TEMPO.CO, Bandung - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) di Bandung 8-14 Mei 2023 menemukan dua peserta mengaku tuna netra padahal tidak. Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru Direkrotat Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ahmad Mudzakir, mengungkap itu pada Senin, 15 Mei 2023.
Ahmad menuturkan, peserta yang pertama sebatas buta warna tapi oleh kepala sekolahnya dikeluarkan surat keterangan sebagai tuna netra. Peserta yang kedua mengaku salah memilih isian tuna netra ketika mendaftar. “Keduanya tidak bisa mengikuti ujian,” ujar Ahmad.
Sebelumnya diberitakan, pada pelaksanaan UTBK 2023 gelombang pertama pekan lalu, ada 14 pendaftar tuna netra yang akan ikut ujian di Pusat UTBK UPI Bandung. Panitia telah menyiapkan ruang ujian khusus karena komputernya harus dipasangi screen reader atau perangkat lunak yang mengalihkan soal teks ke suara. Mereka secara bersama dialokasikan pada satu sesi ujian yaitu Rabu pagi, 10 Mei 2023.
Setelah diketahui ada yang tidak sesuai dengan kedua peserta di kelompok disabilitas netra, panitia membuat Berita Acara Pelaksanaan Ujian untuk menjelaskan masalah yang terjadi. Laporan itu kemudian dibagikan juga ke dua orang peserta.
Menurut Ahmad, seorang peserta menyatakan akan ke Panitia Pusat atau Balai Pengelola Penilaian Pendidikan di Jakarta. “Agar bisa melakukan ujian di gelombang kedua dengan menyertakan berita acara,” katanya.
Selain itu beberapa catatan gelombang pertama UTBK di UPI seperti masalah aplikasi ujian pada hari pertama yang diselesaikan oleh panitia pusat. Kemudian ada beberapa peserta yang terlambat hingga melewati batas toleransi. Akibatnya menurut Ahmad, mereka tidak bisa mengikuti ujian.
Peserta juga masih ada yang berpakaian tidak sesuai persyaratan seperti memakai kaos oblong dan bersandal. Pelanggaran lain yaitu peserta tidak membawa dokumen persyaratan seperti ijazah maupun kartu identitas.
Pada gelombang kedua yang dijadwalkan pada 22-28 Mei, peserta diminta membawa tas untuk menyimpan peralatan elektronik seperti handphone maupun jam tangan karena dilarang ikut masuk ke ruang ujian. “Peserta juga dimohon untuk sarapan atau makan siang dan menjaga kesehatan,” kata Ahmad.
Sementara itu di Pusat UTBK Universitas Padjadjaran (Unpad), pada pelaksanaan gelombang pertama ujian ada beberapa peserta yang tidak mengindahkan instruksi yang sudah dibagikan. “Seperti masalah aturan pakaian dan keterlambatan,” kata Dandi Supriadi, Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Senin, 15 Mei 2023.
Selain itu ada 15 peserta yang tidak membawa dokumen wajib, terutama ijazah yang dilegalisir, kartu identitas, dan kartu peserta. Sementara empat peserta yang terlambat gagal ikut ujian. Mengenai indikasi kecurangan, menurut Dandi, sejauh ini nihil di lokasi itu.
Pilihan Editor: Apple Dikabarkan Mulai Uji Chip M3, Ini Bocoran Spesifikasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.