Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Google Beberkan 5 Hype Soal AI Generatif dan Realitanya, Termasuk Tingkat Akurasi

image-gnews
Google memperkenalkan gelombang lanjutan dari inovasi kecerdasan buatan (AI) generatif di seluruh area inti bisnisnya pada Rabu, 15 Maret 2023. (Google)
Google memperkenalkan gelombang lanjutan dari inovasi kecerdasan buatan (AI) generatif di seluruh area inti bisnisnya pada Rabu, 15 Maret 2023. (Google)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Google Cloud menyatakan terus mengembangkan pengalaman dan keahlian dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau AI generatif. “Kami berkomitmen untuk bermitra dengan industri yang lebih luas untuk mengembangkan teknologi inovasi AI yang siap diakses, dipercaya, dan bertanggung jawab,” kata Direktur Regional untuk Indonesia dan Malaysia di Google Cloud, Megawaty Khie.

Untuk itu pula, Google Cloud rajin bertemu dengan organisasi atau perusahaan untuk membahas bagaimana pengguna dapat membawa teknologi AI generatif ke dalam bisnis mereka. Saat pelaku bisnis mengeksplorasi cara agar dapat membantu mencapai hasil bisnis yang positif itulah, menurut Megawaty, penting untuk membedakan antara hype dan realita dari teknologi AI Generatif.

Dia menunjukkan sedikitnya ada lima kesalahpahaman yang penting untuk diluruskannya tentang AI Generatif di antara kalangan perusahaan. Berikut lima mispersepsi itu beserta penjelasannya, 

Kesalahpahaman 1: Satu model untuk mengendalikan semuanya

Pemahaman tentang menggunakan satu model bahasa besar (LLM) atau satu jenis model AI generatif akan menggeneralisasikan semua kasus adalah mitos. Pasar teknologi kini memang banyak dikendalikan oleh segelintir perusahaan. “Tapi sifat dasar AI generatif, terutama untuk perusahaan, akan menunjukkan ribuan model atau lebih,” kata Megawaty.

Alasannya beragam, tetapi yang jelas bahwa beberapa model unggul dalam meringkas, ada pula yang unggul dalam kesimpulan berbentuk poin-poin, dan ada yang unggul dalam pemaparan. Karena setiap industri atau departemen memiliki cara yang berbeda untuk mengungkapkan pengetahuan mereka, hal ini harus dipertimbangkan saat memilih model AI yang cocok.

Kesalahpahaman 2: Lebih besar lebih baik

Model AI generatif menghabiskan banyak sumber daya komputasi. Besarnya perputaran dana yang diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam membuat model fondasi adalah salah satu bukti pengeluaran biaya yang tinggi.

Potensi biaya komputasi tinggi adalah salah satu alasan mengapa menggunakan model yang tepat untuk suatu pekerjaan menjadi sangat penting. Semakin besar modelnya, semakin banyak biaya untuk kueri.

Itu sebabnya, Megawaty menjelaskan, model perusahaan tidak perlu sampai terlalu detil. Model untuk menghasilkan ringkasan tentang target penjualan kuartal berikutnya, misalnya, tak perlu mampu mengetahui kata-kata dari setiap lagu Taylor Swift.

“Konteks itu bagaikan raja, dan pengguna harus selektif dalam seberapa banyak IQ yang dibutuhkan sebuah model yang digunakan," katanya.

Kesalahpahaman 3: Hanya saya dan bot saya

Sama seperti gerakan "bring your own device" dan "bring your own app" di masa lalu yang menimbulkan kekhawatiran "shadow IT", beberapa lembaga keuangan telah menutup akses ke AI generatif yang tersedia untuk umum. Mereka khawatir model ini dapat membocorkan informasi hak milik.

Megawaty memberi contoh saat sebuah bank sedang menjajaki merger untuk klien industri besar, lalu seorang di Departemen Merger dan Akuisisi menanyakan ke model AI publik: "Apa saja target pengambilalihan yang baik untuk Perusahaan XYZ?"

Jika informasi itu berkontribusi pada data pelatihan model publik, kata Megawaty, layanan dapat dilatih untuk menjawab pertanyaan itu untuk siapa saja. Tapi, secara default, dia menambahkan, layanan Google Cloud AI tidak menggunakan data pribadi seperti ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian besar perusahaan yang pernah ditemuinya, Megawaty mengungkapkan, mengkhawatirkan keamanan pertanyaan yang mereka ajukan kepada model, konten yang dilatih oleh model ini, dan hasilnya.

Kesalahpahaman 4: Apakah saya dapat selalu mempercayai bot saya

Tingkat akurasi dan keandalan adalah salah satu perhatian terbesar dengan teknologi baru ini. Algoritma dirancang untuk memberikan jawaban apapun yang terjadi, dan dalam beberapa kasus, model AI generatif dapat menghasilkan jawaban yang tidak benar.

