Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Aman Melihat Gerhana Matahari 20 April Tanpa Merusak Mata

image-gnews
Persiapan warga membeli kacamata gerhana untuk mengamati gerhana matahari yang melewati Indonesia pada 20 April 2023. Lokasi: Lobi Theater Kecil, TIM, Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Persiapan warga membeli kacamata gerhana untuk mengamati gerhana matahari yang melewati Indonesia pada 20 April 2023. Lokasi: Lobi Theater Kecil, TIM, Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana matahari total dan sebagian melintas di wilayah Indonesia, Kamis 20 April 2023. Pengamatan atau melihat gerhana matahari itu perlu kacamata khusus yang memiliki filter atau penyaring sinar matahari agar tidak merusak mata. “Kacamata biasa, walaupun sangat gelap, atau filter yang dibuat sendiri tidak aman untuk melihat gerhana secara langsung,” kata Arief S. Kartasasmita, dokter spesialis mata dari Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Kamis, 20 April 2023.

Menurutnya, memandang gerhana matahari merupakan pengalaman yang menakjubkan. Namun memandang matahari langsung saat gerhana walaupun sangat singkat tanpa pelindung mata yang benar, akan merusak retina secara permanen dan merusak penglihatan.

Kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari itu ada yang dijual maupun dibagikan gratis. Seperti yang dibuat Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu misalnya. “Kacamata gerhana ini lensanya memakai kertas mylar,” kata  peneliti sekaligus juru bicara Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti, pada Januari lalu.

Bentuk kertas mylar yang seperti aluminium foil itu berfungsi untuk melemahkan cahaya matahari. Kemampuannya sanggup meredam cahaya matahari hingga 1 per 100 ribu kali. Namun begitu agar fungsinya terjaga baik, pengguna harus menjaga lensa kertas mylar itu dari percikan air. Terpegang tangan pun bisa ikut merusak fungsinya karena keringat atau minyak dari jemari.

Bahan lain yang bisa digunakan sebagai lensa kacamata khusus gerhana matahari yaitu memakai cetakan film hitam putih kosong dari Kodak jenis T Max asa 100. Film tersebut memiliki lapisan perak setelah film dicuci sehingga aman dipakai untuk menatap matahari. Adapun filter matahari aman digunakan apabila kerapatan optiknya 5 atau lebih dan memiliki kekedapan yang baik terhadap sinar ultaviolet dan inframerah dari matahari.

Sementara itu dari laman Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, menatap matahari langsung bisa menimbulkan solar retinopathy, yaitu kerusakan jaringan retina akibat terpapar sinar dengan intensitas tinggi atau waktu yang terlalu lama. Kondisi itu dapat menyebabkan gangguan penglihatan ringan yang bisa hilang dalam beberapa hari, hingga gangguan penglihatan secara permanen.

Penyebab solar retinopathy terbanyak adalah melihat matahari secara langsung, baik saat terik maupun saat terjadi gerhana matahari. Secara spesifik kerusakan retina akibat melihat gerhana matahari disebut solar eclipse retinopathy. Penyebabnya karena sinar matahari yaitu ultraviolet dan inframerah dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya suhu retina bisa meningkat 10-25 derajat Celcius. Kondisi itu dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Setelah sehari atau sebulan kemudian, dapat muncul gejala seperti penglihatan buram, terdapat skotoma atau bayangan hitam yang menutupi pandangan. Gejala lain seperti metamorphopsia yaitu melihat garis lurus seperti bengkok, melihat benda menjadi lebih besar atau kecil, gangguan penglihatan warna, silau, dan sakit kepala.

Gangguan penglihatan itu umumnya terjadi pada kedua mata. Pada sebagian besar kasus, ketajaman penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan, namun beberapa pasien mengalami kerusakan ketajaman penglihatan dan skotoma secara permanen.

Dokter mata menyarankan agar pengamat gerhana matahari untuk menghindari menatap matahari secara langsung atau menggunakan kacamata khusus yang dilengkapi dengan filter sinar ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) tertentu yang mengandung lapisan tipis aluminium, chromium, atau perak. Saran lain yaitu tidak menggunakan kacamata gerhana lebih dari dua menit berturut-turut.

