Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

image-gnews
Balon tenaga matahari dengan sensor gelombang infrasonik diterbangkan ke stratosfer.  Foto : Darielle Dexheimer/Sandia National Laboratories
Balon tenaga matahari dengan sensor gelombang infrasonik diterbangkan ke stratosfer. Foto : Darielle Dexheimer/Sandia National Laboratories
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balon tenaga matahari yang melayang-layang di stratosfer merekam suara frekuensi rendah yang tak diketahui sumbernya. Stratosfer adalah lapisan atmosfer kedua terdekat dari permukaan Bumi, setinggi 10-50 kilometer. "Sejak kami mulai menerbangkan balon bertahun-tahun lalu, kami tidak yakin apa yang kami dengar," kata Daniel Bowman, peneliti senior di Sandia National Laboratories di New Mexico, AS.. 

Bowman menuturkan kalau dia dan timnya telah belajar mengidentifikasi suara-suara dari beragam ledakan, meteor jatuh, pesawat terbang, badai petir, dan bising kota-kota. Tapi, dia menambahkan, setiap kali tim mengirim balon ke atmosfer, "Kami mendapati suara-suara yang tidak dapat kami identifikasi." 

Bowman dan para koleganya itu mengukur gelombang infrasonik – bunyi-bunyian dengan frekuensi yang begitu rendah sehingga mereka tak terdengar di telinga manusia--menggunakan balon bertenga matahari yang melayang-layang di ketinggian 20 kilometer. 

Bowman dkk membuat balon itu dari plastik tipis berukuran lebar sekitar 7 meter. Mereka lalu mengisi balon itu dengan serbuk batu bara yang akan terpanaskan oleh sinar matahari dan membuat balon mengembang. 

Tak seperti balon-balon cuaca, yang bergerak naik sampai mereka pecah, balon tenaga matahari ini berhenti di stratosfer selama berjam-jam, membawa sensor-sensor melayang-layang sejauh ratusan kilometer. Secara keseluruhan, Bowman dan timnya telah menerbangkan lebih dari 50 balon jenis ini selama tujuh tahun mulai 2016 lalu. 

Data yang mereka kumpulkan menunjukkan kalau suara di stratosfer itu berbeda daripada yang ada di permukaan Bumi. Di permukaan, sensor-sensor gelombang infrasonik menangkap sinyal yang telah didefleksikan oleh angin. Balon mengapung di atas aliran angin itu--mereka merekamnya sebagai tanda-tanda turbulensi dalam bagian lain atmosfer, dan suara infrasonik dari badai di laut.

Sedangkan di stratosfer, Bowman mengatakan, banyak gelombang infrasonik tak memiliki sumber yang jelas. Dia mempresentasikan penelitiannya itu dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023. 

Dikatakan ahli ilmu atmosfer dan geoakustik ini, suara misterius mungkin saja terhubung ke jenis-jenis turbulensi atmosferik yang belum pernah diketahui. "Tapi infrasonik dalam stratosfer sangat jarang tereksplor sebelumnya sehingga sulit untuk membuat dugaan ilmiah," kata Bowman.

Dia menjelaskan, studi dengan balon seperti ini pertama dilakukan Angkatan Udara AS lewat eksperimen yang dikodekan sebagai Proyek Mogul. Dengannya mereka mencari cara mendeteksi gelombang infrasonik yang datang dari uji senjata nuklir Uni Soviet pada 1940-an. Satu balonnya ada yang jatuh di Roswell, New Mexico, yang membuat program rahasia itu mendapat sorotan dari publik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Upaya menutupi misi sebenarnya balon itu telah memicu konspirasi UFO, dan kebanyakan data dari penerbangan balon berikutnya, berakhir pada 1960-an, tetap dijaga kerahasiaannya," kata Bowman. 

Roger Waxler dari University of Mississippi mengatakan tidak terkejut oleh gelombang infrasonik misterius yang muncul dalam rekaman dari stratosfer itu. Doktor bidang fisika dan astronomi ini menerangkan, di permukaan, sensor-sensor dapat diletakkan begitu saja dan sudah bisa langsung mengetahui secara pasti di mana gelombang infrasoni relatif satu sama lain, yang membantu kalkulasi darimana asalnya. "Dengan balon-balon, mereka (sinyal atau gelombang infrasonik) pergi begitu saja ke mana mereka pergi," kata dia. 

Bowman berkolaborasi dengan NASA untuk mengembangkan teknologi balon serupa untuk sebuah lokasi yang lebih tidak tereksplor: awan Venus. Dia dan koleganya ingin mengadaptasi balon-balon tenaga matahari untuk merekam infrasonik di atas permukaan Venus, yang dapat menolong mengidentifikasi aktivitas seismik di planet itu.

NEW SCIENTIST

Pilihan Editor: KLHK Terima Hibah Fasilitas Pemusnah Limbah PCBs Tanpa Dibakar, Kenapa Ini Penting?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.


Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

10 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Mengenal Jenis Gelombang Rossby, Seberapa Berbahaya?

Gelombang Rossby dapat berpengaruh terhadap cuaca ekstrem, berikut jenis-jenisnya. Apakah berbahaya?


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

10 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

11 hari lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

12 hari lalu

Peta panas yang menunjukkan frekuensi gerhana matahari total selama 5000 tahun dari 2000 SM hingga 3000. (NASA'S SCIENTIFIC VISUALIZATION STUDIO)
Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

Peta NASA berisi jalur 3.742 gerhana matahari total dan gerhana matahari hibrid selama 5.000 tahun antara 2.000 SM dan 3.000 M.


Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

14 hari lalu

Edisi terbatas Casiotron TRN-50-2A  hanya dijual sebanyak 4 ribu unit (Dok. Casio)
Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 15 Maret 2024, diisi artikel terpopuler tentang fitur yang ada di jam tangan edisi terbatas Casio.


Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

15 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

Gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Serikat pada 8 April 2024 menurut NASA akan terjadi 20 tahun lagi kemudian.


Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

15 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 April 2024, atau 2 hari sebelum lebaran. Gerhana ini hanya terjadi 20 tahun sekali.


Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

16 hari lalu

Petugas SPBU melakukan kampanye pembelian BBM non subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina kepada pengendara  di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 1 Juni 2023. Dalam rangka memperingati hari Lahir Pancasila sekaligus memberikan apresiasi kepada pelanggan, Pertamina Patra Niaga meluncurkan Program MyPertamina Tebar Hadiah 2023 dengan cara membeli BBM non subsidi melalui aplikasi MyPertamina dan memiliki kesempatan untuk memenangkan berbagai macam hadiah. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

Pembatasan BBM bersubsidi disebut akan memukul daya beli masyarakat.


Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

17 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

Sorotan NASA soal penyusutan kawasan hutan selama pembangunan IKN menuai respons dari banyak kalangan. Apakah pembangunan IKN merusak lingkungan?