TEMPO.CO, Jakarta - Analisa terbaru BMKG pada Sabtu, 8 April 2023, menunjukkan peningkatan intensitas bibit Siklon Tropis 98S yang pesat sejak 48 jam terakhir. Tumbuh di selatan Laut Arafura pada 6 April lalu, badai tropis itu kini sudah berada di sekitar Laut Timor, sebelah barat daya Saumlaki dan berada di area tanggung jawab Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta.
Bibit siklon itu dipantau bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum sebesar 996 mb. BMKG memperkirakan, potensinya tinggi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24-36 jam ke depan terhitung sejak Sabtu.
Dalam periode itu pula, BMKG memperingatkan bibit siklon 98S dapat berdampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga hujan sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua. Angin kencang di wilayah NTT, Maluku, dan Papua. Juga gelombang tinggi 2,5 - 4,0 meter di Perairan Kepulauan Sermata - Letti - Babar dan Laut Arafura bagian barat.
"Untuk NTT tanggal 9 hingga 11 April, Siaga untuk Kabupaten Manggarai Barat, Kupang, Kota Kupang, Sumba Barat Daya, Sikka, dan Ende," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers khusus antisipasi dampak peningkatan intensitas bibit siklon 98S dan 90W di Indonesia tersebut, Sabtu.
Hujan lebat di wilayah NTT diprakirakan bisa berdampak seperti longsor, erosi tanah, guguran bebatuan, banjir, dan sungai meluap. "Jadi harus mewaspadai hal tersebut," kata Dwikorita yang bahkan mengatakan kewaspadaan sampai ke wilayah di Bali 10-11 April 2023.
Sementara itu, untuk bibit Siklon Tropis 90W, BMKG menuturkan masih menunjukkan eksistensinya di sekitar wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Pergerakan bibit siklon yang berada di utara 98S itu disebutkan berada dalam area tanggungjawab RSMC Tokyo (Jepang).
Di Luar Bibit Siklon 98S
Untuk prediksi cuaca hari ini, Minggu 9 April 2023, BMKG juga memantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Banten dan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Utara. Keduanya membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia barat daya Banten hingga perairan selatan Jawa Tengah dan dari Samudera Hindia barat Sumatera Utara hingga Aceh.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Sumatera Utara, dari Bengkulu hingga Laut Jawa utara Jawa Barat, dari Kepulauan Babel hingga perairan Selatan Kalimantan Tengah, dan dari perairan Selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat.
Juga dari Sabah hingga Kalimantan Utara, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara, dari Laut Maluku hingga Laut Seram, dari Laut Banda hingga Papua bagian selatan, dan dari Teluk Cenderawasih hingga Papua bagian tengah.
Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau dari Laut Jawa hingga Laut Flores, dari Jawa Timur hingga NTT. Sama seperti konvergensi, konfluensi mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Prediksi Hujan Hari Ini
Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jambi, Banjarmasin, Pangkal Pinang dan Kupang. Hujan dengan intensitas sedang kemungkinan terjadi di Bengkulu, Bandar Lampung, Ambon dan Palembang.
Suhu udara berkisar antara 17-33 derajat Celsius dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Banda Aceh, Denpasar, Serang, Gorontalo, Surabaya dan Medan.
Adapun wilayah provinsi yang mendapat status Siaga berbasis dampak hujan lebat adalah NTB dan NTT.
ANTARA