Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orari Rayakan 100 Tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda, Ini 3 Kegiatannya

image-gnews
Logo Orari. Foto: Orari.or.id
Logo Orari. Foto: Orari.or.id
Iklan

TEMPO.CO, JakartaOrari, organisasi tunggal yang mewadahi pegiat amatir radio di Indonesia, sedang merayakan '100 Tahun Komunikasi Radio Indonesia-Belanda'. Usia komunikasi itu dihitung dari berdirinya sebuah pemancar radio di kawasan Gunung Puntang, Bandung Selatan, pada 5 Mei 1923--bangunan pemancar kemudian dihancurkan dalam strategi bumi hangus di era kemerdekaan.

Perayaan melibatkan organisasi yang sama di Belanda yakni Van Radio Zend Amateurs (VRZA). Mereka membalas kode atau sandi morse dari telegram seremonial yang dikirim Orari Daerah Jawa Barat pada Sabtu 6 Mei 2023. Keduanya juga menandai perayaan seabad komunikasi radio itu dengan berkomunikasi timbal balik menggunakan mode SSB pada pita gelombang frekuensi tinggi (HF) pada keesokan harinya. 

Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan 100 Tahun Komunikasi Indonesia-Belanda, Tomi Tamtomo, menyebut ada pula kegiatan ketiga berupa Special Event Station pada mode SSB, CW, Digital (FT8), satelit, dan FM (2m) skala nasional dan internasional. Kegiatan ini sedang berjalan, rencananya seminggu, hingga 13 Mei 2023.

"Pada kegiatan tersebut peserta yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan akan memperoleh penghargaan," katanya dalam keterangan tertulis yang dibuatnya hari ini, Senin 8 Mei 2023.

Tomi menyebutkan acara seremonial berlangsung di Stasiun YB1AR di Padalarang. Turut hadir dalam seremonial, antara lain, Kepala Dinas Komunikasi Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha, Ketua Telematika Indonesia Sarwono Atmosutarno, dan Ketua Umum Orari Pusat Donny Imam Priambodo.    

   
Komunikasi dari Gunung Puntang

Seratus tahun lalu, tepatnya 5 Mei 1923, sebuah pemancar radio didirikan di Bandung Selatan oleh Belanda. Berada di kawasan Gunung Puntang, stasiun itu menyerupai bangunan pabrik dengan pembangkit listrik tersendiri untuk menjalankannya. Stasiun penerimanya berjarak 60 kilometer darinya, tepatnya berlokasi di Rancaekek. 

Dengan antena yang terhubung di antara dua lokasi itu, membentang di celah yang ada di antara Gunung Puntang dan Gunung Haruman, jarak jangkauan komunikasi yang ditargetkan saat itu adalah hingga Belanda sejauh 12 ribu kilometer. Radio itu kemudian dikenal dengan nama Radio Malabar. 

Bangunan Radio Malabar sebenarnya sudah selesai sejak 1918 dan dioperasikan seorang sarjana teknik Belanda, Cornelius Johannes de Groot. Tapi saat itu de Groot masih dengan eskperimen  komunikasi nirkabel melalui telegrafi atau sandi morse. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Belanda kemudian membelikan dua unit pemancar dengan merek Telefunken. Satu dipasang di Belanda yang kelak menjadi stasiun lawan bicara pertama Radio Malabar, yaitu Radio Kootwijk. Satu lagi dikirim ke Gunung Puntang untuk dipasang di Radio Malabar.

Namun, hingga akhir hayatnya, de Groot menolak memasangnya meski lebih efisien. Dia mempertahankan pemancar yang dibelinya sendiri di Amerika yang menggunakan teknologi spark dengan merek Arc Poulsen.

Lepas dari itu, eksperimen dan inovasi de Groot dipandang sebagai fenomena radio amatir. Belakangan dia juga dipandang sebagai yang melahirkan komunitas penggemar radio.

