Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Satelit Rusia Gagal dalam Perang di Ukraina?

image-gnews
Satelit Rusia. sciencealert.com
Satelit Rusia. sciencealert.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era Perang Dingin, Rusia menjadi negara pertama yang meluncurkan satelit, dan kemudian manusia, ke luar angkasa. Dengan lebih dari 160 satelit Rusia di orbit Bumi saat ini, setiap kota, tank dan meriam milik Ukraina sejatinya akan mudah sekali terpetakan. 

Tapi itu tak terjadi dalam perang di Ukraina sekarang ini. Sementara militer Ukraina menuai banyak keuntungan dari foto dan komunikasi satelit komersial, Rusia hanya mendapatkan minim sekali dari investasi besarnya dalam pesawat antariksa militer. 

“Tentara Ukraina bisa menggunakan sistem komersial untuk mendapatkan gambar wilayah manapun dalam detail tinggi setidaknya dua kali sehari bergantung kondisi cuaca, tapi tentara Rusia bisa mendapat gambat wilayah yang sama kira-kira sekali dalam dua inggu," kata Pavel Luzin, peneliti senior di Jamestown Foundation, dalam artikel yang ditulisnya untuk Riddle.

Ditambahkannya, "Satelit-satelit eksisting Rusia menunjukkan kelemahan yang serius dibandingkan satelit-satelit komersial Amerika Serikat dan Eropa." 

Satelit-satelit GPS telah memampukan rudal HIMARS buatan Amerika yang dimiliki Ukraina untuk secara akurat menarget komando dan depot-depot suplai militer Rusia. Starlink dari SpaceX--yang menggunakan sejumlah besar satelit di orbit rendah Bumi untuk menyediakan konektivitas lewat stasiun seukuran tas ransel di Bumi--menjadi sarana komunikasi militer Ukraina yang sangat penting. 

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) ditembakkan di lokasi yang dirahasiakan, di Ukraina dalam gambar diam ini diperoleh dari video media sosial tak bertanggal yang diunggah pada 24 Juni 2022. Ukraina mengklaim berhasil menghancurkan depot senjata Rusia di Luhanks menggunakan sistem HIMARS dari Amerika Serikat. Pavlo Narozhnyy/via REUTERS

Sedangkan Rusia, meski memiliki berderet rudal hipersonik dan rudal lainnya serta bom-bom cerdas, tak kunjung mampu melakukan serangan presisi. "Karena kurangnya kemampuan mata-mata, Rusia tidak mampu menggunakan persenjataan presisi tinggi miliknya dengan seharusnya," kata Luzin. Itulah, menurut dia, alasan kenapa Rusia mengarahkan teror rudal terhadap kota-kota dan penduduk sipil Ukraina. 

Kenapa Teknologi Satelit Rusia Melempem dalam Perang Ukraina? 

Dengan 160 satelit, masalah di kubu Rusia jelas bukanlah ketiadaan perangkat keras orbital. Terlebih, 100 di antaranya disebutkan Luzin adalah satelit militer. Termasuk di dalamnya adalah 25 satelit GPS GLONASS, 47 satelit komunikasi, tujuh satelit mata-mata maritim elektronik Liana, dua satelit mata-mata optikal Persona, dan wahana antariksa eksperimental, pemetaan topografi, dan deteksi rudal.

Apa yang tak dimiliki Rusia, menurut Luzin, adalah kombinasi yang pas antara satelit-satelit itu dengan sistem dan prosedur di Bumi untuk menerima dan diseminasi data kepada siapa yang membutuhkannya. Sebagai misal, Liana didesain untuk melacak kapal induk Amerika di Samudera Pasifik. Sayangnya, kemampuan itu  tak membantunya memenangkan perang darat di Ukraina. 

Menyadari ketinggalannya dalam Era Antariksa, Rusia memilih pada awal 2000-an lalu tidak membangun satelit mata-mata. Sebaliknya berusaha menggenjot sistem navigasi satelit GLONASS dan satelit komunikasi yang bergantung kepada komponen elektronik antariksa dari Barat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerapan sanksi dari Barat setelah Rusia aneksasi Krimea pada 2014 telah menghambat investasi sistem satelit tersebut. Hasilnya adalah bahwa Rusia kini hanya memiliki dua satelit intelijen optikal di orbit. Peluncuran dua satelit Resurs baru telah ditunda sampai setidaknya 2024, sedangkan tiga setelit komersial Rusia--yang bisa digunakan untuk militer--mungin tak bisa lagi berfungsi. 

Bukan hanya satelit-satelit yang jadi permasalahan bagi Rusia. Tentaranya di lapangan kekurangan terminal komunikasi satelit yang hanya menambah parah kekakuan militer Rusia dan sistem komando yang terkotak-kotak Sementara satelit GPS GLONASS bisa bekerja, penggunanya kekurangan terminal dan peta elektronik untuk utilisasi navigasi satelit. 

