Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Black Hole, Lubang Hitam Misterius di Alam Semesta?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lubang hitam alias black hole menjadi satu dari sekian objek paling aneh sekaligus menarik di luar angkasa. Sederhananya, lubang hitam adalah titik yang sangat padat di ruang angkasa sehingga menciptakan daya gravitasi yang super besar. Saking besarnya gravitasi itu, cahaya sekali pun bahkan tidak bisa lepas dari tarikan kuat lubang hitam.

Karena tidak ada cahaya yang bisa lewat, lubang hitam tidak terlihat. Namun, teleskop luar angkasa dengan alat khusus dapat membantu menemukan lubang hitam. Perangkat tersebut dapat melihat bagaimana bintang yang sangat dekat dengan lubang hitam berperilaku berbeda dari bintang lainnya.

Ilmuwan mempelajari sebuah bintang untuk mengetahui apakah objek itu terbang mengelilingi atau mengorbit sebuah lubang hitam. Ketika lubang hitam dan bintang saling berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan tercipta. Jika benda-benda angkasa menjelajah terlalu dekat dengan lubang hitam—baik itu bintang, planet, atau pesawat antariksa—mereka akan hancur sebagai hasil regangan dan kompresi dalam proses teoretis yang dikenal sebagai spagetifikasi.

Ukuran lubang hitam bisa kecil ataupun besar. Ada empat jenis black hole secara umum berdasarkan ukuran atau kekuatannya: lubang hitam bintang (stellar black hole), lubang hitam bermassa menengah (intermediate black hole), lubang hitam supermasif (supermassive black hole), dan lubang hitam mini (miniature black hole).

Galaksi Bimasakti, tempat Bumi berada, diperkirakan dapat menampung lebih dari 100 juta lubang hitam walau nyatanya sulit sekali untuk mendeteksi objek tersebut sekalipun dengan bantuan teleskop khusus. Salah satu lubang hitam yang pernah ditemukan adalah Sagittarius A, sebuah supermassive black hole yang terletak di jantung Bimasakti. Massanya setara dengan 4 juta matahari dan dapat menampung beberapa juta Bumi.

Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?

Terdapat beberapa teori tentang pembentukan lubang hitam. Para ilmuwan berpikir bahwa lubang hitam mini sudah ada saat alam semesta terbentuk (big bang). Sementara itu, lubang hitam supermasif terbentuk pada waktu yang sama dengan galaksi tempat mereka berada.

Akan tetapi, pembentukan lubang hitam bintang berkaitan dengan kematian bintang itu sendiri. Sebagian besar bintang yang mencapai akhir hidupnya akan mengembang, kehilangan massa, mendingin, dan kemudian membentuk katai putih (bintang kecil yang tidak lagi bersinar). Namun, bintang-bintang raksasa yang ukurannya 10 hingga 20 kali lebih besar dari matahari tata surya akan menjadi bintang neutron superpadat alias lubang hitam bintang.

Pada tahap akhir kematian bintang, terjadilah supernova alias meledaknya sebuah bintang berukuran besar. Ledakan tersebut melontarkan materi bintang ke luar angkasa dan menyisakan inti bintang saja. Ketika bintang masih hidup, fusi nuklir menciptakan dorongan konstan ke luar yang menyeimbangkan tarikan gravitasi ke dalam dari massa bintang itu sendiri. Namun, pada sisa-sisa supernova, tidak ada lagi gaya yang melawan gravitasi itu sehingga inti bintang mulai runtuh dengan sendirinya.

Jika massanya runtuh menjadi titik yang sangat kecil, sebuah lubang hitam akan lahir. Sebuah titik mengemas semua massa yang berkali-kali lebih berat dari matahari menjadi sebuah lubang hitam dengan tarikan gravitasi yang superkuat. Ribuan stellar black hole ini mungkin mengintai di dalam galaksi Bimasakti.

Fakta Menarik Lain tentang Lubang Hitam

1. Lubang Hitam Tumbuh semakin Besar

Tak peduli ukuran awalnya, lubang hitam dapat tumbuh sepanjang hidup mereka dengan menghisap gas dan debu dari benda langit apa pun yang merambat terlalu dekat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, segala objek yang melewati event horizon (daerah disekitar lubang hitam) tidak mungkin bisa lolos dan secara teori akan di-spagetifikasi akibat peningkatan tajam kekuatan gravitasi seiring jatuh ke dalam lubang hitam.

