TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Kaspersky terbaru mengungkap lebih dari setengah (54 persen) pria lajang Inggris yang disurvei mengatakan bahwa mereka mungkin berminat menggunakan ChatGPT untuk menipu calon pasangan di aplikasi kencan agar terlihat lebih supel atau pintar saat mencari cinta.
Temuan ini merupakan bagian dari penelitian Kaspersky 'Date or DAIte?' yang menyurvei pria dan wanita lajang di Inggris untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan khususnya ChatGPT mempengaruhi dunia kencan.
David Emm, Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team, Kaspersky, mengatakan penggunaan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan saluran obrolan menarik mungkin tampak tidak berbahaya dan cara yang menyenangkan untuk memulai percakapan baru dengan calon pasangan kencan, tetapi mereka yang menggunakan aplikasi kencan harus menyadari bahwa tidak semua orang akan menggunakannya dengan itikad baik.
“Beberapa mungkin menggunakannya untuk menipu, dan seperti yang telah kita lihat dengan photo doctoring, orang dapat dengan mudah berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya dan memikat orang lain ke dalam skenario yang tidak baik,” ujar Emm dalam keterangannya, 5 Mei 2023.
“Jika AI akan membuat catfishing lebih mudah, penting bagi individu untuk tetap waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara online. Selalu berhati-hati dan verifikasi keaslian orang yang Anda ajak bicara untuk menghindari menjadi korban taktik penipuan,” tambahnya.
Temuan mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT sebagai dorongan virtual yang membantu sudah berjalan dengan baik, dengan 75 persen dari semua pengguna aplikasi kencan mengatakan bahwa mereka akan mengeksplorasi penggunaan ChatGPT untuk memberikan topik obrolan yang sempurna.
Survei menemukan bahwa bukan hanya kualitas, tetapi juga kuantitas yang dipengaruhi oleh ChatGPT, dengan 51 persen wanita lajang mengakui bahwa mereka akan menggunakan alat AI tersebut untuk berbicara dengan beberapa calon pasangan kencan di saat yang sama - mungkin untuk meningkatkan peluang kesuksesan berkencan secara signifikan.
Namun, temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru catfishing berbasis AI, dengan 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan online merupakan hal yang tidak jujur.
Mungkin mengejutkan, terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar orang dewasa lajang akan menggunakan ChatGPT untuk membantu percakapan kencan mereka, hanya 37 persen yang terbuka menggunakan alat tersebut untuk meningkatkan profil mereka.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.