TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Minggu 21 Mei 2023, dipuncaki oleh artikel Top 3 Tekno Sabtu. Di dalamnya memuat artikel cara pakai Google Bard juga aturan baru dalam PPDB 2023 di Bantul, Yogyakarta.
Lalu, update dari aplikasi BSI Mobile pasca-serangan ransomware terhadap Bank Syariah Indonesia masih mengisi berita terpopuler kemarin. Menurut pakar keamanan siber, aplikasi yang tak kunjung pulih seperti sedia kala itu bukan lagi persoalan peretasan.
Berita terpopuler ketiga kemarin berasal dari artikel berisi penjelasan sejarah terapi sel punca (stemcell). Disebutkan, terminologi sel punca pertama kali digunakan oleh Ilmuwan Jerman bernama Theodor Boveri dan Valentin Haecker pada 1888.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Minggu 21 Mei 2023, selengkapnya,
1. Cara Pakai Google Bard dan PPDB 2023 Bantul di Top 3 Tekno Berita Kemarin, Simak Selengkapnya
Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 20 Mei 2023, dipuncaki artikel cara pakai Google Bard, chatbot saingan ChatGPT. Sejumlah pakar teknologi informasi di Tanah Air menyebut potensi pengembangan Bard lebih besar ketimbang ChatGPT karena basisdata untuknya belajar yang lebih aktual.
Top 3 Tekno Berita Jumat menjadi terpopuler kedua. Isinya terdiri dari taktik baru serangan Rusia yang diklaim berhasil dimentahkan Ukraina menggunakan rudal Patriot, beasiswa keagamaan dari Telkom University, dan pernyataan dari grup ransomware penyerang BSI, LockBit.
Terpopuler ketiga datang dari PPDB 2023 di Yogyakarta. Bantul membebaskan siswa yang dinilai berprestasi untuk memilih dan mengikuti seleksi di sekolah negeri manapun yang ada di daerah itu, sesuai keinginan mereka.
2. Aplikasi BSI Mobile Belum Optimal, Pakar: Bukan Lagi Peretasan
Dua minggu berselang sejak kelompok ransomware Lockbit mengumumkan peretasan yang dilakukannya, sistem perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) belum juga pulih sepenuhnya. Dampak terutama dirasakan oleh nasabah pengguna aplikasi BSI Mobile.
Saat dikeluhkan kepadanya, seorang petugas layanan nasabah di satu kantor cabang BSI di Jakarta Pusat mengakui aplikasi belum optimal. Beberapa menu disarankannya untuk tidak digunakan dulu. Sebelumnya, keluhan terhadap fungsi aplikasi itu ramai dituangkan di media sosial namun tak mendapat penjelasan langsung dari BSI.
“Saya sendiri ikut arahan dari atas, sebagai CS (customer service) tidak paham sistem sedang on atau off,” kata petugas bernama Indah itu pada Jumat, 19 Mei 2023.
3. Sejarah Terapi Sel Punca, Berawal dari 1888
Terapi sel punca telah menjadi topik yang menarik dalam dunia medis dan penelitian. Penggunaan sel punca untuk tujuan pengobatan telah menarik perhatian ilmuwan dan profesional medis selama beberapa dekade.
Sejarah terapi sel punca mencakup perkembangan dan penemuan penting yang telah membuka jalan bagi pengembangan pengobatan regeneratif yang menjanjikan.
Seperti dilansir dari laman progencell, beberapa waktu lalu, terminologi sel punca pertama kali digunakan oleh Ilmuwan Jerman yang bernama Theodor Boveri dan Valentin Haecker pada 1888. Berikutnya pada 1902, Ilmuwan Rusia bernama Alexander M. Maximow menemukan Haematopoiesis, yang merupakan formasi dari komponen sel darah.