2. Lubang Hitam, “Pemakan yang Berantakan”

Selain dari perilaku berbeda objek-objek di sekitarnya, keberadaan lubang hitam juga terdeteksi berkat sifatnya yang morat-marit saat “memakan” sesuatu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat lubang hitam menghisap sebuah bintang, gaya gravitasi dan magnetnya yang masif memanaskan gas dan debu yang jatuh sehingga radiasi pun terpancar. Sebagian dari materi bercahaya itu menyelubungi lubang hitam di wilayah berputar yang disebut piringan akresi. Materi yang mulai jatuh ke dalam lubang hitam bahkan belum tentu tetap ada. Alhasil, lubang hitam kadang-kadang mengeluarkan debu bintang dalam “sendawa” sarat radiasi yang kuat.

3. Lubang Hitam Biner

Pada 2015, para astronom menggunakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) untuk mendeteksi gelombang gravitasi dari penggabungan lubang hitam bintang. Mereka memiliki konfirmasi lebih lanjut tentang keberadaan lubang hitam bintang yang lebih besar dari 20 massa matahari, sebuah objek yang sebelumnya tidak diketahui.

Pengamatan LIGO turut memberikan wawasan tentang arah putaran lubang hitam. Saat dua lubang hitam berputar mengelilingi satu sama lain, mereka dapat berputar ke arah yang sama atau berlawanan arah.

Ada dua teori tentang bagaimana lubang hitam biner (berpasangan) terbentuk. Kemungkinan pertama menunjukkan bahwa sepasang lubang hitam biner tercipta pada waktu yang hampir bersamaan dari dua bintang yang lahir bersama dan mati secara eksplosif pada waktu yang hampir bersamaan pula. Bintang biner akan memiliki orientasi putaran yang sama satu sama lain, sehingga dua lubang hitam yang tertinggal juga akan demikian.

Sementara itu, kemungkinan lainnya adalah dua lubang hitam di gugus bintang tenggelam ke pusat gugus, kemudian berpasangan. Lubang hitam biner seperti itu akan memiliki orientasi putaran acak satu sama lain. Pengamatan LIGO terhadap lubang hitam biner dengan orientasi putaran berbeda memberikan bukti kuat untuk teori pembentukan tersebut.

Ilmuwan LIGO mengklaim penelitian tentang lubang hitam biner ini akan mencuri perhatian lebih lanjut di masa depan.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | NASA | NATIONAL GEOGRAPHIC | SPACE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

8 jam lalu

Gletser Perito Moreno. Wikipedia/Martin St-Amant
Gletser Tebal Ditemukan di Qinghai-Xizang Cina, Mengenali Lapisan Es Besar Ini

Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengidentifikasi gletser paling tebal di Qinghai-Xizang. Apa itu gletser?


Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

2 hari lalu

Ilustrasi Bumi dan bulan yang mengorbit bintang kerdil putih. (Kredit: Giuseppe Parisi/Livescience)
Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

Sistem planet yang jauh ini pertama kali diamati oleh para astronom pada tahun 2020.


Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

7 hari lalu

Rotasi bumi
Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

Kalangan astronom tengah mengamati asteroid 2024 PT5 berukuran 11 meter yang akan terkena tarikan gravitasi bumi.


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

35 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.


Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

45 hari lalu

Rotasi bumi
Bumi Nanti akan Punya Waktu 25 Jam Sehari, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Para peneliti mengatakan, bumi memiliki 25 jam dalam sehari itu mungkin akan terjadi sekitar 200 juta tahun mendatang.


Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

48 hari lalu

Sampel batuan dari mantel Bumi seperti yang tampak di bawah mikroskop. newscientist.com
Rekor, Pengeboran di Atlantik Tembus Mantel Bumi hingga 1,2 Kilometer

Tim geolog ciptakan rekor mengebor terdalam ke dalam kerak Bumi


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

26 Juli 2024

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

29 Juni 2024

Ilustrasi kiamat 2012. denzomag.com
Deretan Prediksi Tentang Kiamat di Masa Mendatang

Ahli nujum India, Kushal Kumar meramalkan besok, Sabtu, 29 Juni 2024 kiamat. Berikut sederet ramalan hari kiamat dalam beberapa waktu mendatang.


Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

29 Juni 2024

Ilustrasi terjadinya kiamat. abcnews.go.com
Peramal India Sebut Kiamat Disebabkan Perang Dunia III, Ini Penyebab Kiamat Menurut Sains

Seorang ahli nujum India meramalkan kiamat akan terjadi, Sabtu, 29 Juni 2024 disebabkan Perang Dunia III. Begini penyebab kiamat menurut sains?


Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

14 Mei 2024

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.