TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India mengeluarkan larangan terhadap seluruhnya 14 aplikasi beroperasi di negara itu per 2 Mei 2023. Berdasarkan daftar, 13 di antaranya hanya digunakan untuk pesan aman dan satu sisanya juga mendukung penyimpanan foto, video, dan percakapan.
Larangan atau blokir setelah otoritas komunikasi setempat mendapat masukan dari badan intelijen. Dari 14 aplikasi itu yang sebagian besar digunakan di Negara Bagian Jammu dan Kashmir dituduh digunakan untuk menyebarkan teror dan propaganda. Mereka adalah Crypviser, Enigma, Safeswiss, Wickrme, Mediafire, Briar, Bchat, Nandbox, Conion, IMO, Element, Second line, Zangi dan Threema.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan aktivis Overground (orang-orang yang membantu kelompok militan dengan logistik, uang tunai, atau tempat berlindung) dan teroris menggunakan aplikasi yang terdaftar itu untuk berkomunikasi di antara mereka sendiri. Seluruh aplikasi juga disebutkan tidak memiliki perwakilan di India, dan sulit untuk melacak aktivitas yang terjadi di aplikasi tersebut.
Aplikasi tersebut pascablokir masih ada di Google Play Sore dan App Store. Larangan juga tidak dapat mencegah pengguna yang telah mengunduh aplikasi untuk tetap menggunakannya.
Terpisah, Pemerintah India mengecam negara tetangganya, Pakistan, dan menyatakan tidak ada retorika dan propaganda yang akan mengubah fakta bahwa Wilayah Persatuan Jammu, Kashmir dan Ladakh akan selalu menjadi bagian India yang tidak dapat terpisah.
Sebaliknya, Pakistan secara konsisten mengangkat masalah Jammu dan Kashmir di berbagai platform PBB, terlepas dari agenda dan topik diskusi di pertemuan tersebut.
GSM ARENA, INDIA TIMES
Pilihan Editor: Minim Perlengkapan Night-Vision, Begini Tentara Rusia Membuat Dirinya Tak Terlihat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.