TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Observatorium Bosscha, Hesti Retno Tri Wulandari, bersama tim pengelola sedang membahas rencana pembukaan kembali kunjungan publik. Layanan itu ditutup sejak pandemi Covid-19 hingga sekarang. “Pertanyaan itu sudah banyak, kapan Bosscha dibuka,” katanya, Rabu, 26 April 2023.
Pengelola kini sedang menggodok program seperti apa yang cocok untuk kunjungan publik. Beberapa pertimbangannya adalah pembatasan jumlah pengunjung meskipun sekarang sudah tidak pandemi lagi. Kemudian ruang ceramah yang biasa dipakai untuk menampung pengunjung, kini sudah beralih menjadi tempat pameran.
Selain itu, menurut Hesti, orang sepertinya sudah malas untuk mendengarkan ceramah sehingga kegiatan itu akan diganti dengan yang lain. “Kami coba pikirkan yang sifatnya lebih experience,” ujarnya. Sebelum tiga tahun tutup, rombongan pengunjung biasanya diajak masuk ke ruang ceramah untuk mengikuti paparan tentang astronomi, kemudian dibawa masuk ke gedung teleskop besar.
Jumlah pengunjung harian sebelum pandemi sebanyak 300 orang. Nantinya, menurut Hesti, jumlah pengunjung akan dikurangi untuk menyesuaikan dengan sumber daya manusia yang ada. Kini pihaknya belum membuka layanan kunjungan publik, kecuali undangan terbatas kepada siswa dan guru sekolah, misalnya saat acara pengamatan bersama gerhana matahari sebagian pada 20 April 2023 di area Observatorium Bosscha.
Menurutnya, minat publik saat itu tergolong tinggi. Hampir seribu orang datang ketika dua hari menjelang Lebaran. “Apalagi nanti kalau dibuka lagi kunjungan publik setelah lama tiga tahun nggak buka pasti akan membludak,” katanya.
Selain itu, Observatorium Bosscha akan meneruskan kelas daring untuk sekolah karena cara itu dinilai efektif untuk menjangkau masyarakat di berbagai tempat. Begitu pun pelatihan bagi guru secara daring. Pihaknya juga bersedia datang ke sekolah yang mengundang untuk program sains.
Hesti menggantikan Premana W. Premadi sebagai Kepala Observatorium Bosscha per 1 April 2023. Sebelumnya ia menjadi Ketua Program Studi Astronomi di Institut Teknologi Bandung. Aktivitas mengajarnya kini masih berlanjut dengan mata kuliah seperti Proses Astrofisika, Astrofisika Thermal, Sejarah Astronomi, bagi mahasiswa S1 dan S2.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.