Roket Soyuz Rusia meluncurkan satelit militer Kosmos 2558 dari Plesetsk Cosmodrome pada 1 Agustus 2022. (Kementerian Pertahanan Rusia)

Pada 2020, Luzin memperkirakan Rusia telah membelanjakan $1,6 miliar per tahun untuk program antariksa militernya. Namun begitu pendanaan untuk masa depan satelit belum menentu. Perang di Ukraina akan mengalihkan sumber daya ke kebutuhan tank dan rudal. Sementara, sanksi lagi dari Barat akan menekan komponen rumit wahana antariksa Rusia.

Sementara, Luzin menilai model politik ekonomi Rusia membuat bisnis swasta bidang luar angkasa juga tak bisa diandalkan. "Inisiatif bisnis dan teknologi swasta dipandang ancaman politis," katanya.

Lagian, dia menambahkan, Barat juga dapat mengambil langkah mencegah kebrlangsungan program antariksa militer Rusia. "Saya kira Rusia tidak akan mampu mengembangkan kemampuan militer antariksanya saat ini." 

POPULAR MECHANICS

Pilihan Editor: Penipuan Modus Ganti Stiker QRIS di Kotak Amal Masjid, Pakar Siber Beberkan Kekurangan Penggunaan QRIS dan Cara Atasinya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

1 jam lalu

Pengungsi Ukraina di Medyka, Polandia, 20 Maret 2022. REUTERS/Fabrizio Bensch/File Foto
PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

PDB Ukraina pada April sampai Juni 2023 mengalami kenaikan 19.5 persen karena warga Ukraina mulai bisa menerima keadaan.


Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

19 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

Zelensky dijanjikan oleh Biden mendapat bantuan rudal jarak jauh untuk perang melawan Rusia.


EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

23 jam lalu

Suasana di salah satu tempat pemungutan suara di wilayah Donetsk, Ukraina. Rusia melakukan pemilihan umum di empat wilayah termasuk Donetsk. DOK: FAUZAN AL RASYID
EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

Fauzan Al Rasyid, seorang WNI, termasuk salah satu dari 34 nama yang menjadi pemantau Pemilu di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.


Polandia Beri Senjata Usang ke Ukraina

1 hari lalu

Anggota militer Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota garis depan Bakhmut, Ukraina, 10 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Polandia Beri Senjata Usang ke Ukraina

Polandia tidak bisa memberikan senjata-senjata yang baru dibeli ke Ukraina karena Polandia pun perlu memperkuat keamanan negara


Ribut Soal Impor Gandum, PM Polandia Ingatkan Zelensky: Jangan Pernah Hina Kami!

1 hari lalu

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki. REUTERS/Kacper Pempel
Ribut Soal Impor Gandum, PM Polandia Ingatkan Zelensky: Jangan Pernah Hina Kami!

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk tidak "menghina" Polandia.


Rudal Ukraina Hantam Mabes AL Laut Hitam Rusia, Satu Prajurit Hilang

1 hari lalu

Markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Krimea. (Reuters)
Rudal Ukraina Hantam Mabes AL Laut Hitam Rusia, Satu Prajurit Hilang

Sedikitnya sebuah rudal Ukraina menghantam markas besar Angkatan Laut (AL) Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol, Krimea


Soal Ekspor Biji-bijian, Ukraina Ingin Solusi Diplomatik dengan Polandia, Slovakia

2 hari lalu

Pemandangan terminal Cereal dengan silo biji-bijian di pelabuhan Laut Hitam Constanta, Rumania, 11 Mei 2022. REUTERS/Anca Cernat
Soal Ekspor Biji-bijian, Ukraina Ingin Solusi Diplomatik dengan Polandia, Slovakia

Ekspor biji-bijian Ukraina yang dimaksudkan untuk transit malah dijual secara lokal sehingga merugikan petani di negara tetangga, seperti Polandia.


Biden Kucurkan Bantuan Tambahan Rp5 T untuk Ukraina, Tank Abrams Dikirim Pekan Depan

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Biden Kucurkan Bantuan Tambahan Rp5 T untuk Ukraina, Tank Abrams Dikirim Pekan Depan

Biden memastikan AS tetap mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia dengan mengucurkan bantuan tambahan Rp5 triliun.


Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

3 hari lalu

Ledakan rudal terlihat di langit di atas kota selama serangan udara Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 21 September 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

Rusia tampaknya kembali ke strategi lamanya dalam upaya penaklukan Ukraina dengan serangan rudal besar-besaran ke fasilitas energi di Ukraina


Giliran Rudal Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, 2 Tewas 20 Orang Terluka

3 hari lalu

Kapal perang Rusia menembakkan rudal selama latihan angkatan laut untuk melindungi rute pelayaran Arktik yang diadakan di perairan Laut Chukchi dan Bering dan di Semenanjung Chukchi, di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 18 September 2023. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Giliran Rudal Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, 2 Tewas 20 Orang Terluka

Rusia melakukan serangan rudal besar-besaran di wilayah penting Ukraina, termasuk di Kyiv.