Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu Panas Melanda Sebagian Indonesia tapi Hujan Deras, Ini Kata Peneliti

image-gnews
Suhu udara di dekat permukaan pada tanggal 26 April 2023. Suhu yang tinggi ditunjukkan dengan warna merah gelap. (Ventusky.com)
Suhu udara di dekat permukaan pada tanggal 26 April 2023. Suhu yang tinggi ditunjukkan dengan warna merah gelap. (Ventusky.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Didi Satiadi, peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan alasan di tengah suhu panas yang melanda sebagian wilayah Indonesia terselip hujan yang membuat banjir dan longsor.

Didi mengatakan keadaan tersebut memang karakteristik di bulan April yang tengah berada di masa pancaroba. “Karakteristik cuaca di bulan April saat pancaroba memang biasanya seperti itu, panas sekali kalau siang dan hujan lokal cukup deras di siang/sore hari,” ujarnya lewat pesan singkat, Kamis, 27 April 2023. 

Menurutnya, pemanasan lokal yang relatif kuat tetap dapat mendorong proses konveksi, dan dengan suplai uap air yang cukup bisa saja menghasilkan pertumbuhan awan yang cepat dan bahkan hujan deras seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Bekasi.

Terkait panas yang melebihi tahun-tahun sebelumnya, menurut Didi, ada efek lain. Dia mengungkap beberapa penyebab suhu terasa panas di wilayah Indonesia saat ini. Pertama,  posisi semu Matahari yang baru saja melintasi garis khatulistiwa, yaitu sekitar satu bulan setelah equinox pada tanggal 21 Maret 2023. Maka, tidak mengherankan apabila udara di wilayah Indonesia cenderung panas. 

Selain itu, pada saat ini angin monsun Asia sudah semakin melemah, dan angin monsun Australia baru saja akan menguat. Ketika kondisi angin monsun relatif lemah, maka pemanasan lokal menjadi lebih dominan terutama pada siang hari. Namun angin monsun Australia yang relatif kering cenderung mengurangi jumlah uap air di atas wilayah Indonesia sehingga proses pertumbuhan awan relatif berkurang. 

Dengan berkurangnya tutupan awan, maka radiasi matahari yang sampai permukaan semakin meningkat. Akibatnya, akumulasi panas di dekat permukaan tidak disebarkan dengan cukup cepat sehingga suhu udara cenderung meningkat.

Hal ini masih ditambah dengan fenomena pemanasan di wilayah perkotaan atau urban heat island. 
Urban heat island ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu di kota, di mana pusat kota mempunyai suhu yang lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Ada juga fenomena pemanasan global serta perubahan iklim yang turut berkontribusi terhadap peningkatan suhu yang lebih dari biasanya.

“Dengan demikian, pengaruh posisi semu matahari, pergantian musim, dinamika atmosfer yang cenderung lemah, fenomena pulau panas perkotaan dan perubahan iklim turut berkontribusi pada suhu udara yang terasa lebih panas pada saat ini,” tegasnya.

Faktor yang mempengaruhi suhu

Secara umum, suhu di suatu tempat ditentukan oleh interaksi dari berbagai faktor, antara lain radiasi matahari, kondisi awan, kondisi angin, kondisi uap air, dan tekanan udara. Untuk memahami penyebab wilayah Indonesia terasa panas saat ini, perlu memahami efek dari setiap faktor tersebut terhadap suhu.

1. Radiasi matahari.

Adanya radiasi gelombang pendek dari cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang memanaskan permukaan daratan, permukaan lautan, dan juga atmosfer. Dalam siklus harian, radiasi matahari mencapai maksimum pada tengah hari, sekitar jam 12 siang ketika sinar matahari jatuh tegak lurus di atas permukaan bumi. Namun, suhu udara biasanya mencapai maksimum di sekitar jam 13-14 siang hari ketika jumlah total dari radiasi matahari dan radiasi gelombang panjang (panas) yang dipancarkan permukaan bumi menjadi maksimum. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tertundanya suhu maksimum ini dikenal sebagai fenomena histeresis, di mana sinyal output terjadi lebih lambat daripada input. Demikian pula dalam siklus tahunan, radiasi matahari di wilayah khatulistiwa mencapai maksimum pada saat equinox yaitu tanggal 21 Maret dan 23 September ketika posisi semu matahari berada tepat di atas khatulistiwa. Namun, suhu udara maksimum di suatu lokasi biasanya tertunda sekitar 1-2 bulan setelah equinox.

