sustainable Development Goals 14. Juga keterlibatan dan kontribusi pada UN Ocean Decade antara lain program UN 21 (Akselerasi Pengelolaan Ruang Laut); UN 22 (pengurangan limbah plastik di muara sungai), dan UN 23 (Transformasi Regional Network of Training and Research Centers (RTRCs)), serta UN 24 (the 2nd Cooperative Study of Kuroshio and Adjacent Regions – dari ilmu pengetahuan hingga kesejahteraan manusia).

Sebagai informasi, selain BRIN, IOC WESTPAC didukung berbagai unsur Kementerian/Lembaga pemerintah Indonesia, yaitu Kemenkomarves, Bappenas, Kemlu, KKP, BMKG, Pushidros AL, KLHK, BIG, AIS, UNDP, dan beberapa universitas, yaitu IPB, UMRAH, UNSRI dan UNHAS, UI, UGM, UNPAD, ITB, UNDIP, UNPATTI, UNSOED, UNSRAT. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan beberapa pusat riset (PR) BRIN, yaitu PR Oseanografi, PR Iklim dan Atmosfer, PR Laut Dalam, PR Kebencanaan Geologi, dan PR Kependudukan.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

6 jam lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

21 jam lalu

Ilustrasi hujan. (REUTERS/Zoran Milich)
Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

Hujan lebat telah mengguyur sebagian wilayah Jabodetabek pada Selasa sore hingga memasuki malam ini, 10 September 2024.


Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

2 hari lalu

Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, melakukan penanaman mangrove di Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, pada Sabtu, 7 September 2024. Foto/ANTARA-Humas Pemprov Sulbar
Sebanyak 120 Ribu Mangrove Akan Ditanam di Pesisir Pantai Sulawesi Barat

Selain menjadi bagian peringatan hari jadi Sulawesi Barat ke-20, kegiatan penanaman mangrove ini untuk menyokong wisata dan gerakan perubahan iklim.


Ketika Sri Mulyani Cemas Perubahan Iklim Gerus PDB sampai 10 Persen Tahun Depan

3 hari lalu

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani saat bertemu dengan Paus Fransiskus dalam acara dialog lintas iman, Kamis, 5 September 2024/Foto: Instagram/Sri Mulyani
Ketika Sri Mulyani Cemas Perubahan Iklim Gerus PDB sampai 10 Persen Tahun Depan

Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 10 persen pada 2025.


Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

5 hari lalu

Spesies anggrek Dendrobium sagin, satu di antara delapan spesies baru tumbuhan yang ditemukan di Indonesia sepanjang 2020 lewat penelitian kolaborasi LIPI. (LIPI/REZA SAPUTRA)
Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.


Menhan Singapura: Perlu Tindakan Korektif untuk Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Senior Minister and Coordinating Minister for National Security H.E Teo Chee Hean menyampaikan paparan saat menjadi keynote speaker dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Paparan tersebut mengangkat terkait dengan ASEAN Sustainability Pathways. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Menhan Singapura: Perlu Tindakan Korektif untuk Hadapi Perubahan Iklim

Menhan Singapura menilai untuk menghadapi perubahan iklim diperlukan tindakan kolektif dan konsisten dari semua pemangku kepentingan


Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

5 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

Peneliti BRIN mengatakan, pengembangan vaksin Hepatitis C bisa dilakukan jika peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama.


Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

6 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

Presiden Jokowi kembali menyoroti tantangan berat dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Apa katanya?


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

7 hari lalu

Peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) antre mengecek nomor ujian sebelum memasuki ruangan tes di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 September 2021. SKD CPNS sejumlah daerah yang berlangsung hingga 11 September 2021 berpusat di Kediri tersebut menerapkan standar protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

Tersedia sebanyak 500 formasi CPNS 2024 BRIN. Kesempatan diberikan kepada lulusan doktor (S3) untuk mengisi jabatan fungsional Peneliti Ahli Muda.