Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WMO: Siap-siap, Suhu Global Diprediksi Akan Meningkat dalam 5 Tahun Ke Depan

image-gnews
Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu global diperkirakan akan menyentuh rekor barunya dalam lima tahun ke depan, kenaikan suhu global tersebut diprediksi oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO. Seperti dilansir dari rilis resmi WMO yang dipublikasi di laman public.wmo.int, menyebut bahwa kenaikan suhu global yang terjadi dalam lima tahun mendatang disebabkan oleh efek rumah kaca dan pola El Nino yang terjadi secara alami.

Rilis resmi yang dipublikasikan pada laman resmi WMO tersebut disampaikan pada Rabu, 17 Mei 2023. Masih menurut terbitan resmi nomor 17052023 tersebut, turut menyebut bahwa setidaknya terdapat kemungkinan 66 persen rata-rata suhu tahunan global antara 2023 dan 2027 akan mencapai lebih dari 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri setidaknya selama setahun.

Bahkan terdapat 98 persen kemungkinan bahwa setidaknya satu dari lima tahun ke depan akan tercatat sebagai tahun terhangat dalam rekor dunia. Namun demikian, dalam laporan tersebut WMO tidak menyebut bahwa kenaikan suhu tidak akan secara permanen berada pada angka 1,5 derajat celcius seperti yang tertera dalam Paris Agreement atau Perjanjian Paris.

“Laporan tersebut tidak berarti bahwa kenaikan suhu akan berada pada angka 1,5 derajat celcius yang ditentukan dalam Perjanjian Paris yang mengacu pada pemanasan jangka panjang selama bertahun-tahun. Namun, WMO memperingatkan bahwa temperatur global akan mencapai angka 1,5 derajat celcius secara sementara, tetapi dengan frekuensi yang meningkat,” ujar Sekretaris Jenderal WMO, Prof. Petteri Taalas seperti dilansir dari publikasi resmi yang diterbitkan oleh WMO pada Rabu, 17 Mei 2023 lalu.

Hanya ada 32 persen kesempatan bahwa dalam lima tahun kedepan, kenaikan temperatur global akan melebihi ambang batas 1,5 derajat celcius. Data tersebut berdasarkan laporan yang Global Annual to Decadal Climate Update yang dibuat oleh United Kingdom’s Met Office dengan WMO yang memimpin penelitian laporan tersebut.

Peluang kenaikan suhu di atas 1,5 derajat celcius untuk sementara waktu terus mengalami peningkatan sejak 2015, saat terakhir kali peluang tersebut mendekati nol persen. Bahkan antara 2017 dan 2021, peluang kenaikan ambang batas tersebut telah menyentuh angka 10 persen. 

“Rata-rata suhu global diprediksi akan meningkat, menjauhkan kita semakin jauh dari iklim yang biasa kita alami,” ujar Dr. Leon Hermanson, seorang ilmuwan dari Met Office yang memimpin pembuatan laporan tersebut. 

Sebelumnya, seperti dilansir dari publikasi resmi WMO yang dirilis melalui laman public.wmo.int menyebut bahwa The UK’s Met Office berperan sebagai pusat penelitian WMO untuk perkiraan tahunan prediksi iklim. Pada tahun, setidaknya terdapat 145 anggota dari 11 institusi yang berkontribusi terhadap prediksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjanjian Paris

Seperti dilansir dari laman unfccc.int, Perjanjian Paris merupakan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum dan berfokus terhadap perubahan iklim. Perjanjian tersebut diratifikasi oleh 196 pihak pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) yang diselenggarakan pada 12 Desember 2015 di Paris, Prancis.

Perjanjian Paris menetapkan tujuan jangka panjang yang berperan sebagai pedoman untuk seluruh negara secara substansial mengurangi gas emisi global dan membatasi kenaikan suhu global pada abad ini pada angka 2 derajat celcius. Selain itu, seiring tercapainya tujuan jangka panjang tersebut, nantinya ambang batas kenaikan suhu global akan dinaikkan hingga menyentuh angka 1,5 derajat celcius untuk menghindari atau mengurangi dampak dan kerugian serta kerusakan yang disebabkan oleh kenaikan suhu global.