Pilihan Editor: Uni Eropa Rintis UU Pertama Atur ChatGPT dan Alat Bangkitan AI, Begini Rancangan yang Sudah Disepakati


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mees Hilgers: Karier dan Perjalanannya Menuju Timnas Indonesia

14 jam lalu

Mees Hilgers. (instagram/@meeshilgerss)
Mees Hilgers: Karier dan Perjalanannya Menuju Timnas Indonesia

Mees Hilgers akan menjadi salah satu pemain keturunan terbaru yang menjalani proses naturalisasi untuk bergabung timnas Indonesia


Hubungan Pelatih Timnas Belanda Ronald Koeman dan Steven Bergwijn Memanas

2 hari lalu

Hubungan Pelatih Timnas Belanda Ronald Koeman dan Steven Bergwijn Memanas

Steven Bergwijn membalas reaksi Ronald Koeman yang tak lagi mempertimbangkannya masuk skuad De Oranje setelah kepindahan ke Liga Arab Saudi.


Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

14 hari lalu

Gereja Puhsarang di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ HO-Dokumen KITLV
Gereja Puhsarang di Kediri Resmi Menjadi Cagar Budaya Nasional

Kemendikbudristek tetapkan Gereja Puhsarang di Kediri, Jawa Timur, sebagai cagar budaya bidang struktur. Gereja tua ini warisan Belanda.


PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

18 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof. Patrick van Katwijk/Pool via REUTERS
PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

PM Belanda Dick Schoof pada Selasa mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza


Disebut Presiden Jokowi Bau Kolonial, Begini Sejarah Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor

25 hari lalu

Bangunan Istana Bogor. Dok. Biro Sekretariat Presiden
Disebut Presiden Jokowi Bau Kolonial, Begini Sejarah Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor

Jokowi membandingkan proyek IKN dengan Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor yang dahulu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.


Mengenal Istana Negara yang Dirasakan Jokowi Berbau Kolonial Setiap Hari

26 hari lalu

Presiden Jokowi memimpin Sidang Kabinet Paripurna mengenai kondisi perekonomian terkini di Istana Negara, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Mengenal Istana Negara yang Dirasakan Jokowi Berbau Kolonial Setiap Hari

Jokowi mengungkit Istana Negara dan Istana Merdeka pernah dihuni oleh dua kolonialis berbeda.


Apa Itu Visa Schengen? Berikut Tips dan Trik Serta Cara Pengajuannya

32 hari lalu

Ilustrasi Visa Schengen (Freepik.com)
Apa Itu Visa Schengen? Berikut Tips dan Trik Serta Cara Pengajuannya

Visa Schengen di perlukan ketika hendak melakukan perjalanan ke Eropa, berikut ini adalah syarat pengajuan visa schengen dan tips diterima pengajuan visa schengen.


Ingin Lolos IISMA, Simak Tips Mahasiswa Unair yang Lolos ke University of Groningen Belanda

32 hari lalu

Muhammad Raiyan Fajri, Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis lolos IISMA 2024 (Foto: Dok. Pribadi)
Ingin Lolos IISMA, Simak Tips Mahasiswa Unair yang Lolos ke University of Groningen Belanda

Mahasiswa Unair bagikan tips mengenyam pendidikan di University of Groningen di Belanda. Ia lolos melalui program IISMA. Bagaimana kiatnya?


Saat Duta Besar Belanda Mengunjungi Kerkhof Peneleh Surabaya

40 hari lalu

Duta Besar Belanda di Jakarta, Lambert Grijns (bertopi merah) saat mengunjungi kompleks makam kuna Belanda di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, Selasa, 30 Juli 2024. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Saat Duta Besar Belanda Mengunjungi Kerkhof Peneleh Surabaya

Duta Besar Belanda Lambert Grijns mengunjungi kompleks makam tua Eropa di Peneleh, Surabaya.


Malaysia Berkomitmen Mencari Keadilan atas Tragedi Jatuhnya MH17

52 hari lalu

Malaysia Berkomitmen Mencari Keadilan atas Tragedi Jatuhnya MH17

Malaysia menegaskan kembali komitmen untuk mencari keadilan bagi korban tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 satu dekade silam