Samsung Akan Bawa Teknologi Baterai Solid-state ke Perangkat Smartphone

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi baterai di Samsung, seperti halnya kebanyakan di perusahaan raksasa teknologi lainnya belakangan ini, sedang bekerja tanpa lelah dengan teknologi baterai solid-state. Setelah sepanjang satu dekade, sumber-sumber yang dekat dengan divisi di Samsung tersebut mengatakan kalau perusahaan telah membuat kemajuan besar.

Belum lama ini Xiaomi juga mengkonfirmasi sedang menggarap teknologi baterai solid-state dan bahwa mereka membuat kemajuan-kemajuan. Tapi, QuantumScape barangkali menjadi pabrikan yang paling menjanjikan saat ini. Perusahaan berbasis di Amerika ini sudah bekerja dengan beberapa pabrikan mobil yang menjadi mitranya dan menyuplai mereka dengan beberapa produk prototipe baterai itu untuk diuji. 

Kembali ke Samsung, raksasa teknologi asal Korea ini bekerja pada prototipe baterai solid-state berbasis oksida. Memang ada capaian terobosan, tapi yang membuatnya juga menarik adalah bahwa dua divisi terpisah di perusahaan itu mencoba mengimplementasikan teknologi baru baterai solid-state ini ke dalam produk yang aktual. 

Departemen Mekanika-Elektro disebut akan mencoba 'menjahit' baterai solid-state ke perangkat mobile dan cerdas. Sementara Samsung SDI akan fokus pada pengembangan baterai solid-state dengan elektrolit sulfida untuk sektor kendaraan listrik (EV). 

Teknologi baterai solid-state menggantikan cairan elektrolit dan separator anoda-katoda yang ada pada baterai litium dengan elektrolit padat. Dampaknya, kerapatan energi menjadi meningkat, memungkinkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dalam volume yang sama. Juga, menguntungkan untuk ketahanan jangka panjang baterai. 

Beragam kandidat di antara material logam dan keramik sedang diuji sebagai elektrolit padat dan separator itu. Diperkirakan, dalam 2-3 tahun ke depan, teknologi baterai yang lebih baru ini akan menghantar sebuah era baru dalam pengembangan smartphone dan mobilitas EV. 

GSM ARENA, ARENAEV

Pilihan Editor: Guru Besar Telkom University Bicara Dampak Chatbot AI, Kelebihan Google Bard daripada ChatGPT, dan AGI Penerus AI