TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang gerhana matahari 20 April 2023, Planetarium dan Observatorium Jakarta melatih calon petugas yang akan menjaga teleskop. Saat fenomena alam itu, Planetarium membuka kesempatan pada warga untuk mengamatinya melalui beberapa teleskop milik Planetarium.
Mengingat banyak staf Planetarium yang bertugas mengamati gerhana di berbagai wilayah Indonesia, untuk penjaga teleskop akan dibantu oleh klub astronomi di bawah binaan Planetarium, Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).
Para anggota HAAJ ini diberi pembekalan untuk bertugas, bukan hanya berlatih memasang dan mengenali teleskop yang nanti menjadi pegangannya, namun juga cara melayani pengunjung.
Widya Sawitar, astronom dan mantan Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan dan Publikasi di Planetarium, turut memberi pembekalan. “Meladeni pengunjung ada seninya,” kata Widya di Teater Jakarta, Sabtu, 8 April 2023.
Widya mengatakan semakin petugas gugup, pengunjung makin senang. Ia mengingatkan, di zaman media sosial ini, kegugupan petugas semakin menjadi bahan konten. “Satu sisi negatif . gembira di atas penderitaan orang lain,” jelasnya. Salah satu pesannya, data seputar gerhana yang telah dipelajari bisa lupa saat menghadapi banyak pengunjung.
Siswa SD jadi calon petugas
Di antara calon petugas saat gerhana matahari adalah Muhamad Asy Syarif, 7 tahun, yang masih duduk di bangku SD. HAAJ memang menerima anggota berusia muda yang tertarik mempelajari astronomi.
Syarif, awalnya ingin mudik Lebaran, tapi akhirnya memilih lebih tertarik bertugas. “Di sini lebih ramai. Aku bakal siap nih,” kata Syarif mengenai kesiapan menghadapi pengunjung. Ia hanya akan menjawab pertanyaan yang dirasa sanggup.
Selain itu, juga ada Rangga Hamka Permana, 11 tahun, siswa kelas 4 SDN 03 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Ia menyukai astronomi sejak TK karena menonton YouTube tentang luar angkasa.
Tugas Rangga adalah adalah mengarahkan teleskop ke matahari. Ia juga sudah mengajak teman sekolah untuk mengamati gerhana di TIM. “Nanti tanggal 20 April ada gerhana, aku yang jadi petugas teleskop. Kalian mau ikut lihat nggak ?” kata Rangga menirukan saat mengajak teman. Ia menyatakan sudah terbayang akan ditanyai pengunjung yang berusia jauh di atas.
Ronny Syamara, instruktur dari Planetarium, mengatakan Planetarium mendukung agar mereka semakin percaya diri berhadapan dengan banyak orang. “Kalaupun ada kesalahan akan kita koreksi,” ujarnya.
Menurutnya, setidaknya dengan bicara dengan pengunjung membuat nilai lebih bagi anak tersebut dan mentalnya naik. Pengunjung juga akan memaklumi, tapi keberanian mereka untuk menyampaikan suatu informasi menjadi nilai plus. “Kami tidak hanya membekali ilmu tentang astronomi tapi psikologinya dan keberaniannya,” jelasnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.