TEMPO.CO, Jakarta - Awan mendung cukup mengganggu pengamatan gerhana matahari di atas langit Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 10.53 WIB awan perlahan-lahan terbuka. Pengunjung yang telah sabar menanti fenomena tersebut sontak riuh. Bagi yang memegang kacamata gerhana segera mengarahkan pandangannya ke matahari.
Setelah puas memandangi baik dari kacamata atau teleskop, pengunjung berangsur-angsur pulang. Salah seorang pengunjung, Vina yang juga guru IPA di Depok menyatakan kegembiraan dapat melihat gerhana. “Sampai menangis,” kata Vina yang datang bersama adiknya. Sebagai guru IPA, fenomena ini memang cocok dengan bidangnya.
Kacamata Gratis
Gerhana matahari parsial diambil di Observatorium Coude di Planetarium dan Observatorium Jakarta, 20 April 2023. Foto: Maria Fransisca Lahur
Jika awalnya pada konferensi pers pihak Planetarium mengatakan memberikan 1.000 buah kacamata gerhana, ternyata kemudian ada sponsor yang membantu menyediakan tambahan kacamata. “Ada tambahan 600 buah dari Bank DKI,” kata Eko Wahyu Wibowo, Kasubag TU UP PKJ TIM. Dengan demikian total kacamata yang dibagikan menjadi 1.600 buah.
Panitia menyediakan 13 teleskop yang telah dilengkapi oleh filter matahari dan dapat digunakan untuk mengamati fenomena gerhana. Selain itu, pengunjung juga dapat menonton bersama hasil pengamatan gerhana matahari total yang disiarkan langsung oleh tim Ekspedisi Gerhana Matahari Hibrida UP PKJ TIM dari Biak, Papua.
Teleskop lain terdapat di Observatorium Coude sebanyak dua buah yang dioperasikan oleh Mila Izzatul, staf planetarium yang bertindak sebagai astro fotografer dan Ilma Ainur Rohma dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, klub astronomi di bawah naungan Planetarium Jakarta. Tempo sempat memotret gerhana matahari lewat ponsel yang ditempelkan ada eyepiece teleskop.
Suasana pengamatan gerhana di Observatorium Coude di Planetarium dan Observatorium Jakarta, 20 April 2023. Maria Fransisca Lahur
Pengamatan Planetarium dan Observatorium Jakarta lainnya
Selain di Taman Ismail Marzuki, tim Planetarium lainnya juga mengamati gerhana parsial di Anyer dan gerhana matahari total di Biak, Papua.
Untuk diketahui Jakarta mendapat gerhana matahari parsial dengan ketertutupan 38,956 persen. Awal gerhana terjadi pada pukul 09:29:26,6 WIB dengan puncak parsial maksimum pukul 10:45:21,5 WIB dan berakhir pukul 12:06:39,6 WIB. Durasi gerhana selama 2 jam 37 menit 13,1 detik.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.