TEMPO.CO, Jakarta - Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar, Bali, berhasil mengumpulkan 10.048 puntung rokok dalam waktu satu jam. Aksi itu dilakukan mereka untuk mengurangi angka perokok di tingkat anak-anak.
“Dalam kegiatan ini kami berkomitmen bersama anak-anak Denpasar, ingin mengurangi perokok yang masih anak-anak dan kami juga ingin mengedukasi bahwa rokok itu bisa merusak lingkungan dan juga kesehatan," kata Ketua FAD Denpasar Komang Nova di Denpasar, Selasa, 25 April 2023.
Aksi mengumpulkan limbah puntung rokok ini dilakukan oleh 150 anak se-Kota Denpasar di Taman Kota Lumintang. FAD Denpasar berkolaborasi dengan Fokom Osis SMP se-Kota Denpasar, siswa siswi SMP se-Kota Denpasar serta relawan di sekitar lapangan.
Kegiatan bertajuk Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok ini mengangkat tema Denpasar Bukan Asbak. Tema ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka perokok di usia anak, sekaligus memperingati Hari Bumi 22 April dan Hari Tanpa Tembakau pada 31 Mei mendatang.
"Puncak kegiatannya pada 31 Mei 2023, di mana mulai dari hari ini sampai 31 Mei akan dilaksanakan pemungutan puntung rokok. Untuk hari selanjutnya juga akan dilaksanakan hal yang sama dan tersebar di empat wilayah kecamatan yaitu Denpasar Timur, Denpasar Barat, Denpasar Selatan dan juga Denpasar Utara," ujar Nova.
Ketua FAD Denpasar itu menuturkan bahayanya rokok bagi kesehatan yang bahkan telah jelas tertuang dalam bungkusnya, pun juga akan mencemari lingkungan. Di samping itu, pemerintah sendiri telah mengatur soal kawasan tanpa rokok dalam Peraturan Daerah No 7 Tahun 2013.
Anak-anak tersebut menyayangkan masih kurangnya implementasi aturan tersebut dan kebiasaan buruk masyarakat yang masih merokok di area kawasan tanpa rokok seperti di Taman Kota Lumintang.
"Tentu kami akan terus mendukung dan mendorong Pemkot Denpasar semakin tegas menjalankan komitmen tersebut dan mengajak masyarakat menghentikan kebiasaan buruk dalam merokok, karena sangat berdampak buruk bagi lingkungan dan anak-anak di Kota Denpasar," ujar Nova.
Pilihan Editor: BRIN Akan Minta Klarifikasi Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah Usai Libur