![Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]](https://statik.tempo.co/data/2015/06/03/id_405690/405690_620.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Brawijaya (UB) dan Microsoft Indonesia sepakat melakukan kerja sama terkait dengan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta talenta digital. Kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Brawijaya Widodo dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir pada Selasa, 11 April lalu.
Widodo menyampaikan bahwa pada zaman yang serba digital ini, mau tidak mau seluruh aspek kehidupan bertransformasi ke arah digital, termasuk proses belajar mengajar. Untuk mewujudkan hal tersebut, UB bekerja sama dengan Microsoft sebagai salah satu perusahaan terdepan di bidang AI.
“Dengan Microsoft, kami berharap dapat memberi pengetahuan serta sertifikasi kompetensi di bidang digital dan AI kepada mahasiswa. Sertifikasi tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi lulusan agar dapat lebih mudah terserap di dunia kerja,” tuturnya, dilansir dari laman UB pada Rabu, 12 April 2023.
Dalam kesempatan ini, Dharma Simorangkir menyebutkan bahwa UB dengan jumlah mahasiswa lebih dari 70 ribu memerlukan adanya pemerataan talenta digital.
“Dengan kerja sama ini, kami ingin menerapkan agar AI dapat diaplikasikan pada semua fakultas, tidak hanya di Fakultas Ilmu Komputer atau Fakultas Teknik saja. Sehingga mahasiswa dan dosen dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan memunculkan inovasi-inovasi baru,” ujar alumnus FT UB ini.
Dia berharap dengan bantuan AI, mahasiwa dan dosen dapat menggunakannya sebagai co-pilot dalam melakukan riset atau business decision. Hal ini agar mahasiswa dan dosen dapat melakukan proses critical thinking dan lebih kreatif karena tugas rutin dapat dilakukan dengan bantuan AI.
Transformasi aktivitas ke arah digital sebelumnya telah diupayakan UB dengan meluncurkan AI Center dengan menyediakan sarana prasarana super computer dan akses internet dengan kecepatan 100 Gbps. Selain itu, UB juga berencana akan membuka mata kuliah AI untuk semua fakultas.
Pilihan Editor: Cerita Mahasiswa Unesa Asal Gambia Berpuasa di Indonesia, Kaget dengan Pria Bersarung
