TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Mohammad Naufal Hasqi tetap semangat mengikuti ujian tulis berbasis komputer atau UTBK di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Ahad, 14 Mei lalu, meski dalam kondisi tak sehat. Di depan ruangan Gedung Laboratorium Science, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa, sang ibu, Yeni Rahmawati menunggu anak semata wayangnya itu mengikuti UTBK 2023.
Berita populer selanjutnya tentang kelompok ransomware LockBit memublikasikan potongan obrolan diduga terkait negosiasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Mereka menuntut uang tebusan sebesar 20 juta USD atau setara Rp295 miliar. Hal itu diungkap akun Twitter, @darktracer_int, Selasa, 16 Mei 2023. Dalam log chat tertanggal 13 Mei 2023 itu, diduga LockBit menyampaikan ancaman akan memublikasikan data yang dicuri dari BSI jika bank tersebut tidak mau membayar tebusan. Apa itu LockBit ransomware?
Selain itu, seorang profesor biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, menuntut kejelasan dan keadilan atas status kepegawaiannya. Pasalnya selama lima tahun terakhir ini, dia mengaku tidak lagi diberi tugas mengajar dan kewajiban lainnya, termasuk tak lagi menerima gaji dari Unsri.
1. Kisah Ibu Temani Anaknya yang Alami Komplikasi Jantung Ikuti UTBK 2023
Meski dalam kondisi tak sehat, Mohammad Naufal Hasqi tetap semangat mengikuti ujian tulis berbasis komputer atau UTBK di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Ahad, 14 Mei lalu. Di depan ruangan Gedung Laboratorium Science, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa, sang ibu, Yeni Rahmawati menunggu anak semata wayangnya itu mengikuti UTBK 2023.
Dia lebih banyak diam, seperti sedang berdoa dalam hati. Sesekali kedua tangannya mengusap wajah. "Semoga anak saya tesnya lancar dan bisa diterima kuliah," ucapnya.
Dilansir dari situs Unesa, Yeni mengatakan bahwa dia harus menemani anaknya lantaran kondisi kesehtan Naufal sedang tidak baik-baik saja.
Perempuan asal Sumobito, Jombang, Jawa Timur itu bercerita organ dalam anaknya mengalami komplikasi serius. Itu terjadi setelah Naufal mengalami kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya, dua tahun lalu.
2. Apa Itu LockBit dan Seberapa Besar Bahayanya?
Kelompok ransomware LockBit memublikasikan potongan obrolan diduga terkait negosiasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Mereka menuntut uang tebusan sebesar 20 juta USD atau setara Rp295 miliar. Hal itu diungkap akun Twitter, @darktracer_int, Selasa, 16 Mei 2023. Dalam log chat tertanggal 13 Mei 2023 itu, diduga LockBit menyampaikan ancaman akan memublikasikan data yang dicuri dari BSI jika bank tersebut tidak mau membayar tebusan. Apa itu LockBit ransomware?
LockBit ransomware merupakan jenis perangkat lunak berbahaya yang memiliki tujuan utama yaitu mengunci komputer pengguna dan meminta uang tebusan atau pemerasan. Tujuannya agar komputer bisa dibuka kembali. Jika pengguna tidak membayar uang tebusan, LockBit ransomware secara otomatis akan mengenkripsi semua file yang diakses di komputer target.
Serangan ransomware LockBit ini dilakukan oleh para penyerang yang melakukan tindakan kriminal di dunia maya. Targetnya berbagai organisasi di seluruh dunia dan menggunakan berbagai ancaman pemerasan, pencurian data dan pengungkapan ilegal dan gangguan operasional dengan menghentikan berbagai fungsi penting secara tiba-tiba.
Mengutip Heimdal, LockBit ransomware varian baru perangkat lunak berbahaya yang menyerang organisasi melalui lampiran email dan infeksi sistem file secara bertahap. Berbeda dengan jenis ransomware lainnya yang lebih banyak menargetkan bisnis dan individu, LockBit cenderung mempengaruhi bisnis dan organisasi pemerintahan.
3. 5 Tahun Tak Digaji, Guru Besar FK Unsri Tuntut Kejelasan Status
Seorang profesor biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, menuntut kejelasan dan keadilan atas status kepegawaiannya. Pasalnya selama lima tahun terakhir ini, dia mengaku tidak lagi diberi tugas mengajar dan kewajiban lainnya, termasuk tak lagi menerima gaji dari Unsri.
Dalam lima tahun belakangan pula dia mengaku tidak meniikmati tunjangan sertifikasi dosen, apalagi tunjangan profesor dan tunjangan lainnya. Seluruhnya telah dihentikan oleh kampus. Padahal Yuwono, nama dosen ini, pernah menjadi guru besar termuda bidang kedokteran pada 2014 lalu, yakni pada usia 42 tahun.
Semua berawal dari 2018 lalu, tepatnya pada Juni. Mengaku kecewa atas perlakuan yang diterimanya, antara lain karir yang dirasanya digencet, Yuwono saat itu mengajukan permohonan pensiun dini. Dia mengungkap pernah terlibat dalam kontestasi Pemilihan Rektor Unsri 2015 lalu namun mengaku disingkirkan. Lalu, terpilih dalam Pemilihan Dekan pada akhir 2016 tapi tak pernah dilantik. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.