“Setiap perusahaan yang kami kenal sangat berinvestasi dalam menciptakan fakta dan data yang dapat diverifikasi. Penting untuk menggunakan model dan arsitektur teknologi berdasarkan data mereka” kata Megawaty.

Menurut dia, sebagian besar model AI generatif publik mengabaikan persyaratan data perusahaan ini, "Yang bisa berbahaya, terutama di regulated industry."

Kesalahpahaman 5: Tanyakan bot saya tentang apa saja

Perusahaan memiliki banyak sumber informasi yaitu: penetapan harga, sumber daya manusia, hukum, keuangan, dan lain-lain, tetapi kami belum pernah mendengar ada perusahaan yang mengizinkan akses terbuka ke semua informasi ini.

Beberapa pemimpin bisnis semakin tertarik untuk membangun semua informasi mereka menjadi LLM, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan, baik itu di tingkat organisasi atau tingkat global.

Setelah sebuah perusahaan memikirkan bagaimana dapat menjaga informasi mereka tetap pribadi dan faktual, mereka dengan cepat menyadari langkah selanjutnya: Bagaimana cara mengatur siapa yang dapat mengajukan pertanyaan kepada model saya, dan pada tingkat apa?

Pilihan Editor: UTBK 2023, USU Laporkan 7 Peserta Curang ke Polisi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

10 jam lalu

Pemenang Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024. (Samsung)
MAN IC Tanah Laut dan Universitas Binus Juara Samsung Innovation Campus Batch 5

SIC Batch 5 2023/2024 menjadi bukti komitmen Samsung dalam menciptakan generasi unggul yang mampu memimpin transformasi digital nasional dan global.


Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

20 jam lalu

Honor Pad X8a. Foto :
Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.


Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

22 jam lalu

Google Essentials. Istimewa
Google Perkuat Fitur AI untuk Uji Coba Pakaian, Pengguna Bebas Jajal Segala Gaun

Layanan uji coba pakaian secara virtual di Google Shopping belakangan diperkuat dengan kecerdasan buatan.


5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

1 hari lalu

Bandara Istanbul, Turki. Instagram.com/@igairport
5 Bandara Terbaik di Eropa dari Turki hingga Zurich

Sebuah penelitian mengungkapkan daftar bandara terbaik dan terburuk di Eropa berdasarkan ulasan di Google


26 Tahun Google, Ini Kilas Balik Sejarahnya

1 hari lalu

Logo Google. REUTERS
26 Tahun Google, Ini Kilas Balik Sejarahnya

Pada pekan ini 26 tahun lalu, awalnya, Google memperoleh suntikan dana senilai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,46 miliar dari Andy Bechtolsheim.


Cerita Endang Aminuddin Masuk TIME 100 AI 2024, Diwawancara dan Diminta Diam-diam Saja

1 hari lalu

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Endang Aminudin Aziz. Foto: UKBI Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan
Cerita Endang Aminuddin Masuk TIME 100 AI 2024, Diwawancara dan Diminta Diam-diam Saja

Dalam TIME 100 AI 2024, Endang berada dalam kategori Shapers bersama antara lain Utusan Khusus Sekjen PBB bidang Teknologi Amandeep Singh Gill.


Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

2 hari lalu

Cover majalah TIME 100 AI. Dok. Time
Inovasi Ini Bikin Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Figur Berpengaruh Bidang AI versi Majalah TIME

Endang Aminudin Aziz mengembangkan revitalisasi bahasa daerah sejak 2021. Inovasinya kemudian dilirik oleh Majalah Time.


BMKG Incar Lulusan Cumlaude, Paus Fransiskus, Gempa Bandung Selatan di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa dan kekuatan gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4). ANTARA/M Agung Rajasa
BMKG Incar Lulusan Cumlaude, Paus Fransiskus, Gempa Bandung Selatan di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi, 6 September 2024, dimulai dari artikel formasi khusus CPNS untuk lulusan cumlaude yang dibuka oleh BMKG


Satu Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh dalam AI TIME 2024

2 hari lalu

Time 100 AI. Ilustrasi Time.com
Satu Orang Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh dalam AI TIME 2024

Endang Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa masuk dalam 100AI TIME 2024.


Google Keluarkan 4 Fitur Baru untuk Android, Ada Alert Sebelum Guncangan Gempa

3 hari lalu

Pengenalan musik di Circle to Search. Dok.gsmarena.com
Google Keluarkan 4 Fitur Baru untuk Android, Ada Alert Sebelum Guncangan Gempa

Google menggulirkan empat fitur baru untuk ponsel Android: TalkBack, Circle to Search, ....