TEMPO.CO, Jakarta - RevoU, platform pendidikan online di Indonesia melakukan riset data seputar jurusan kuliah dengan pertumbuhan mahasiswa terbesar selama pandemi Covid-19. Mengambil sampel di 10 universitas terbaik di Indonesia, penelitian tersebut dilakukan untuk menunjukkan sisi lain dari perguruan tinggi yang terdampak oleh pandemi.
Data-data yang diteliti adalah jumlah mahasiswa, jenis program studi, dan jenjang pendidikan. Data diambil dari Kementerian Pendidikan dari 2019 – 2021 dengan jenjang pendidikan sarjana dan magister. Data terakhir diambil pada tanggal 18 November 2022.
Data 10 universitas terbaik di Indonesia diambil dari QS World University Rankings 2023 karena memiliki metodologi pemeringkatan dengan kriteria spesifik seperti reputasi akademik, rasio jumlah dosen dengan mahasiswa, employer reputation, hingga hasil jurnal ilmiah yang dipublikasi kampus dalam waktu lima tahun.
Berikut hasil temuannya dari penelitian tersebut:
1. Pembelajaran jarak jauh bertambah peminat
Salah satu hasil temuan utama adalah jurusan pembelajaran jarak jauh (PJJ) Teknik Industri di Binus University mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 290 persen. Total pertumbuhan mahasiswa sebanyak 359 orang, dari 124 mahasiswa pada 2020 menjadi 483 mahasiswa pada 2021.
Pandemi mengubah seluruh proses pembelajaran perguruan tinggi menjadi online, kondisi ini mengakibatkan bertambahnya peminat terhadap jurusan khusus pembelajaran jarak jauh. Selain fleksibilitas waktu dan tempat, biaya yang ditawarkan jurusan PJJ lebih terjangkau dibandingkan jurusan tatap muka.
2. Bertumbuhnya peminat jurusan niche
Selama pandemi, terdapat peningkatan peminat dalam jurusan niche atau jurusan yang memiliki target pasar kecil dan khusus.
Beberapa jurusan niche yang memiliki kenaikan jumlah mahasiswa adalah jurusan Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Padjadjaran (Unpad) sebanyak 80 persen, Akuakultur Universitas Brawijaya (UB) sebanyak 76 persen, dan Studi Pembangunan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebanyak 57 persen.
3. Minat jurusan sains dan non sains hampir setara
Berdasarkan data riset, ada sebanyak 29 jurusan sains dan 21 jurusan non-sains dengan persentase masing-masing 58 persen dan 42 persen dengan selisih 16 persen. Kondisi ini memperlihatkan bahwa daya saing dan juga minat mahasiswa terhadap jurusan berbasis sains maupun non-sains hampir setara.
4. Kenaikan peminat di pendidikan magister
Dari 10 universitas, hanya tiga universitas yang memiliki pertumbuhan jumlah mahasiswa tertinggi dalam program studi magister, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
UGM memiliki kenaikan jumlah mahasiswa di prodi magister Ilmu Hukum UGM sebesar 30 persen, dari 122 mahasiswa pada 2020 menjadi 158 mahasiswa pada 2021. UI memiliki kenaikan jumlah mahasiswa di prodi magister akuntansi sebesar 28 persen, dari 362 mahasiswa pada 2020, menjadi 463 mahasiswa pada 2021.
Sedangkan, ITB memilki kenaikan jumlah mahasiswa di prodi magister informatika sebesar 50 persen, dari 123 mahasiswa pada 2020 menjadi 184 mahasiswa pada 2021.
5. Kenaikan peminat prodi kesehatan dan sains
Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Diponegoro (Undip) memiliki mayoritas kenaikan mahasiswa di program studi berbasis kesehatan dan sains, seperti kesehatan masyarakat, kedokteran hewan, farmasi, gizi, bioteknologi, kimia, dan keperawatan.
Jurusan dengan kenaikan mahasiswa tertinggi juga berhubungan dengan studi kesehatan atau sains. Prodi Bioteknologi Undip mengalami kenaikan 38 persen, dari 227 mahasiswa pada 2020 menjadi 313 mahasiswa pada 2021. Sedangkan, prodi kesehatan masyarakat Unair naik 33 persen, dari 157 mahasiswa pada 2020 menjadi 209 pada 2021.
6. Jurusan bisnis berbasis saintek
Jurusan bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlatar belakang sains menjadi salah satu jurusan favorit calon mahasiswa. Di Sekolah Bisnis IPB, pembelajaran prodi bisnis fokus pada bisnis di sektor pertanian, kelautan, dan biosains tropika.
Peningkatan jumlah mahasiswa jurusan bisnis di IPB meningkat sebesar 23 persen dari tahun 2020 – 2021. Jumlahnya ada 488 mahasiswa pada 2020 dan 599 pada 2021.
7. Minat mahasiswa condong ke studi S1
Melihat dari total 50 jurusan dengan pertumbuhan mahasiswa tertinggi di 10 universitas terbaik di Indonesia berdasarkan QS WUR 2023, jenjang pendidikan S1 masih menjadi minat utama mahasiswa di Indonesia dibandingan dengan magister. Angka 50 jurusan terdiri dari 37 jurusan S1 dan 13 jurusan magister.
Pilihan Editor: ITB Telurkan 254 Insinyur pada Wisuda April 2023
