Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sel Punca Embrionik Potensial Memperbaiki Organ Manusia yang Rusak, Tapi...

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sel punca embrio (ESC) atau yang juga dikenal dengan embryonic stem cell adalah jenis sel punca yang diperoleh dari embrio manusia yang masih dalam tahap awal perkembangannya. 

Seperti dilansir dari laman prostem, sel punca embrio (ESC) atau yang juga dikenal dengan embryonic stem cell adalah jenis sel punca yang diperoleh dari embrio manusia yang masih dalam tahap awal perkembangannya. Sel punca embrio memiliki potensi luar biasa karena mereka dapat memperbanyak diri secara tak terbatas dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan hampir semua jenis sel dalam tubuh manusia. 

Dengan status sel punca embrio yang masih sebagai sel pemula tubuh manusia, hal tersebut menyebabkan mereka memiliki sifat yang tidak terdiferensiasi dan belum matang dan terspesialisasi, sehingga sel punca embrio masih menjadi jenis sel lain di dalam tubuh. Dengan kata lain, pada tingkat embrio, sel punca embrio dapat berkembang biak dan terdiferensiasi menjadi organ, tulang, dan otot.

Sumbangan Sukarela 

Proses mendapatkan sel punca embrio melibatkan pengambilan sel-sel dari embrio yang dihasilkan melalui fertilisasi in vitro. Embrio yang digunakan untuk tujuan ini biasanya berasal dari sumbangan sukarela pasangan yang menjalani prosedur fertilisasi in vitro. 

Sementara itu, seperti dilansir dari laman ncbi.nlm.nih.gov menyebut bahwa sel punca pertama kali diisolasi dalam laboratorium pada 1998. Di bawah pengawasan yang berada dalam standar internasional, sel punca embrionik dapat menunjukkan kemampuan yang mengesankan dalam memperbarui diri mereka secara terus-menerus.  

Lebih lanjut dan masih dilansir dari laman yang sama, penelitian yang dilakukan oleh Thomas Okarma dan Ron McKay menunjukkan bahwa garis sel punca embrionik yang dibuat dari satu sel dapat berkembang biak hingga 300 sampai dengan 400 sel. Bahkan melalui penelitian itu pula juga menyebut bahwa sel punca embrionik manusia yang telah disimpan selama 2 tahun memiliki sifat yang masih stabil dan dapat menjadi pengganti yang wajar terhadap kromosom.  

Sel punca embrio memiliki potensi besar dalam bidang penelitian dan pengembangan terapi regeneratif. Mereka dapat digunakan untuk memahami lebih lanjut tentang perkembangan embrio dan mekanisme diferensiasi sel dalam tubuh manusia. Dalam pengobatan, sel punca embrio dapat digunakan untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati dalam tubuh, dengan harapan memperbaiki atau menyembuhkan berbagai kondisi medis.

Kontroversi Etis Tajam: Hak Hidup dan Status Moral Embrio 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, penggunaan sel punca embrio juga menuai kontroversi etis. Pengambilan sel punca embrio melibatkan penghancuran embrio yang berpotensi memicu perdebatan tentang hak hidup dan status moral embrio. Kontroversi ini telah menyebabkan pembatasan dan regulasi ketat dalam penggunaan sel punca embrio di beberapa negara. 

Meskipun demikian, penelitian terus dilakukan untuk mencari alternatif penggunaan sel punca yang tidak melibatkan embrio, seperti penggunaan sel punca pluripoten induksi (iPSC) yang diperoleh melalui rekayasa genetika. iPSC adalah sel-sel dewasa yang diubah genetikanya untuk menyerupai sel punca embrio, sehingga memiliki kemampuan yang serupa dalam diferensiasi sel. 

Penggunaan sel punca embrio dalam pengobatan masih dalam tahap penelitian dan pengembangan yang intensif. Banyak tantangan yang perlu diatasi, seperti masalah keamanan, efisiensi produksi, dan pengendalian diferensiasi sel. Namun, potensi besar yang dimiliki oleh sel punca embrio dalam penyembuhan dan perbaikan jaringan menjadikan mereka sebagai subjek penelitian yang menarik. 

