Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal Usul Kopi Liberika, Kopi Tahan Penyakit dari Liberia

image-gnews
Biji kopi hasil Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau
Biji kopi hasil Kebun kopi gambut liberika di desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Domumentasi: Dinas Pariwisata Provinsi Riau
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Di Indonesia, jenis yang populer adalah kopi robusta dan arabika. Kopi robusta mendominasi pasar kopi lokal sekitar 70 persen, sedangkan kopi arabika banyak dihidangkan di kafe atau restoran. Namun demikian, ada satu varian kopi yang tidak banyak dikenal masyarakat Indonesia, yakni kopi liberika. Selain karena komoditasnya yang bisa dibilang langka, kopi iberika juga belum banyak diperdagangkan di pasar internasional. Lantas apa sebenarnya kopi liberika?

Kopi Liberika

Kopi bernama ilmiah coffea liberica var ini diketahui pertama kali tumbuh di daratan Benua Afrika. Seperti mengutip dari p2k.unaki.ac.id, jenis kopi ini berasal Liberia, Afrika Barat, yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan tumbuh di Indonesia serta Filipina.

Tidak hanya ditemukan di Liberia, tanaman kopi liberika juga tumbuh liar di daerah Afrika lain, seperti Angola, Afrika Tengah, Benin, Kamerun, Gabon, Ghana, Kongo, Guinea, Nigeria, Sao Tome, Sierra Leone, Sudan, Uganda dan Pantai Gading. 

Berbeda dengan kopi lainnya, jenis kopi liberika dibudidayakan secara terbatas di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Afrika Barat, Guyana, Suriname, Mauritius, Srilanka, India, Thailand, Timor-timur, Taiwan dan Vietnam. Menukil dari jurnal "Budidya Kopi Liberika di Lahan Gambut", di Indonesia, kopi liberika ditanam pada lahan basah atau gambut di sepanjang pantai timur Sumatera, mulai dari Jambi sampai ke Kepulauan Riau. 

Merangkum dari buku "Bercocok Tanam Kopi" oleh Wahju Muljana, kopi liberika masuk ke Indonesia sejak 1875. Kedatangan kopi ini untuk menggantikan kopi arabika yang rusak terserang penyakit karat daun. Namun demikian, pada 1907 tanaman liberika mengalami hal yang senasib dengan arabika. Hampir semua perkebunan kopi liberika yang terletak di dataran rendah rusak terserang penyakit karat daun.

Tanaman kopi liberika mempunyai keunggulan dari kopi pada umumnya. Kopi ini dapat bertahan dari serangan penyakit dan mampu beradaptasi dengan baik pada lahan gambut. Seperti dijelaskan dari publikasi "Analisis Mutu Fisik Kopi Liberika (Coffea Liberica) Dengan Lama Waktu Pengeringan Yang Berbeda", kopi liberika juga mudah ditanam di dataran rendah dan lebih resisten dengan kondisi cuaca. Jenis kopi ini juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi tanah yang kurang subur, bahkan di tanah lempung sekalipun.

Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan Tanaman, kopi liberika memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Bentuk biji liberika membulat oval dengan panjang 0,83-1,10 centimeter dan lebar 0,61 centimeter serta memiliki rendemen rata-rata 9,03 persen.

Perlu diketahui, kopi liberika kurang diminati masyarakat lantaran rasanya yang terlalu asam. Selain itu, kopi ini juga memiliki aroma menyengat dan tajam, dengan rasa pahit yang lebih kental. Namun terlepas dari itu, kopi liberika sangat disukai kalangan orang melayu yang biasanya menikmatinya dengan campuran susu.

Oleh sebab itu, kopi liberika tidak banyak diperdagangkan di pasar internasional. Saat ini perdagangan kopi dunia didominasi oleh jenis kopi arabika sekitar 70 persen dan robusta 28 persen, sisanya jenis Liberika dan Excelsa. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, kopi liberika asal Indonesia sebagian besar diekspor ke Malaysia. 

