TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Australia telah menetapkan Siklon Tropis Ilsa sebagai severe tropical cyclone. Kategori kekuatan yang diukur lewat kecepatan dan embusan angin yang dibawanya telah meningkat lagi ke level 5 pada Kamis, 13 April 2023, pukul 14 waktu Australia bagian barat.
Sebagai informasi, pada Kamis pagi tadi Siklon Ilsa mencapai level 4 dengan kecepatan angin 215 kilometer per jam. Prediksinya saat itu siklon memang masih akan terus menguat dan memiliki kecepatan angin 240 kilometer per jam pada Kamis malam atau level 5.
Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, membagikan update siklon Ilsa itu. Dia menambahkan kalau pada hari ini pula Siklon Ilsa telah memiliki mata badai yang menandakan wujudnya telah sempurna sebagai badai dengan kekuatan penuh dan super. "Dengan kecepatan angin 205 kilometer per jam dan embusan angin mencapai 285 kilometer per jam," kata dia.
Dampak terparah tentu saja mengarah ke Australia. Pemerintahan setempat, kata Erma, merilis peringatan terbaru bahwa badai dahsyat akan menghampiri wilayah Port Hedland dan Wallal Down mulai Kami malam ini hingga Jumat dinihari besok. Mereka juga memperingatkan dampak terburuk yang bisa terjadi ketika badai masuk meluas ke daratan Australia bagian utara.
Posisi Siklon Tropis Ilsa.
Angin kencang yang sangat merusak dengan kecepatan 155 kilometer per jam akan menuju area Port Hedland dan Wallal Down. Sementara itu, di wilayah lain, embusan angin akan mencapai 90 kilometer per jam disertai hujan ekstrem (150 – 300 mm) sepanjang jalur pergerakannya.
"Ilsa adalah jenis siklon tropis terkuat dengan dampak terparah yang dapat terjadi di wilayah pantai barat laut dan utara Australia selama satu dekade terakhir," kata doktor bidang klimatologi itu.
Dampaknya di Indonesia
Lalu bagaimana dampaknya di Indonesia? Menurut Erma, dampak terhadap cuaca akan signifikan. Disebutkannya, Ilsa yang super akan menciptakan pusaran pertama yang kuat dan terjadi di sepanjang wilayah di selatan Indonesia dari Kupang sampai Lampung.
Namun, akumulasi konveksi akan terkonsentrasi di bagian tengah dan timur, yaitu di wilayah Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Kupang. "Wilayah inilah yang akan mengalami hujan persisten yang bisa tiba-tiba menjadi hujan ekstrem sejak hari ini hingga dua-tiga hari mendatang."
Dalam keterangan sebelumnya, Erma menyebut terutama Jawa Timur yang harus waspada. Di daerah ini hujan telah turun di sebagian wilayah sejak Rabu tembus Kamis dinihari.
Erma juga membandingkan Ilsa ini dengan siklon tropis sebelumnya di wilayah yang sama, yakni Herman. Ilsan disebutnya memiliki proses yang perlahan dan lama dari awal vorteks hingga menuju puncak kekuatannya, yaitu 17 hari. Herman hanya membutuhkan 7 hari.
"Melihat karakteristik badai yang lamban ini, maka peluruhan Ilsa kemungkinan juga tidak terjadi secara cepat, karena itu perlu terus-menerus dipantau dampaknya untuk cuaca di wilayah Indonesia dari waktu ke waktu", tuturnya.
Pilihan Editor: Fitur Baru Google, Tak Perlu Repot Lagi Hapus Aplikasi di Ponsel yang Hampir Penuh