TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Rabu, 26 April 2023, dengan sebagian wilayah Indonesia dilanda hujan dan gelombang tinggi.
Hujan dengan intensitas sedang diperkirakan terjadi di Bandung dan Mamuju. Hujan dengan intensitas ringan kemungkinan terjadi di Serang, Bengkulu, Jakarta Pusat, Jambi, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, Pekanbaru, Padang, Palembang dan Medan.
BMKG memantau adanya sirkulasi siklonik di Laut Banda, Kalimantan Barat bagian selatan, dan Samudra Hindia barat Sumatra Barat. Sistem tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut Seram hingga Laut Banda, dari Laut Natuna hingga pesisir barat Kalimantan Barat, dari pesisir barat Aceh hingga Samudra Hindia barat Aceh.
Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terpantau memanjang di Sumatra Barat, dari Malaysia hingga Jambi, dari Sabah hingga Kalimantan Timur, dari Selat Makassar hingga Laut Seram, dari Laut Sulawesi hingga Selat Maluku, dari Laut Arafuru hingga Laut Timur, dari pesisir selatan NTB hingga Jawa Tengah.
Sementara daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia selatan NTT hingga barat daya Banten dan dari Laut Aru hingga Laut Arafuru. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Suhu udara berkisar 19-35 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Banjarmasin.
Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status siaga tidak terjadi di provinsi manapun.
Gelombang tinggi
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26-27 April 2023.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa dan Laut Arafuru.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 2.50-4.0 meter yang berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Enggano-Lampung, perairan selatan Jawa Barat hingga Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Jawa-Sumba.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.