Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional

image-gnews
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, masih terjaga 60-70 ekor. Dari jumlah itu, yang terekam kamera penjebak setiap tahunnya 40-50 ekor. "Setiap kami duga ada yang tidak ada, kami kirim tim patroli," kata Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Anggodo, saat dihubungi pada Jumat siang, 14 April 2023.

Anggodo menjawab hasil investigasi kelompok Auriga Nusantara yang menemukan sejumlah indikasi meningkatnya perburuan satwa badak bercula satu itu di Taman Nasional Ujung Kulon. Dengan patroli di darat dan juga dari laut, Anggodo menegaskan, "Kami serius jaga badak."

Sebelumnya, Auriga menyebut indikasi yang pertama adalah didapatinya lubang pada tengkorak badak Samson yang mati pada 2018. Indikasi lainnya, besarnya jumlah kamera deteksi yang hilang di lapangan, mencapai 20 buah sepanjang tahun lalu. 

Juga soal 11 kematian badak, terdiri dari empat betina dan tujuh jantan, di Taman Nasional Ujung Kulon sejak 2011. Dari jumlah tersebut, hanya tiga yang dipublikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Seluruhnya juga absen penjelasan dari taman nasional.

Terhadap temuan lubang di tengkorak Samson, Anggodo menyatakan belum bertugas di Taman Nasional Ujung Kulon saat itu. Namun, berdasarkan keterangan yang dihimpunnya, lubang itu bukan sebab kematian badak. Anggodo menambahkan, lubang ditemukan saat nekropsi di laboratorium IPB sudah tertutup serabut tulang.

Lalu apa penyebab kematian Samson? Anggodo hanya menjawab, "Tak mudah menentukannya karena butuh analisa DNA dan lainnya."

Adapun soal kamera deteksi atau camera trap, Anggodo menolak memberikan datanya. Diaku sama seperti yang pernah disampaikannya ke Auriga, data kamera dijaga justru untuk melindungi populasi badak dan menghindari dari bahaya para pemburu. "Karena ada tanggal pengambilan dan koordinatnya," katanya.

Menurut Anggodo, data yang digunakan Auriga masih berbasis 2010. "Penyampaian data ini sifatnya terbatas, ada data-data yang tidak boleh disampaikan ke publik," katanya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara keseluruhan, jumlah kamera di luasan 38 ribu hektare habitat badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon disebutkannya sebanyak 120-an. Idealnya, kata Anggodo, 1000 kamera. Jadi, menurut dia, wajar kalau tidak semua badak bisa terekam kamera setiap tahunnya.

"Terlalu dini mengatakan badak-badak itu hilang... cuma ga terlihat di kamera. Lagian inikan bukan kebun binatang yang setiap hari bisa dilihat," tuturnya.

Anggodo meyakinkan bahwa belum terdeteksi adanya ancaman perburuan di Taman Nasional Ujung Kulon hingga kini. Indikasi versinya adalah temuan kematian Samson yang masih lengkap dengan culanya.

Pada temuan tulang pada 2021 juga diketahui, berdasarkan analisa laboratorium di IPB, kalau empunya tulang adalah induk badak betina, serta dua anakan badak. "Cula hanya ada pada badak jantan, terutama yang dewasa," kata dia.

Pernah pula ditemukan alat jebak pada tahun lalu, tapi inipun diduganya mengincar babi--bukan badak. Semua temuan diaku telah dilaporkan ke kementerian maupun kepolisian. Adapun tindakan dari taman nasional adalah pembersihan alat jebak itu dan menutup akses masuk masyarakat hingga kini. "Mereka yang bahkan ingin sekadar menari madu juga tak boleh masuk," kata Anggodo.

Pilihan Editor: BRIN Ungkap Minim Komersialisasi Kekayaan Intelektual Penelitinya



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kampus Negeri yang Buka Pendaftaran Jurusan Kedokteran Jalur Ketua OSIS

1 hari lalu

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
5 Kampus Negeri yang Buka Pendaftaran Jurusan Kedokteran Jalur Ketua OSIS

Beberapa PTN di Indonesia membuka jalur seleksi khusus ketua OSIS, termasuk untuk prodi S1 kedokteran. Kampus mana saja?


Auriga Nusantara Minta Ekspansi Nikel Dibatasi, Usulkan Penerapan No Go Zone lewat COP16 CBD

1 hari lalu

Suasana Conference of the Parties (COP) to the Convention on Biological Diversity (COP 16 CBD) di Cali, Kolombia pada 24 Oktober 2024
Auriga Nusantara Minta Ekspansi Nikel Dibatasi, Usulkan Penerapan No Go Zone lewat COP16 CBD

Tambang nikel yang masif bertambah mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat adat.


26 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2025

8 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
26 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2025

Sebanyak 26 perguruan tinggi di Indonesia masuk dalam daftar QS WUR 2025. Berikut ini daftar universitas terbaik di Indonesia.


Guru Besar Ilmu Pesisir IPB Ingatkan Risiko Lumpur Akibat Pengerukan Pasir Laut

34 hari lalu

Sebuah kapal tongkang pengangkut pasir laut di perairan Provinsi Kepulauan Riau. Dok. TEMPO/ Fransiskus S.
Guru Besar Ilmu Pesisir IPB Ingatkan Risiko Lumpur Akibat Pengerukan Pasir Laut

Guru besar IPB yang juga pimpinan lembaga kajian pesisir IPB menyebut lumpur di laut dangkal bisa tercampur air ketika ada pengerukan material.


Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

37 hari lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

Pimpinan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB menilai pengerukan pasir laut mengusik ekosistem. Kebijakan ekspor disebut tanpa kajian.


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

39 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

51 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendukung rencana menggunakan susu ikan sebagai pengganti susu sapi. Tapi?


Taman Nasional Ujung Kulon Catat Kelahiran 3 Anak Badak Jawa

30 Agustus 2024

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Taman Nasional Ujung Kulon Catat Kelahiran 3 Anak Badak Jawa

Taman Nasional Ujung Kulon mengabarkan ada tiga individu baru anak Badak Jawa terekam kamera di sepanjang 2023 sampai 2024.


Bhavana Harsa Gebyar Nusantara IPB 2024 Berhasil Mencuri Perhatian Pengunjung Mall Botani Square Bogor.

24 Agustus 2024

Kezia Warouw, Miss Indonesia 2016 dan Miss Universe 2016, menghadiri acara Gebyar Nusantara IPB 2024 di Mall Botani Square, 21 Agustus 2024.
Bhavana Harsa Gebyar Nusantara IPB 2024 Berhasil Mencuri Perhatian Pengunjung Mall Botani Square Bogor.

Gebyar Nusantara IPB 2024 bukan sekadar festival, tetapi juga wadah bagi mahasiswa IPB untuk mengekspresikan kreativitas mereka.


Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

21 Agustus 2024

Dadan Hindayana saat menandatangani dokumen pelantikan sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus.
Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

Presiden Jokowi telah melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional pada Senin, 19 Agustus 2024