Total, Spirit mengalami tiga kali amnesia seperti itu dalam 10 hari terakhir. Itu belum termasuk kejadian "lupa menyimpan" yang terjadi pada 25 Januari.
Para teknisi di Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) belum tahu kenapa Spirit tiba-tiba saja bisa mengidap amnesia. Tapi yang jelas "penyakit" itu dianggap masih satu rangkaian dengan problem rebooting komputer tak terduga yang dilakukan Spirit seminggu lalu. Rebooting tak terduga terjadi untuk kedua kalinya akhir pekan kemarin setelah amnesia muncul.
Tim Spirit di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, tidak tahu pasti apakah problem rebooting dan amnesia itu saling terkait. Menurut pernyataan resmi yang dirilis, proses rebooting terakhir membuat Spirit kembali ke dalam fungsi operasi otomatis. Saat itu tidak ada dampak lain yang dialami Spirit.
Tim Spirit akhirnya kemarin memutuskan menunda rencana pengembalian fungsi operasi Spirit kepada pusat kendalinya di Bumi. Diganosis lebih mendalam dan aktivitas pemulihan wahana akan dilakukan terlebih dulu.
"Ke depannya kami bekerja dengan lebih berhati-hati, tapi kami senang karena sumber energi serta suhu Spirit. Sepanjang seminggu lebih ini ia juga merespons dengan baik dalam seluruh sesi komunikasi," kata Sharon Laubach, ketua tim yang khusus bertanggung jawab untuk pengembangan dan pengecekan rangkaian instruksi hari ke hari.
Spirit dan kembarannya, Opportunity, sebenarnya didesain cuma beroperasi selama tiga bulan di Mars--dan itu sudah tuntas sejak lima tahun lalu. Namun, keduanya berulang kali menjadi obyek dari perpanjangan misi.
Kini para pejabat NASA berharap Spirit bisa kembali beroperasi penuh menjelajahi muka Planet Merah. Kalaupun ada fungsi yang sudah menua dan usang, mereka berharap setidaknya Spirit masih bisa bertugas dengan kapasitasnya yang tertentu.
"Sebagai contoh, jika memang sudah dipastikan flash memory tidak lagi bisa diandalkan, kami bisa mendesain operasi lainnya menggunakan random access memory (RAM)," kata Laubach.
WURAGIL | SPACE