TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Dana Pendidikan Kelompok Riset Kepentingan Publik di Amerika Serikat (PIRG) mengungkap kabar terkini jutaan unit laptop murah, Chromebook, hasil pengadaan di awal masa pandemi Covid-19 tiga tahun lalu. Ternyata kondisinya sudah banyak yang rusak sehingga pengadaannya dianggap merugikan keuangan negara.
Laporan berjudul Chromebook Churn tersebut menghitung, andai masa pakai Chromebook bisa digandakan maka dana pembayar pajak bisa dihemat senilai $1,8 miliar. Pilihan ini juga dianggap akan mengurangi limbah elektronik.
Temuan PIRG adalah bahwa pemeliharaan dan jasa perbaikan menjadi masalah besar bagi pengadaan Chromebook oleh distrik-distrik sekolah di Amerika Serikat. Disebutkan, rata-rata Chromebook lebih sulit untuk diperbaiki dan di-upgrade daripada laptop Windows. Sebabnya, suku cadang yang jauh lebih sulit didapat, terutama untuk layar, engsel, dan papan ketik.
"Bagian-bagian tersebut memang sangat rentan masalah saat laptop terjatuh, terbentur, terhimpit, dan terkena tumpahan minuman dan remah makanan saat digunakan."
Peneliti memberi contoh tentang satu bagian, papan ketik. Diungkap bahwa hampir setengah dari papan ketik pengganti yang terdaftar untuk Chromebook Acer sudah habis saat penggunaan online. Harga yang tersisa dibanderol sepertiga, bahkan setengah, harga unit laptop Chromebook sebesar $200 atau Rp 3 juta.
Acer Chromebook Spin 513, Chromebook 315, dan Chromebook 314. (Gizmochina)
Berdasarkan laporan PIRG, beberapa departemen TI terpaksa membeli sejumlah Chromebook utuh tambahan hanya untuk masalah komponen mereka. “Biaya tinggi ini dapat membuat sekolah mempertimbangkan kembali Chromebook sebagai strategi penghematan biaya,” tulis PIRG dalam laporannya.
Chromebook Churn juga membahas tanggal kedaluwarsa pembaruan otomatis yang disediakan Google untuk unit-unit laptop tersebut. Ramai dikeluhkan kalau jaminan 8 tahun update otomatis berlaku mulai dari saat Google mensertifikasi Chromebook - bukan ketika sekolah mendapatkan Chromebook itu. Saat sekolah berhasil membeli, menerima, menyiapkan, dan menggunakan massal Chromebook siswa, biasanya kedaluwarsa tinggal empat hingga lima tahun lagi.
“Ketika perangkat lunak kedaluwarsa hanya beberapa tahun setelah penggunaan, sekolah dibiarkan dengan kotak komputer dengan komponen yang berfungsi yang berakhir sebagai limbah elektronik, dan kebutuhan untuk membeli lebih banyak Chromebook,” tulis laporan yang memperingatkan pengadaan perangkat yang sama di masa mendatang.
Disebutkan pula bahwa tenggat kedaluwarsa yang pendek itu juga mempersulit sekolah untuk menjual kembali perangkat mereka, yang berarti bahwa beberapa harus membayar lebih untuk mendaur ulangnya.
PIRG memperkirakan, menggandakan masa pakai 31,8 juta Chromebook yang terjual pada sepanjang 2020 lalu dapat memangkas emisi karbon setara 4,6 juta ton CO2. Itu setara menghilangkan 900 ribu mobil dari jalanan selama setahun.
PIRG merekomendasikan Google menghapus sistem Kedaluwarsa Pembaruan Otomatis. Selain itu meminta mitra produsen peralatan asli menghasilkan suku cadang pengganti minimal 10 persen kelebihan stok, dan agar komponen distandarisasi dengan lebih baik di seluruh model Chromebook.
Permasalahan terkini yang diungkap juga menunjukkan bahwa Google harus mempermudah pembatalan pendaftaran Chromebook dari manajemen jarak jauh dan harus memasang sistem operasi jarak jauh, misalnya Linux. “Pilihan sistem operasi bukan hanya hak konsumen, tetapi juga akan memperpanjang nilai jual dan penggunaan kembali laptop selama bertahun-tahun.”
Juru bicara Google, Peter Du, menyatakan perusahaan telah bekerja keras dengan mitra perangkat keras untuk meningkatkan tahun jaminan dukungan yang diterima Chromebook. “Kini kami menyediakan delapan tahun pembaruan otomatis, meningkat dari lima tahun pada tahun 2016,” kata dia.
Ditambahkan Du, pembaruan perangkat lunak Chromebook reguler menambah fitur baru dan meningkatkan keamanan perangkat setiap empat minggu.
THE VERGE, GOOGLE
Pilihan Editor: Gempa Kuat M7,1 Picu Tsunami di Selandia Baru, Ini Kata BMKG
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.