TEMPO Interaktif, Bogor: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemerintah Kota Bogor mengakui alat Pengukur Kualitas Udara yang menjadi kebanggaan Wali Kota Bogor rusak. Alat yang harganya sekitar Rp 400 juta itu, merupakan bantuan dari Departemen Lingkungan Hidup yang diberikan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Alat ini terpasang di depan Gedung DPRD Jalan Kapten Muslihat, sejak 16 Januari 2008 lalu.
Menurut Kepala Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Lilis Suryani, alat tersebut memang menjadi tanggungjawab pihaknya. Namun untuk memperbaiki kerusakan selain tidak ada dananya, alat tersebut ternyata buatan Swedia. “Kami memang belum menggangarkan dana perawatan alat tersebut,” ujar Lilis, Senin (20/4).
Seharusnya, alat tersebut berfungsi mengukur kualitas udara di Kota Bogor. Namun tiga bulan terakhir alat tersebut rusak. Sehingga di papan elektronik kualitas udara Kota Bogor tercatat berbahaya. Hal ini dikarenakan semua parameternya menyala. Sehingga membingungkan orang yang membaca.
Parameternya adalah, 300-500 Berbahaya, 200-300 Sangat tidak sehat, 100-200 tidak sehat, 50-100 sedang, 0-50 sehat.
DEFFAN PURNAMA