TEMPO.CO, Jakarta - Ada lebih dari 3000 spesies nyamuk, tetapi hanya sedikit yang mengkonsumsi darah manusia dan menularkan penyakit. Namun meski jenis yang menularkan sedikit, nyamuk termasuk salah satu hewan paling mematikan dan berbahaya di dunia. Berikut sejumlah nyamuk paling berbahaya di dunia, menurut laman idph:
Nyamuk Culex
Virus West Nile ditularkan oleh nyamuk culex. Culex termasuk nyamuk berukuran sedang yang berwarna coklat dengan tanda putih di perut. Nyamuk jenis ini sering berada di rumah, yang berkembang di daerah perkotaan, dan sering ditemukan di daerah pedesaan juga.
Biasanya, culex menggigit menjelang atau setelah malam, namun saat siang, mereka beristirahat di dalam dan di sekitar vegetasi. Culex meletakkan telur di atas air yang tenang dalam berbagai wadah alami dan buatan manusia, seperti lubang pohon, parit, air limbah, kolam renang, dan dan mereka tidak dapat berkembang dalam air mengalir serta air yang kurang dari seminggu.
Nyamuk Aedes
Kelompok nyamuk aedes mencakup banyak nyamuk pengganggu, serta spesies yang menularkan penyakit ke manusia. Nyamuk aedes memiliki kelompok bergama yang semuanya lebih suka memakan darah mamalia.
Nyamuk aedes vexans bertelur di tanah yang menjadi banjir, memungkinkan telur menetas dan larva berkembang di kolam sementara, nyamuk ini berwarna coklat dan bisa menjadi sangat mengganggu setelah daerah aliran sungai, tempat dataran rendah menjadi banjir. Lalu, ada nyamuk aedes albopictus yang berkembang di kontainer, bertelur di rongga kecil berisi air, termasuk lobang pohon, batang kayu, dan wadah buatan, yang mampu membawa virus demam berdarah, demam kuning, West Nile, dan lainnya.
Nyamuk Anopheles
Cenderung membawa parasit yang menyebabkan malaria, larva dari nyamuk anopheles harus tinggal di dekat permukaan air, yang tergenang dan bahkan tercemar. Penyebab utama malaria di iklim tropis dan sub-tropis ini, dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika dan jangkauannya menyebar ke utara dan selatan dengan perubahan iklim.
Nyamuk Haemagogus
Jenis nyamuk ini dapat ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara, meskipun beberapa spesies mendiami hutan Brazil, dan Argentina Utara. Nyamuk haemagogus memiliki umur yang relatif panjang, sehingga dapat menularkan virus demam kuning, virus Mayaro, dan virus Ilheus untuk waktu yang lama.
Nyamuk memperoleh virus dengan memakan makhluk yang terinfeksi (manusia atau non-manusia). Orang yang terinfeksi virus menular ke nyamuk sesaat sebelum timbulnya demam dan sampai 5 hari.
Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes Aegypti berkembangbiak di daerah padat penduduk tanpa pasokan air yang dapat diandalkan, pada pengelolaan limbah dan sanitasi. Nyamuk ini dikenal sebagai penyebab dari beberapa virus termasuk virus demam kuning, virus chikungunya, dan virus Zika.
Pilihan Editor: Virus West Nile Bisa Berakibat Kematian, 2 Meninggal di Yunani
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.