Pilihan Editor: Sejarah Kopi di Indonesia dan Berbagai Jenisnya 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

21 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar di Desa Natai Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin 2 Januari 2023.. Berdasarkan data BPBD Kotawaringan Barat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di desa tersebut mencapai 20 hektare dengan tiga titik lokasi api dan sebanyak lima hektare lahan diantaranya berhasil dipadamkan oleh tim gabungan BPBD, Damkar, PMI serta para relawan. ANTARA FOTO/Ario Tanoto
5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Paling Sering di Kalimantan

Kebakaran hutan di Indonesia menjadi salah satu bencana yang kerap melanda, terutama saat musim kemarau. Biasanya, kebakaran hutan lebih sering terjadi di daerah Kalimantan.


Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

27 hari lalu

Ilustrasi - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan Gunung Ile Mandiri di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, NTT, pada November 2019. (ANTARA/HO-Roland Tuanaen)
Malaysia Minta Perusahaan Negerinya yang Beroperasi di Indonesia Tak Bakar Lahan

Menteri Lingkungan Malaysia minta perusahaan perkebunan Malaysia yang beroperasi di Indonesia menghentikan pembakaran lahan.


Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

41 hari lalu

Petugas dari BPBD Kota Palangka Raya memadamkan kebakaran yang terjadi di salah satu kelurahan yang ada di kota setempat, Selasa, 15 Agustus 2023. (ANTARA/Adi Wibowo)
Seluas 67,98 Ha Lahan Terbakar, BPBD Palangka Raya Tingkatkan Kewaspadaan Karhutla

BPBD Kota Palangka Raya menggandeng sejumlah pihak terkait dalam upaya antisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan.


Petani Bandung Didorong Lakukan Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi Perkebunan

44 hari lalu

Petani Bandung Didorong Lakukan Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi Perkebunan

Petani diharapkan masuk pada korporasi besar


Cara Mudah Bedakan Kopi Robusta dan Kopi Arabika, Berikut 5 Perbedaannya

28 Juli 2023

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Cara Mudah Bedakan Kopi Robusta dan Kopi Arabika, Berikut 5 Perbedaannya

Bagi Anda pencinta kopi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan kopi robusta dan kopi arabika. Apa perbedaan kedua kopi tersebut?


Pameran Taichung Taiwan, Transaksi Produk Kopi Indonesia Capai Rp 39,81 Miliar

15 Juli 2023

Paviliun Indonesia dalam pameran Taichung International Tea, Wine, Coffee, and Bakery Shop 2023 di Taipei, Taiwan. Foto: Humas Kementerian Perdagangan, Jumat, 14 Juli 2023
Pameran Taichung Taiwan, Transaksi Produk Kopi Indonesia Capai Rp 39,81 Miliar

Iqbal mengungkapkan, dalam dua dekade terakhir pasar kopi di Taiwan terus berkembang.


Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

15 April 2023

Perkumpulan Elang selenggarakan diskusi
Perubahan Iklim di Riau, Perkumpulan Elang: Pentingnya Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Persoalan perubahan iklim kini menjadi masalah besar di Riau. Perkumpulan Elang lakukan diskusi seberapa pentingnya menekan emisi gas rumah kaca.


Kapal Tanker Denmark yang Dibajak Ditemukan, Namun Sebagian Kru Hilang

31 Maret 2023

Monjasa Reformer. splash247.com
Kapal Tanker Denmark yang Dibajak Ditemukan, Namun Sebagian Kru Hilang

Kapal tanker Denmark yang dibajak di Teluk Guinea telah ditemukan. Namun, sebagian kru kapal masih hilang karena disekap perompak


Sejarah Kopi di Indonesia dan Berbagai Jenisnya

14 Maret 2023

Tanaman kopi robusta Lembah Grime, dibiarkan tumbuh liar tanpa perlakuan istimewa. Foto: Darmo Tanoyo
Sejarah Kopi di Indonesia dan Berbagai Jenisnya

Sejarah kopi di Indonesia ternyata banyak dipengaruhi oleh Belanda, mulai dari perkembangannya hingga beberapa jenis kopi yang dibawa masuk.


Cicipi Kopi Rarobang, Kopi Rempah Asal Maluku

3 Januari 2023

Kopi Rarobang Khas Maluku. Foto : KPPBC Ambon
Cicipi Kopi Rarobang, Kopi Rempah Asal Maluku

Kopi Rarobang asal Maluku merupakan campuran kopi arabika dengan rempah-rempah lain. Bagaimana rasanya, cicipi dulu.