TEMPO.CO, Jakarta - Berawal dari pengalamannya yang sering kehilangan barang, tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menciptakan produk tracker bernama, “Ktemu”. Produk inovasi ini bisa melacak benda berharga berbasis teknologi global positioning system (GPS) yang terintegrasi dan mudah digunakan.
Dengan tingkat fleksibiltas yang tinggi ini, Ktemu merupakan hasil karya inovasi mahasiwa dari Departemen Teknik Industri (DTI) yang terdiri dari Ahmad Nauval Ariq MS, Laily Angelina, dan Mutiara Cinta Ekaputri.
“Ide awal produk Ktemu ini karena pengalaman kami yang sering kehilangan barang. Hal ini ternyata dapat dibantu dan diatasi oleh produk tracker. Dari sini kami terpikirkan untuk merancang tracker dengan cara penggunaan yang mudah,” ujar Mutiara yang merupakan design and user experience specialist aplikasi Ktemu dilansir dari laman UI pada Selasa, 11 April 2023.
Mutiara mengaklaim beberapa keunggulan yang dimiliki Ktemu yaitu mulai dari harganya yang lebih murah hingga 30 persen dari produk lain di pasaran hingga jangkauan deteksi alat mencapai radius 120 meter.
"Material produksi yang eco-friendly, produk berbentuk slim dan compact dengan diameter 24mm dan tebal 6mm diikuti dengan alarm ringtone," ujarnya.
Ktemu juga dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore. Untuk menggunakannya, pengguna dapat memasang Ktemu pada barang pilihannya. lalu membuka aplikasi Ktemu dan memilih fitur aktivasi.
Selanjutnya, temukan letak barang yang dicari dengan fitur track dan klik barang yang dicari. Pengguna bisa memilih fitur lainnya, yaitu ringtone lights, notification, direction, dan mark as lot. Pengguna dapat juga menyalakan notifikasi aplikasi Ktemu untuk memudahkan proses pencarian.
Ahmad Nauval selaku engineer and developer specialist Ktemu mengungkapkan bahwa produksi aplikasi ini dilakukan dengan efektif dan efisien. Proses pembuatan aplikasi ini terbagi menjadi proses produksi dan pengemasan.
“Untuk proses produksi, dari segi manufacturing kami menggunakan beberapa proses, seperti photolitography, survace mount, hingga battery outsorcing. Proses perakitan terbentuk dari komponen elektronik, body, dan battery yang kemudian menjadi Aplikasi Ktemu," ujarnya.
Ia menambahkan untuk proses pengemasan, mereka mendukung pengimplementasian eco-friendly dengan menggunakan ISO 27001 dan honeycomb paper.
Strategi pemasaran Aplikasi Ktemu disesuaikan dengan customer journey yang menjangkau kebutuhan penggunanya, seperti memberikan banyak promo dan berkolaborasi dengan berbagai brand dan influencer.
“Kami berencana untuk terus mengembangkan aplikasi ini, seperti akan ada penambahan fitur built in camera, GPS yang lebih akurat, finger print recognition, serta wireless charger,” kata Laily Angelina yang merupakan marketing and business specialist Ktemu.
Dekan Fakultas Teknik UI Heri Hermansyah menyampaikan apresiasinya terhadap gagasan inovatif mahasiswa FT. “Ktemu menjadi gagasan solutif serta inovatif yang digagas oleh para mahasiswa DTI FT. Melalui penemuan solusi dalam mengatasi masalah kehilangan barang ini menjadi bukti pengimplementasian mahasiswa FT yang unggul dan berdampak," ujarnya.
Pilihan Editor: Tips agar Orang Lain Tak Bisa Mengirim Pesan WhatsApp tanpa Memblokirnya