TEMPO.CO, Jakarta - Tahun lalu, tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, pejabat Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan negaranya akan meninggalkan kemitraan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024. Saat itu Roscosmos sekaligus mengungkap rencana fokus membangun pos sendiri di orbit rendah Bumi (LEO). Namun tak ada tenggat tahun yang lebih pasti yang diungkap.
Baru sekarang tenggat itu disebut. "Rusia telah mengonfirmasi akan mendukung operasi stasiun lanjutan hingga 2028," tulis pejabat NASA dalam laporan bertanggal 27 April 2023.
Untuk diketahui, beberapa negara yang menjadi mitra ISS utama lainnya, yakni Badan Antariksa Eropa, Kanada, dan Jepang, telah menandatangani kontrak hingga 2030. Kontrak pembaruan tersebut menambahkan, mereka dalam komitmen untuk laboratorium yang mengorbit hingga akhir masa operasionalnya.
Masa Operasional ISS
Mitra ISS mulai membangun laboratorium yang mengorbit itu pada 1998, dan terus ditempati oleh kru astronot secara bergilir sejak November 2000. Jika dihitung, selama periode itu, sebanyak 266 orang dari 20 negara berbeda telah mengunjungi ISS. Mereka telah melakukan lebih dari 3.300 eksperimen di bawah pengaruh mikrogravitasi.
Dalam laporannya, pejabat NASA menyebut ISS sudah dalam dekade ketiga dari masa operasionalnya: dekade ketika platform dapat memaksimalkan hasil ilmiahnya. "Hasil bertambah, manfaat baru terwujud, dan demonstrasi penelitian dan teknologi inovatif dibangun di atas pekerjaan sebelumnya."
Meskipun ISS masih memiliki sisa masa operasional cukup lama, NASA sudah bersiap untuk menyerahkan tongkat estafet kepada calon stasiun antariksa baru di orbit rendah Bumi. Badan Antariksa Amerika tersebut juga mendanai pengembangan beberapa konsep stasiun ruang angkasa swasta. Harapannya setidaknya satu dari mereka akan beroperasi ajeg sebelum ISS pensiun dan 'dijatuhkan' ke Bumi dan terbakar di atmosfer.
Laporan NASA menuliskan bahwa kemunculan calon stasiun baru beserta awaknya dalam jangka panjang adalah kunci petualangan umat manusia untuk memperluas jejaknya ke Bulan dan Mars. "Pos terdepan di orbit rendah Bumi yang komersial tidak hanya akan memungkinkan kita untuk terus belajar tentang bagaimana kehidupan di luar Bumi mempengaruhi tubuh, tetapi juga akan membantu merangsang ekonomi orbit yang dapat mendorong ekspansi ke luar angkasa."
SPACE
Pilihan Editor: Ponsel Meledak Tewaskan Anak di India, Karena Terlalu Panas?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.