Laporan terbaru yang telah dirilis akan didiskusikan secara lebih lanjut dalam World Meteorological Congress yang akan diselenggarakan mulai dari 22 Mei hingga 2 Juni mendatang. Selain itu, kongres tersebut nantinya akan membahas tentang upaya penguatan layanan musim dan iklim untuk mendukung adaptasi perubahan iklim.

Pilihan Editor: Laju Kenaikan Sughu di Indonesia Sebab Pemanasan Global, Ini Data BMKG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

6 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sri Mulyani Hadiri Pertemuan AIIB di Mesir, Bahas Perubahan Iklim dan Investasi Transisi Energi

Sri Mulyani mengatakan AIIB memiliki peran penting sebagai katalisator dalam mendesain berbagai instrumen pembiayaan.


Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

7 jam lalu

Lahan perkebunan Sawit  di Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 23 Januari 2023. (FOTO/Budhy Nurgianto)
Indonesia jadi Tuan Rumah Bersama Konferensi Minyak Nabati Kedua di Mumbai India

Untuk meningkatkan ketahanan di masa depan dalam menyediakan minyak nabati secara berkelanjutan, diperlukan sejumlah langkah strategis bersama.


Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

1 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) dan Menko Kemaririman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) meninjau Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 13 September 2023. Presiden Joko Widodo mencoba kereta cepat dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dan dilanjutkan dengan menggunakan kereta pengumpan dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung. ANTARA/Raisan Al Farisi
Luhut ke Negara Barat: Tak Perlu Ajari Kami Soal Perubahan Iklim

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan mengatakan Indonesiua tidak perlu diajari soal perubahan iklim.


Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India, Sabtu, (9/9) di New Delhi, India. Dalam forum tersebut, Jokowi meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengurangi emisi.
Prospera Sebut Pentingnya Kompensasi untuk Kelompok Rentan yang Terdampak Perubahan Iklim

Program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Perekonomian (Prospera) sebut pentingnya kompensasi untuk kelompok rentan yang terdampak perubahan iklim.


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

4 hari lalu

Para pria berdiri di dekat mobil dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, Cina,  21 Oktober 2021. REUTERS/Aly Song
Utusan Iklim Cina: Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tidak Realistis

Penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara menyeluruh tidaklah realistis, kata pejabat tinggi iklim Cina.


Inilah Kue Donat Terbesar di Dunia, Beratnya 102,5 Kilogram Setara dengan 1.500 Donat

5 hari lalu

Kue donat terbesar di dunia setara dengan 1.500 kreasi donat dan beratnya 225 pon (Instagram/@guinnessworldrecords)
Inilah Kue Donat Terbesar di Dunia, Beratnya 102,5 Kilogram Setara dengan 1.500 Donat

Duo chef-blogger memenangkan tempat di Guinness World Records 2024 yang baru untuk kue donat terbesar.


Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

5 hari lalu

Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Perubahan Iklim

Generasi muda memiliki potensi dan antusiasme untuk berkontribusi dalam membentuk dunia yang lebih hijau, setara, dan berkelanjutan.


Pemilu 2024 Kemungkinan Digelar Saat Musim Hujan, KPU Antisipasi Cuaca Ekstrem hingga Bencana Alam

6 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemilu 2024 Kemungkinan Digelar Saat Musim Hujan, KPU Antisipasi Cuaca Ekstrem hingga Bencana Alam

Ketua KPU Hasyim Asyari menyatakan pihaknya telah menyusun langkah antisipasi jika Pemilu 2024 digelar saat musim hujan.


Di Festival Like 2023, Jokowi Singgung Perubahan Iklim dan Polusi di Jakarta

8 hari lalu

Presiden Jokowi berfoto dengan penerima SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. TEMPO/Subekti.
Di Festival Like 2023, Jokowi Singgung Perubahan Iklim dan Polusi di Jakarta

Presiden Jokowi mengingatkan soal perubahan iklim yang tengah terjadi di dunia, dan menyoroti keadaan polusi di Jakarta.