TEMPO.CO, Jakarta - Tunjangan hari raya atau THR merupakan hal yang ditunggu-tunggu saat Lebaran. Tidak hanya bagi para pegawai, namun juga anak-anak muda bahkan mahasiswa. Anak-anak muda atau mahasiswa biasanya panen THR dari sanak keluarga.
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Khoirul Anwar mengatakan THR dapat dikelola dengan baik agar lebih bermanfaat. Berikut tips dari Khoirul agar bijak mengelola THR.
1. Jangan langsung dibelanjakan
Dosen yang akrab disapa Khoirul itu menjelaskan, ada kecenderungan anak-anak muda atau mahasiswa langsung membeli barang-barang tertentu atau untuk makan-makan ketika baru mendapatkan THR. Sebaiknya, kata dia, uang tersebut disimpan dan dikumpulkan terlebih dahulu untuk keperluan yang lebih bermanfaat atau yang manfaatnya berkelanjutan.
2. Prioritaskan kebutuhan
Buatlah daftar kebutuhan apa yang mendesak dan harus segera dibeli menggunakan uang THR. "Kalau mahasiswa kira-kira apa yang benar-benar dibutuhkan untuk kebutuhan kuliah. Bisa buat tambahan beli laptop atau notebook bagi yang belum punya atau digunakan untuk kebutuhan lain seputar kuliah," ujarnya dilansir dari laman Unesa pada Jumat, 21 April 2023.
3. Menabung
Jika belum memiliki kebutuhan mendesak, uang THR bisa ditabung dulu sampai jumlah yang diinginkan terkumpul. Setelah terkumpul bisa digunakan untuk membeli barang yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.
4. Modal bisnis kecil-kecilan
Uang THR juga bisa digunakan sebagai modal untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Bagi mahasiswa yang selama ini mau memulai bisnis tetapi belum memiliki modal bisa memanfaatkan uang THR yang didapat. "Bisa buat buka warung kopi berjalan atau memulai jenis bisnis kecil-kecilan lainnya. Kalau sudah punya usaha, uang THR bisa buat tambahan untuk mengembangkan usaha," ujarnya.
5. Bijak berbelanja
Sekali lagi, Khoirul mengatakan uang THR jangan sembarang dibelanjakan. "Jika sudah punya handphone, fulus THR jangan dibuat untuk membeli handphone seri terbaru atau seri yang lebih modern. Dalam berbelanja prioritaskan fungsi dan kebutuhan bukan gaya atau penampilan," ujarnya.
Khoirul menambahkan tradisi THR harus menjadi sarana melatih anak bijak mengelola uang. Sehingga, kata dia, kelak mereka bisa mengalokasikan fulus THR untuk hal-hal yang dibutuhkan, bukan untuk foya-foya atau membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Pilihan Editor: Unpad Buka Beasiswa Fast Track dan Pendidikan Doktor