Dengan kata lain, sel punca embrio adalah jenis sel punca yang diperoleh dari embrio manusia dalam tahap awal perkembangannya. Meskipun memiliki potensi besar dalam penelitian dan pengembangan terapi regeneratif, penggunaan sel punca embrio juga menimbulkan kontroversi etis. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk mencari alternatif penggunaan sel punca yang lebih dapat diterima secara etis dan tetap efektif dalam pengobatan manusia. 

Pilihan editor : Kenali Mekanisme Terapi Anti Penuaan Dini oleh Sel Punca

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

37 hari lalu

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.


Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

28 Januari 2024

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Tim peneliti Unair tengah mengembangkan terapi sel punca untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, mampu mengatasi aneka masalah kulit berikut.


Mengenal Terapi Sekretom untuk Atasi Rambut Rontok dan Kebotakan

9 November 2023

Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Mengenal Terapi Sekretom untuk Atasi Rambut Rontok dan Kebotakan

Terapi sekretom amat efektif dalam mencegah kebotakan dan rambut rontok yang tidak disertai gejala. Berikut penjelasannya.


Ilmuwan Israel Bisa Buat Embrio Manusia tanpa Sel Telur dan Sperma

9 September 2023

Peneliti Mehmet Yunus Comar melihat model embrio manusia tahap awal, yang dibuat oleh ilmuwan Israel tanpa menggunakan sel telur, sperma atau rahim, memberikan gambaran sekilas tentang minggu-minggu pertama perkembangan embrio, di laboratorium di Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel 7 September 2023. REUTERS/Amir Cohen
Ilmuwan Israel Bisa Buat Embrio Manusia tanpa Sel Telur dan Sperma

Ilmuwan Israel menciptakan model embrio manusia dari sel induk di laboratorium, tanpa menggunakan sperma, sel telur atau rahim.


Yang Perlu Diketahui sebelum Melakukan Terapi Stem Cell

23 Juli 2023

Stem Cell. theconversation.com
Yang Perlu Diketahui sebelum Melakukan Terapi Stem Cell

Stem cell ini memiliki potensi untuk memperbaiki, memulihkan, mengganti, dan meregenerasi sel.


Mengenal 2 Sumber Utama Stem Cell

22 Juli 2023

Stem Cell. theconversation.com
Mengenal 2 Sumber Utama Stem Cell

Stem cell berasal dari dua sumber utama, yaitu jaringan tubuh orang dewasa dan embrio.


Top 3 Tekno Berita Kemarin: Google Bard, BSI, Sejarah Sel Punca

22 Mei 2023

Google Bard.
Top 3 Tekno Berita Kemarin: Google Bard, BSI, Sejarah Sel Punca

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Minggu 21 Mei 2023, dipuncaki artikel Top 3 Tekno Sabtu. Isinya artikel cara pakai Google Bard juga aturan PPDB Bantul.


Sejarah Terapi Sel Punca

21 Mei 2023

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Sejarah Terapi Sel Punca

Sejarah terapi sel punca mencakup perkembangan dan penemuan penting yang membuka jalan bagi pengembangan pengobatan regeneratif yang menjanjikan.


Kenali Mekanisme Terapi anti Penuaan Dini oleh Sel Punca

20 Mei 2023

Penuaan Dini/Bisnis.com
Kenali Mekanisme Terapi anti Penuaan Dini oleh Sel Punca

Selain sel punca embrio, sel punca dewasa juga menjadi fokus penelitian dalam bidang stem cell.


Mengenal Sel Punca, Sel yang Memiliki Beragam Manfaat Bagi Tubuh

20 Mei 2023

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org
Mengenal Sel Punca, Sel yang Memiliki Beragam Manfaat Bagi Tubuh

Stem cell alias sel punca memiliki peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan organisme, serta berpotensi besar di pengobatan regeneratif.