Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Bandang di Sumatra Utara tanpa Peringatan Siaga, Peneliti: Sulit Diprediksi

image-gnews
Banjir bandang di Sembahe, Deli Serdang, Sumatra Utara. (YouTube/Boa-Boa Channel)
Banjir bandang di Sembahe, Deli Serdang, Sumatra Utara. (YouTube/Boa-Boa Channel)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Video seputar banjir bandang di lokasi wisata Sungai Sembahe, Deli Serdang, Sumatra Utara, menjadi viral pada hari Minggu, 30 April 2023. Dalam video itu, warga yang tengah asyik di pinggir sungai, dikagetkan dengan banjir bandang dan segera berlari menjauh. Selain itu video juga memperlihatkan mobil hanyut terbawa banjir.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memberikan peringatan siaga bencana hidrometeorologi pada provinsi manapun saat itu, namun peringatan status waspada diberikan kepada 24 provinsi, termasuk Sumatra Utara.

Didi Satiadi, peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan status waspada mungkin diberikan secara umum. “Untuk prediksi yang lebih lokal sebetulnya dibutuhkan model yang resolusinya sangat tinggi, mungkin skala kecamatan atau bahkan desa,” jelasnya lewat pesan singkat, Senin, 1 Mei 2023.

Selain itu, menurutnya, banjir bandang agak sulit untuk diprediksi. “Karena kejadiannya kadang-kadang cepat, tiba-tiba dan singkat,” jelasnya. Menurutnya, mungkin perlu juga peringatan dini beberapa jam atau menit sebelum kejadian di lokasi-lokasi yang rentan seperti Daerah Aliran Sungai (DAS), misalnya dengan sirine, seperti di Jepang. 

Analisis

Didi juga memperlihatkan analisis kondisi atmosfer pada saat kejadian banjir tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ia memperlihatkan gambar kondisi angin di sekitar wilayah Sumatera Utara pada tanggal 30 April 2023 jam 16.00 WIB.

“Dapat dilihat terjadinya seruak angin yang relatif kuat dari arah barat laut, yang kemudian berbelok ke arah daratan, termasuk menuju lokasi kejadian,” kata Didi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angin tersebut membawa uap air yang cukup banyak dari Selat Malaka dan juga Laut Cina Selatan. Namun, pergerakan angin tersebut terhalang oleh wilayah pegunungan (Gunung Sibayak) di sebelah selatan lokasi kejadian, sehingga terjadi pengangkatan massa udara oleh pegunungan, pertumbuhan awan dan hujan deras terutama di bagian lereng pegunungan dan sekitar lokasi kejadian yang dapat menyebabkan banjir bandang. Dengan demikian, faktor pemanasan lokal pada siang hari, suplai uap air dari lautan, dan topografi pegunungan kemungkinan turut berperan dalam kejadian tersebut. 

Menurut Didi, gambar citra radar (dari ventusky.com) juga menunjukkan curah hujan yang relatif tinggi di sekitar lokasi kejadian pada tanggal 30 April 2023 yang berlangsung pada pukul 13-16 WIB. 

Ia juga menjelaskan tentang faktor posisi semu matahari telah melintasi wilayah ekuator dan berada di belahan bumi utara. Panas dan hujan maksimum di wilayah yang berada di sekitar ekuator biasanya terjadi di sekitar Bulan April dan November. Daerah yang berada di sekitar lereng pegunungan dan daerah aliran sungai juga perlu memperhatikan kemungkinan terjadinya banjir bandang dan longsor pada saat curah hujan tinggi. Namun terjadinya hujan juga menunjukkan bahwa siklus hidrologi masih berjalan dengan baik untuk mendistribusikan panas dan air.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

1 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

6 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

7 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

15 hari lalu

Warga melihat kondisi mobil yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

28 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

30 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

31 hari lalu

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

Banjir bandang menyergap Kampung Joglo, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Akibat hujan dengan intensitas tinggi.


Jokowi Soroti Pembalakan Hutan Sebagai Penyebab Banjir Demak

33 hari lalu

Presiden Jokowi setelah meninjau Korban Banjir di SMK Ganesa, Kec. Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Jumat, 22 Maret 2024. Foto Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi Soroti Pembalakan Hutan Sebagai Penyebab Banjir Demak

Jokowi menyarankan pemda melakukan penanaman, penghutanan kembali, hingga pengalihan lahan untuk solusi jangka panjang atasi banjir demak.


Jokowi Tinjau Langsung Banjir Demak pada Pagi Ini

33 hari lalu

Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 22 Maret 2024, untuk kemudian mengunjungi lokasi banjir Demak. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Tinjau Langsung Banjir Demak pada Pagi Ini

Presiden Jokowi meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Kabupaten Demak.