Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

image-gnews
Ilustrasi luar angkasa
Ilustrasi luar angkasa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Explorer 11 merupakan salah satu misi dari program penjelajahan antariksa NASA yang diluncurkan pada 27 April 1961. Misi itu bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Apa itu Explorer 11?

Mengutip Aerospace Lectures, pada 27 April 1961, NASA meluncurkan Explorer 11, satelit yang berisi teleskop sinar gamma pertama seberat 37,2 kilogram yang diterbangkan ke luar angkasa. Instrumen di dalamnya dirancang untuk mendeteksi sinar gamma di atas 50 MeV. 

Misi Explorer 11 juga menandai lahirnya astronomi sinar gamma berbasis ruang angkasa. Sinar gamma salah satu bentuk radiasi elektromagnetik dan memiliki energi tertinggi dari segala jenis gelombang dalam spektrum elektromagnetik. Gelombang berasal dari berbagai hal seperti ledakan supernova, lubang hitam supermasif, dan jilatan api matahari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum Explorer 11 diluncurkan untuk mencari sinar gamma di luar angkasa, para ilmuwan cukup yakin cahaya itu ada di luar sana. Namun, mereka harus menemukan cara untuk mendeteksi sinar gamma itu, karena terserap di atmosfer bumi.  

Mengutip situs web NASA, Explorer 11 mendeteksi 22 sinar gamma dan 22.000 peristiwa akibat sinar kosmik bermuatan selama misi tujuh bulannya. Sinar ini datang dari semua tempat dan tidak mengarah ke sumber tertentu di luar angkasa.

Selama operasi, misi itu mengirimkan data yang berguna untuk para ilmuwan memahami fenomena sinar gamma di ruang angkasa. Satelit beroperasi dengan baik hingga awal September, ketika masalah satu daya muncul. Eksplorasi data penting berhenti segera sesudahnya.

Misi Explorer 11 dikenal menjadi salah satu kontribusi penting dalam memahami radiasi sinar gamma yang mengorbit Bumi.

Pilihan Editor: Ispace dari Jepang Gagal Torehkan Sejarah Baru di Bulan, Apa yang Terjadi?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

19 jam lalu

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.


Membuka Jalan untuk Gibran

1 hari lalu

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi satelit angin Aeolus di atas Bumi. Satelit akan masuk kembali ke atmosfer bumi minggu ini. (Kredit: ESA)
Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Begini Penjelasannya

Satelit mempertahankan orbitnya dengan menyeimbangkan dua faktor, yakni kecepatan dan tarikan gravitasi bumi.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

5 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Inilah 5 Fakta Penemuan Mayat yang Diklaim Jasad Alien

9 hari lalu

Penampakan makhluk yang diduga 'bukan manusia' atau alien dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal atau UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. REUTERS/Henry Romero
Inilah 5 Fakta Penemuan Mayat yang Diklaim Jasad Alien

Sidang tentang makhluk angkasa luar di Meksiko beberapa waktu lalu memperlihatkan dua benda yang diklaim sebagai jasad alien. Bagaimana faktanya?


Ini Kata NASA soal Dugaan Jasad yang Diklaim Alien

9 hari lalu

Penampakan makhluk yang diduga 'bukan manusia' atau alien dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal atau UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. Dua
Ini Kata NASA soal Dugaan Jasad yang Diklaim Alien

NASA menyatakan sampel yang diklaim sebagai mayat alien harus tersedia untuk diuji komunitas ilmiah dunia.


NASA Akan Siaran Langsung, Buka-bukaan Soal Keberadaan UFO

12 hari lalu

Sisa-sisa makhluk yang diduga 'bukan manusia' terlihat dipajang saat pengarahan tentang benda terbang tak dikenal, yang dikenal sebagai UFO, di istana legislatif San Lazaro, di Mexico City, Meksiko 12 September 2023. REUTERS/Henry Romero
NASA Akan Siaran Langsung, Buka-bukaan Soal Keberadaan UFO

Keberadaan UFO yang misterius akan diungkap oleh NASA dalam siaran langsung.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

21 hari lalu

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

21 hari lalu

Pesawat luar angkasa India Aditya-L1 saat akan diluncurkan untuk mempelajarari Angin Matahari, 2 Septe,ber 2023. (Isro.gov.in)
Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

fakta-fakta misi India luncurkan Aditya-L1 ke matahari pada Sabtu, 2 September 2023 untuk mempelajari dampak radiasi matahari.


Blue Moon, Mengenali Fenomena Langit Saat Bulan Purnama Terlihat Lebih Besar dan Terang

28 hari lalu

Pemandangan bulan purnama atau yang dikenal dengan 'Blue Moon' terlihat di sebelah kapal pesiar di kota pesisir Limassol, Siprus 22 Agustus 2021. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Blue Moon, Mengenali Fenomena Langit Saat Bulan Purnama Terlihat Lebih Besar dan Terang

Blue Moon yang diprediksi akan muncul pada Rabu, 30 Agustus 2023, malam. Fenomena apa itu?