Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disebut Mirip Ganja, Ini Fakta Unik dan Manfaat Tanaman Kenaf

image-gnews
Tanaman Kenaf. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Tanaman Kenaf. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman kenaf adalah tanaman semusim yang menghasilkan serat alam dan berbentuk tumbuhan semak. Tanaman dengan nama latin hibiscus cannabinus ini memiliki tinggi yang mencapai 3 meter. Penampakan tanaman kenaf memiliki batang dan daun berwarna hijau. Pada bagian batang, kenaf memiliki duri yang cukup tajam, pipih, silindris, dan tidak bercabang. Tanaman ini juga memiliki sederet fakta unik dan beragam manfaat dari setiap bagiannya. Berikut adalah fakta unik dan manfaat dari tanaman kenaf, yaitu:

1. Memiliki daun yang berbentuk seperti ganja

Berdasarkan pertanian.go.id, daun tanaman kenaf berbentuk mirip daun ganja memiliki letak yang berselang-seling dan terletak pada cabang serta batang utama. Daun kenaf terdiri atas tiga bentuk daun, yaitu tidak bertoreh, semi menjari, dan menjari penuh. Selain itu, bagian pinggir daun ada yang memiliki bergerigi dan tidak bergerigi. Sementara itu, permukaan daun ada yang berduri, berbulu, berduri dan berbulu, serta tidak berduri dan tidak berbulu. Adapun, panjang tangkai daun sekitar 3-18 centimeter dan tidak beruas dengan tepi yang umumnya bergerigi. Atas dasar morfologi daun ini, tanaman kenaf kerap disamakan bentuknya dengan daun ganja.

2. Dapat dibudidayakan di lahan sub optimal

Mengacu setjen.pertanian.go.id, tanaman ini merupakan tanaman unik yang masuk dalam famili Malvaceae, kerabat dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang sepatu, okra, rosela, serta tembakau. Kenaf menjadi salah satu tanaman yang dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal. Adapun, kelompok lahan sub optimal dibagi menjadi empat, yaitu lahan kering masam, lahan kering iklim kering, lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak, dan lahan gambut. Menurut Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf di lahan sub optimal ini.

3. Sudah dibudidayakan sejak lama karena mudah beradaptasi

Kenaf sudah lama dibudidayakan di Indonesia sejak 1980-an. Lahan tanaman ini tersebar di daerah Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Tanaman ini bertahan dari puluhan tahun lalu karena memiliki keunggulan, yaitu bisa bertahan pada kondisi musim kering, genangan air, dan tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Akibatnya, tanaman kenaf baik untuk dibudidayakan sebagai hijauan di daerah yang memiliki iklim kurang baik. Namun, sekarang, tanaman kenaf sudah mulai mengalami penurunan dalam pembudidayaannya.

4. Memiliki potensi menjadi bahan pakan ternak

Tanaman kenaf memiliki potensi yang masih belum banyak diketahui para peternak, yaitu menjadi bahan pakan alternatif atau hijauan pakan ternak alternatif. Potensi ini berdasarkan dari kandungan nutrisi tanaman tersebut. Berdasarkan hasil uji proksimat dari laman disnakkeswan.jatengprov.go.id menunjukkan bahwa kandungan protein kasar 23,43 persen dengan serat kasar 18,57 persen. Salah satu potensi dari tanaman tersebut ditangkap sebagai peluang oleh salah satu produsen pakan ternak di Kabupaten Klaten. Saat ini, produsen pakan tersebut masih terus mencoba mengembangkan lebih lanjut pakan ternak dengan memanfaatkan tanaman kenaf.

5. Memiliki beragam manfaat 

Setiap bagian dari tanaman kenaf bisa dimanfaatkan, mulai dari kayu, serat, daun, sampai biji. Biasanya, kayu kenaf dimanfaatkan sebagai bahan baku industri particle board untuk berbagai keperluan rumah tangga, seperti furniture, pintu, jendela, kusen, dan pelapis dinding rumah. Sementara itu, serat kenaf dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri kertas, tekstil, karpet, dan kerajinan tangan. Di sisi lain, daun kenaf mengandung protein sebesar 24 persen sehingga bisa dimanfaatkan menjadi pakan hewan ternak dan bijinya dapat dijadikan bahan pembuatan minyak goreng karena kaya akan asam lemak tidak jenuh.

Pilihan Editor: KVG Kembangkan Budidaya Kenaf di Aceh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

2 jam lalu

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

9 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

13 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

18 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

30 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

35 hari lalu

Petugas memotret penerima beras saat penyaluran bantuan pangan beras di Kantor Pos Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Februari 2024. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan beras untuk 22.004.007 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan besaran bantuan pangan sebanyak 10 kg beras per KPM. TEMPO/Prima mulia
Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

35 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.


Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

37 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.


4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

38 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?


Berharap pada Minyak Makan Merah

38 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.