Pengamat dilarang menggunakan kacamata hitam biasa tanpa filter ultraviolet dan infrared. Pun menggunakan teropong tanpa filter. Selain itu mengamati gerhana matahari dengan menggunakan ember atau baskom berisi air juga harus dihindari karena pantulan sinar matahari tetap berbahaya bagi mata.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

23 hari lalu

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

Jadwal kunjungan ke Observatorium Bosscha terbagi menjadi dua sesi untuk 100 orang setiap Sabtu.


Fenomena Langka, Menanti Supermoon Kembar Pada 1 dan 31 Agustus 2023

59 hari lalu

Sebuah traktor terlihat di lapangan saat Supermoon terlihat di langit, dekat kota Ashkelon, Israel selatan, 3 Juli 2023. REUTERS/Amir Cohen
Fenomena Langka, Menanti Supermoon Kembar Pada 1 dan 31 Agustus 2023

Dua supermoon yang serupa akan menghiasi langit pada 1 dan 31 Agustus 2023. Sebuah peristiwa astronomi langka, dalam satu bulan 2 supermoon tampak.


Pengamatan Jarak Jauh Astronom Bosscha di Kupang Gunakan Mode Remote dan Robotik

11 Juli 2023

Roda gigi pembuka kubah secara manual untuk rumah peneropong bintang di Observatorium Bosscha, Bandung, pekan lalu. Peneropong bintang dengan teleskop 8 inci ini akan ditempatkan di Fakultas Sains & Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang. TEMPO/Prima Mulia
Pengamatan Jarak Jauh Astronom Bosscha di Kupang Gunakan Mode Remote dan Robotik

Tim astronom dari Observatorium Bosscha telah menggunakan teropong itu secara bergantian sejak Mei lalu.


103 Tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia, Rektor ITB Bahas Science Technology Park

3 Juli 2023

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Ph.D. (ANTARA/HODok Humas ITB)
103 Tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia, Rektor ITB Bahas Science Technology Park

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar peringatan 103 tahun Perguruan Tinggi Teknik Indonesia atau PPTI di Aula Barat ITB, Senin 3 Juli 2023.


Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

26 Juni 2023

Teleskop refraktor ganda Zeiss dalam kubah pengamatan yang ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.


Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

6 Mei 2023

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 Tahun. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)
Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana bulan penumbra ini.


Siap-siap Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia 5-6 Mei 2023, Bagaimana Bisa Terjadi?

4 Mei 2023

Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016. Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika bulan melintas di wilayah bayangan gelap kabur bumi (penumbra) yang membuat bulan seolah tidak mengalami gerhana. ANTARA/Fikri Yusuf
Siap-siap Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia 5-6 Mei 2023, Bagaimana Bisa Terjadi?

Pada 5-6 Mei 2023, Gerhana Bulan Penumbra bisa disaksikan di sejumlah daerah di Indonesia.


Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

4 Mei 2023

Proses terjadinya Gerhana Bulan Super Blood Moon di Kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

Pada saat gerhana bulan itu bulan memasuki fase purnama.


BMKG: Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi Tepat Tengah Malam 5-6 Mei

3 Mei 2023

Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016. Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika bulan melintas di wilayah bayangan gelap kabur bumi (penumbra) yang membuat bulan seolah tidak mengalami gerhana. ANTARA/Fikri Yusuf
BMKG: Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi Tepat Tengah Malam 5-6 Mei

Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei nanti adalah satu dari empat kali fenomena gerhana 2023 secara global.


Kisah Pengamatan Gerhana Matahari Pertama di Tengah Laut dari KRI Spica-934

1 Mei 2023

Nurdin Nurdiansah (Facebook)
Kisah Pengamatan Gerhana Matahari Pertama di Tengah Laut dari KRI Spica-934

Bagi Nurdin pengamatan gerhana matahari hibrida ini melengkapi 'koleksi' pengamatan gerhana mataharinya.