TEMPO.CO, Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) melaporkan temuan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) untuk penerimaan mahasiswa baru ke kepolisian. Kecurangan ditemukan tersebar di antara peserta UTBK 2023 yang berlokasi di Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, FISIP, dan Fakultas Psikologi di kampus itu.
Wakil Rektor I USU, Edy Ikhsan, menyebut dugaan kecurangan melibatkan seluruhnya tujuh peserta pada hari ketiga pelaksanaan UTBK pada Rabu lalu. "Kecurangan tersebut ditemukan oleh pengawas ruangan yang mencurigai tindak tanduk peserta," katanya, Kamis 11 Mei 2023.
Ia merinci tujuh peserta yang diduga melakukan kecurangan terdiri dari empat orang peserta di Fakultas Kedokteran dan masing-masing satu orang di Fakultas Keperawatan, FISIP dan Fakultas Psikologi. "Kami telah melaporkan temuan kecurangan peserta ujian itu ke pihak berwajib," kata Edy menambahkan.
Edy menjelaskan, pengawasan ujian dilakukan dengan prosedur pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi logam (metal detector) terhadap setiap peserta. Dari proses itu ditemukan beberapa alat rekam yang dipasang di badan peserta.
Ilustrasi pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Pihak universitas berharap kepolisian menindaklanjuti temuan kecurangan itu dan membongkarnya. Dugaannya, Edy melanjutkan, ada sindikat lembaga bimbingan belajar di balik modus curang itu.
"Kalau kami lihat pola-pola yang dilakukan seperti ini memiliki jaringan," kata Edy. "Alat yang mereka gunakan, pakaian yang digunakan serta keterangan dari beberapa pelaku seragam mengarah kepada hal itu."
Edy yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan UTBK 2023 di USU menambahkan kasus ini juga sudah dilaporkan kepada Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan UTBK secara nasional.
Edy menyatakan mengapresiasi kerja para pengawas. Menurutnya, mereka telah dibekali sebelumnya dengan pemahaman dan pengenalan alat-alat yang biasa digunakan dalam tindak kecurangan UTBK. Dia menyebut alat-alat elektronik, seperti telepon seluler, alat rekam visual dan audio.
"Kami tidak memberikan toleransi terhadap tindak kecurangan dan akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk memberi efek jera kepada para pelaku," katanya.
Sesuai jadwal, USU masih akan melaksanakan UTBK hingga 13 Mei 2023 pada gelombang pertama. Selanjutnya, gelombang kedua UTBK 2023 digelar pada 22 hingga 28 Mei.
Pilihan Editor: BSI Eror Berhari-hari, Kaspersky: Serangan Ransomware di Indonesia Tertinggi di ASEAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.