2. Awan

Kondisi awan sangat mempengaruhi radiasi matahari, karena awan dapat menghalangi sinar matahari untuk mencapai permukaan bumi. Awan rendah seperti cumulus berfungsi seperti “payung” sehingga cenderung untuk menurukan suhu permukaan bumi yang ditutupinya pada siang hari. Tetapi, pada malam hari, awan cumulus berfungsi seperti “selimut”, yang mencegah lepasnya panas dari permukaan bumi ke luar angkasa, sehingga cenderung mempertahankan suhu di wilayah yang ditutupinya. Radiasi matahari pada siang hari dapat menyebabkan pemanasan permukaan dan terjadinya proses konveksi. Apabila tersedia cukup banyak uap air, maka proses konveksi akan menghasilkan pertumbuhan awan dan hujan. Dengan demikian, terjadi umpan balik negatif yang cenderung menghasilkan kesetimbangan antara radiasi matahari dan konveksi serta pertumbuhan awan.

3. Angin atau dinamika atmosfer

Angin merupakan massa udara yang bergerak dari wilayah tekanan tinggi ke wilayah tekanan rendah. Angin dapat memindahkan udara panas/dingin dari suatu tempat ke tempat lainnya, sehingga mempengaruhi suhu di suatu tempat. Angin yang lemah atau cenderung diam dapat menyebabkan udara panas/dingin bertahan cukup lama di suatu tempat. Demikian pula dengan angin yang berputar mengelilingi pusat tekanan tinggi (anti-siklonik) dapat menyebabkan panas terjebak dan bertahan dalam waktu lama di suatu tempat sehingga menyebabkan fenomena gelombang panas (heatwave). Sebaliknya, di wilayah tekanan rendah, angin cenderung bergerak ke atas sehingga panas dapat dipindahkan dari dekat permukaan ke lapisan atmosfer atas dan disebarkan ke tempat lainnya.

4. Uap air

Kondisi uap air juga mempengaruhi suhu karena air merupakan penyerap panas yang baik. Panas akan diserap untuk menaikkan suhu (sensibel heat) ataupun digunakan untuk penguapan air (latent heat). Sebaliknya, panas akan dikeluarkan ketika terjadi penurunan suhu atau proses kondensasi di mana uap air berubah fasa menjadi air. Dalam proses konveksi, panas di dekat permukaan akan membuat atmosfer menjadi tidak stabil dan bergerak ke atas serta mendorong terjadinya proses kondensasi dan pertumbuhan awan. Dengan demikian, proses konveksi memindahkan panas dari bagian bawah ke bagian atas atmosfer melalui pelepasan panas sensibel dan laten, sehingga disebut juga sebagai proses pembalikkan atmosfer.

5.Tekanan udara.

Tekanan udara mempengaruhi suhu. Sebagai contoh tekanan yang tinggi di wilayah dataran rendah seperti pantai cenderung meningkatkan suhu. Sedangkan tekanan yang rendah di wilayah dataran tinggi seperti pegunungan cenderung menurunkan suhu. Tekanan udara juga mempengaruhi dinamika atmosfer dan pada akhirnya suhu udara. Di wilayah tekanan rendah udara cenderung bergerak ke atas melalui proses konveksi dan konvergensi sehingga panas cenderung disebarkan ke atas dan ke tempat lainnya. Sebaliknya, di wilayah tekanan tinggi, udara cenderung bergerak ke bawah (subsidensi) sehingga panas cenderung meningkat di wilayah tersebut.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

31 menit lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

50 menit lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup


Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

4 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

14 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

22 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

22 jam lalu

Warga membersihkan mobilnya yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.


Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

1 hari lalu

 Salah satu koleksi Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar. Bunga tersebut hasil semai bibit yang ditanam pada 2004. (Dok. BRIN)
Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.