TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 3 Mei 2023, dipuncaki artikel perayaan Hari Pendidikan Nasional 2023 oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Sultanate Institute. Mereka bekerja sama mengadakan webinar dengan tema "Tekscavation integrasi pendekatan arkeologi filologi dalam penelitian sejarah" serta peluncuran buku ‘Keajaiban Negeri Emas Zabaj-Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah’.
Berita kedua soal pasukan Rusia dalam perang di Ukraina yang relatif lebih minim suplai perlengkapan penglihatan malam (night-vision). Dan untuk mengurangi kerentanannya, sebuah laporan terbaru mengindikasikan kalau tentara Rusia kini banyak yang memanfaatkan ponco mylar, atau 'space blanket'.
Terpopuler ketiga datang dari penjelasan BMKG mengenai fenomena Gerhana Bulan Penumbra yang akan menyapa wilayah Indonesia. Gerhana yang bisa dinikmati atau diamati tanpa perlu kacamata khusus ini akan terjadi tengah malam, tepat antara Jumat dan Sabtu, 5-6 Mei 2023.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 3 Mei 2023, selengkapnya,
1. Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku
Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Sultanate Institute mengadakan webinar dengan tema "Tekscavation integrasi pendekatan arkeologi filologi dalam penelitian sejarah" serta peluncuran buku ‘Keajaiban Negeri Emas Zabaj-Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah’.
Kepala Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra BRIN Herry Yogaswara mengucapkan selamat atas peluncuran buku tersebut dan tak lupa mengingatkan jasa Ki Hajar Dewantara.
Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2023, BRIN bekerja sama dengan Sultanate Institute mengadakan webinar dan peluncuran buku ‘Keajaiban Negeri Emas Zabaj - Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah’. (Tangkapan layar)
“Dari Ki Hajar Dewantara sebetulnya kita bicara pendidikannya inovatif dan juga memerdekakan. Kata memerdekakan itu yang seringkali kita lupakan tapi sekarang karena diangkat kurikulum merdeka,” kata Herry, Selasa, 2 Mei 2023.
2. Begini Cara Tentara Rusia Membuat Dirinya Tak Terlihat
Ada beberapa hal yang menakutkan saat diburu pada malam hari oleh musuh yang bisa melihat dalam gelap--terutama saat kita tak memiliki kemampuan yang sama. Barangkali situasi inilah yang dialami tentara Rusia yang sedang menginvasi Ukraina: menjadi santapan empuk penembak jitu, kendaraan tempur, dan bahkan drone-drone mungil bersenjata granat yang melayang-layang di atas kepala.
Ini karena mereka relatif lebih minim suplai perlengkapan penglihatan malam (night-vision). Dan untuk mengurangi kerentanannya, sebuah laporan terbaru mengindikasikan kalau pasukan Rusia kini banyak yang memanfaatkan ponco mylar, atau 'space blanket', untuk menyembunyikan radiasi panas tubuhnya dari bidikan para sniper dan drone.
Menurut informasi yang diberikan oleh tentara kami, kelompok sabotase Rusia (DRG) dilaporkan menggunakan selimut/mantel anti-termal ini untuk menghindari deteksi oleh kamera termal dan UAV. FOTO/twitter/Tatarigami_UA
Seorang perwira Ukraina yang ditugaskan ke wilayah Ukraina sebelah timur mengungkapnya lewat akun media sosial Twitter. Dia mengatakan mengamati tren penggunaan mantel atau selimut itu di antara prajurit Rusia. Secara khusus selimut seperti itu teridentifikasi pada personel Rusia yang tertangkap atau tewas dekat Avdiivka, di utara Donetsk di Ukraina Timur.
3. BMKG: Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi Tepat Tengah Malam 5-6 Mei
Setelah fenomena Gerhana Matahari Total melintas 20 April 2023 yang lalu, kini fenomena Gerhana Bulan Penumbra akan menyapa wilayah Indonesia. Berbeda dari yang pertama, Gerhana Bulan bisa dinikmati atau diamati tanpa perlu kacamata khusus, dan Gerhana Bulan Penumbra nanti akan terjadi tengah malam, tepat antara Jumat dan Sabtu, 5-6 Mei 2023.
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi saat fase Bulan Purnama atau Bulan Baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016. Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika bulan melintas di wilayah bayangan gelap kabur bumi (penumbra) yang membuat bulan seolah tidak mengalami gerhana. ANTARA/Fikri Yusuf
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra atau bayangan tambahan--bukan bayangan inti--dari Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama