TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden atau Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo berkesempatan naik pesawat kepresidenan bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keduanya pulang ke Solo bersama usai menghadiri pengumuman oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ihwal Capres.
“Iya benar (pulang ke Solo bersama-sama),” ujar sumber Tempo di PDIP, Jumat, 21 April 2023.
Secara khusus, pesawat kepresidenan baru dimiliki Indonesia pada 2014, di akhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, sebenarnya pesawat kepresidenan sudah ada sejak era Presiden Sukarno. Pesawat kepresidenan pertama yang digunakan Bung Karno adalah Ilyushin Il-18. Pesawat itu pemberian dari pemerintah Uni Soviet.
Pesawat kepresidenan khusus mulai dicanangkan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dilansir dari laman setneg.go.id, Komisi II DPR RI pada 2007 menyetujui realisasi pengadaan pesawat kepresidenan tersebut. Kemudian terpilihlah jenis pesawat Boeing 737-800. Pengadaan pesawat berjuluk Indonesia One itu terealisasi dan mulai beroperasi pada 2014.
Mengutip laman Indonesia.go.id, pesawat kepresidenan memiliki kode registrasinya A-001. Secara legal pemiliknya ialah Sekretariat Negara RI. Sementara operatornya ialah TNI-Angkatan Udara. Dari sisi protokoler, yang berhak menggunakannya adalah Presiden dan Wakil Presiden RI.
Baca Juga:
Pesawat yang biasa digunakan Jokowi blusukan ke pelosok negeri ini mampu menempuh jarak Jakarta–Jayapura 3.800 kilometer selama 5 jam langsung, tanpa transit. Indonesia One memang mampu terbang tanpa isi ulang bahan bakar sejauh 8.600 km selama 10–12 jam.
Pada 2021 lalu, menyambut hari ulang tahun ke-76 RI, pesawat kepresidenan mengubah penampilannya. Badan pesawat yang sebelumnya berwarna biru langit berpadu putih, dengan garis warna merah-putih, berubah menjadi merah putih penuh.
Adapun spesifikasinya yaitu pesawat RI-1 ini ditebus dari Boeing selaku tender seharga 91,2 juta dolar AS. Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) ini memiliki konfigurasi kabin yang lebih lapang. Terdiri atas sebuah meeting room VVIP, kamar kenegaraan (state room) VVIP, yaitu ruang tidur untuk 2 orang, 12 kursi eksekutif, dan 54 kursi staf, dan beberapa seat untuk kru kabin.
Dengan interor khusus tersebut, kapasitas penumpang dibatasi hanya 67 orang, tak sampai separuh dari kapasitas pesawat komersial. Dengan beban yang berkurang itulah Indonesia One mampu terbang 1.500 kilometer lebih jauh. Pesawat ini menggunakan mesin CFM56-7, memerlukan landasan pacu setidaknya 2.000 meter untuk take off dan landing.
Pilihan Editor: Jokowi Jauh Hari Beri Sinyal Dukung Ganjar Pranowo, Surya Paloh: Dipromosi Presiden Masa Nggak Bagus?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.