Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ispace dari Jepang Gagal Torehkan Sejarah Baru di Bulan, Apa yang Terjadi?

image-gnews
Pendarat bulan Hakuto-R pribadi diluncurkan dari SpaceX Falcon 9 pada 11 Desember 2022. (Gambar: SpaceX)
Pendarat bulan Hakuto-R pribadi diluncurkan dari SpaceX Falcon 9 pada 11 Desember 2022. (Gambar: SpaceX)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Jepang, ispace, telah dipastikan gagal menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil mendarat di Bulan saat ini. Pesawat antariksa bikinannya, Hakuto-R, diduga telah terempas keras dalam upaya pendaratan itu, sesaat sesudah hilang kontak, pada Selasa menjelang tengah malam Waktu Indonesia Barat, 25 April 2023.

Saat itu, lewat webcast yang menyertai siaran langsung pendaratan, pendiri dan CEO ispace Takeshi Hakamada mengakui harus berasumsi telah gagal menuntaskan misi pendaratan di Bulan tersebut. Kegagalan terhadi pada tahapan ke-9 dari 10 yang harus diselesaikan Hakuto-R untuk pendaratan itu.

Pada Rabu pagi, pernyataan ispace dari Tokyo mengukuhkan kemungkinan besar Si Kelinci Putih (bahasa Indonesia untuk Hakuto) telah terjun bebas dan rusak. Indikasinya adalah propelan yang tersisa sempat terpantau mencapai batas lebih rendah dan tidak lama setelahnya kecepatan gerak turun pesawat jenis wahana pendaratan di Bulan itu meningkat dengan cepat. 

Untuk menemukan sebab dari kegagalan itu, para insinyur ispace masih bekerja pada sebuah analisis detail data telemetri yang didapat hingga akhir dari tahapan misi pendaratan. "Kami akan mengklarifikasi detail setelah menyelesaikan analisis," kata Hakamada.

Kegagalan Hakuto-R dari Jepang membuat rekor belum tergoyahkan. Sejauh ini hanya pesawat-pesawat antariksa milik negara Amerika Serikat, Uni Soviet/Rusia, dan Cina yang sudah berhasil mengirim robot penjelajah mendarat mulus di tetangga terdekat Bumi itu. 


Jalan Panjang Kelinci Putih ke Bulan

Upaya pendaratan pada Selasa lalu sejatinya merangkum kerja lebih dari satu dekade ispace. Dari 2013 sampai 2018, perusahaan yang berbasis di Tokyo itu mengoperasikan Hakuto dalam Google Lunar X Prize, sebuah kompetisi yang menawarkan uang $20 juta kepada pesawat swasta pertama yang berhasil mendaratkan robot penjelajah di Bulan. 

Hadiah kedaluwarsa pada 2018 tanpa pemenang, tapi ispace melanjutkan mengembangkan pesawatnya, Hakuto-R. Pesawat dibawa ke lokasi peluncuran pada Desember 2022 di mana roket Falcon 9 milik SpaceX sudah siap mengantarnya ke luar angkasa dalam sebuah misi yang disebut ispace sebagai Mission 1 atau M1.

Hakuto-R mengambil trayek panjang dan berputar sebelum tiba di orbit Bulan pada 20 Maret. Kemudian, pada Selasa lalu, Hakuto-R mulai membuat tahapan untuk turun ke permukaan Bulan. Dia bergerak turun dari ketinggian 100 kilometer via serangkaian manuver yang butuh waktu sejam. 

Lokasi pendaratan yang dipilih adalah lantai Kawah Atlas selebar 87 kilometer, yang terdapat di kawasan Mare Frigoris ("Sea of Cold") di sisi terdekat Bulan dengan Bumi. Hakuto-R,  menurut telemetri yang disediakan dalam webcast, telah sejak awal disebutkan bertolak dari posisi yang amat baik yakni vertikal.

Ilustrasi wahana pendaratan Hakuto-R di bulan. (Kredit gambar: ispace)

Tapi sayangnya, semua tak bertahan sampai wahana touch down di atas tanah Bulan. Tenggat waktu pendaratan berlalu tanpa kabar apapun dari Hakuto-R untuk misi pendaratan itu, menuntun tim misi kepada asumsi percobaan telah gagal. 

Tetap saja, Hakuto-R terus mengirim data ke Bumi selama percobaan pendaratan. "Kami sangat bangga," kata Hakamada dalam webcast. "Kami sudah menerima banyak hal selama misi pertama ini." 

Baca halaman berikutnya: Roket lain angkut misi swasta ke Bulan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

5 hari lalu

Komandan misi Apollo 17, astronot Eugene Cernan memberi hormat kepada bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Berkebalikan dengan Neil Armstrong sebagai manusia pertama di Bulan, Eugene Cernan adalah manusia terakhir di Bulan. NASA/telegraph.co.uk
5 Negara yang Pernah Mendarat di Bulan, Ada Amerika Serikat hingga Cina

Terdapat beberapa negara yang pernah mendarat bulan. Di antaranya ada Rusia hingga Amerika Serikat. Ini informasinya.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

6 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

9 hari lalu

Asap dan api dari kebakaran hutan menjadi latar belakang rumah-rumah di seberang Danau Okanagan di West Kelowna, British Columbia, Kanada, 17 Agustus 2023. REUTERS/Dan Riedlhuber
Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA


2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

9 hari lalu

Kapsul kargo Dragon SpaceX meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 9 Januari 2023. Pesawat ruang angkasa itu mendarat di lepas pantai Florida dua hari kemudian. (Kredit: NASA TV)
2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.


Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

10 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.


NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

11 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.


Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

12 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.


NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

37 hari lalu

Logo Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. (NASA)
NASA Mencatat 22 Juli 2024 sebagai Hari Terpanas

Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA, mencatat Juli sebagai bulan terpanas dan 22 Juli 2024 sebagai hari terpanas.


NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

44 hari lalu

Viper Moon rover. NASA
NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

NASA batalkan misi dan putuskan jual VIPER. Cina bisa jadi selangkah lebih maju.


Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

44 hari lalu

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com
Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

NASA mengakhiri pengembangan misi VIPER karena biayanya yang terlalu besar. Misi pencarian air di bulan itu berakhir pada 17 Juli 2024.