Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Mahasiswa Ikuti Kampus Mengajar: Ada Siswa Bawa Golok ke Sekolah

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu peserta Kampus Mengajar angkatan ke-4, Muhammad Taruna Aji, menceritakan pengalamannya ketika mengikuti program tersebut. Saat itu, Aji dan lima kawannya bertugas di SMPN 2 Sumberjambe, Jember, Jawa Timur. Suatu hari, seorang murid datang ke sekolah dengan membawa golok. Aji kaget karena siswa tersebut mengayunkan golok ke arah siswa lain.

“Saya kaget ketika ada murid yang sengaja membawa senjata tajam di kelas. Dia memainkan golok tadi dengan gaya menantang. Itu bukan peristiwa terakhir sebab di lain waktu ada murid yang hendak berkelahi dengan kakak kelasnya menggunakan senjata tajam di sekolah,” kata Muhammad Taruna Aji dilansir dari situs Universitas Jember pada Senin, 22 Mei 2023.

Ketika mengikuti program Kampus Mengajar, Aji melihat berbagai realita berbagai permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan. Aji menemukan banyak siswa yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari jenjang SMP. Mereka memilih langsung bekerja atau menikah bagi siswa perempuan.

Kemampuan finansial keluarga yang terbatas menjadi penyebab utama masalah ini. Aji mengatakan sekolah hingga jenjang SMP saja di sana menjadi kemewahan bagi masyarakat sekitar.
“Mengetahui kondisi ini, kami tidak langsung melaksanakan program, namun memilih melakukan pendekatan kepada siswa, orang tua dan warga sekitar. Kami berusaha menempatkan diri sebagai kawan ngobrol," ujarnya.

Aji berusaha menempatkan diri agar tidak terkesan menggurui. Dia melakukan sejumlah pendekatan kepada siswa dan masyarakat sekitar. "Pokoknya jangan sampai deh merasa kita mahasiswa lantas kemudian memandang mereka lebih rendah. Alhamdulillah cara ini berhasil, siswa yang awalnya antipati mulai mau menerima kami,” kata Aji yang asli Banyuwangi ini.

Selain membantu proses belajar mengajar di SMPN 2 Sumberjambe, Aji dan kawan-kawan juga mulai melaksanakan berbagai program lainnya. Misalnya, sosialisasi bahaya pernikahan dini dan pencegahan stunting.

Beberapa siswa mulai akrab bahkan menganggap para mahasiswa sebagai kakak mereka. Tak heran saat Aji dan kawan-kawan mengakhiri masa pengabdian mereka dilepas penuh haru. Bahkan hingga kini hubungan baik dengan siswa, guru dan warga berlanjut hingga kini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bagi saya pengalaman berharga mengikuti program Kampus Mengajar. Saya tersadar betapa beruntungnya saya bisa menuntut ilmu hingga bangku kuliah," ujarnya.

Dia berpesan agar mahasiswa lain bisa semangat kuliah agar bisa membantu menuntaskan persoalaan negeri. "Bagi kawan-kawan sesama mahasiswa, boleh diskusi dan penelitian hingga demonstrasi, namun Indonesia membutuhkan aksi nyata. Kalau bukan kita lantas siapa, kalau bukan sekarang lantas kapan?” ujar mahasiswa program studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember ini. 

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah meluncurkan program Kampus Mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program Kampus Mengajar ini mahasiswa diajak menjadi agen perubahan di bidang pendidikan.

Hingga pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan ke-5, tercatat ada 91 ribu lebih mahasiswa dan 15 ribu lebih dosen dari 800 PTN dan PTS yang turut bergabung membantu proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh pelosok nusantara.

Tahun ini Kampus Mengajar kembali membuka pendaftaran angkatan ke-6.

Pilihan Editor: Aplikasi BSI Mobile Belum Optimal, Pakar: Bukan Lagi Peretasan

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Jawa Timur Jadi Peserta Terbanyak Kampus Mengajar Angkatan 6

40 hari lalu

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Mahasiswa Jawa Timur Jadi Peserta Terbanyak Kampus Mengajar Angkatan 6

Peserta Kampus Mengajar angkatan keenam banyak terdiri dari mahasiswa asal Jawa Timur.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Biaya Pendidikan Prodi Kedokteran UPI, Prakiraan Cuaca BMKG

45 hari lalu

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kredit: Wikipedia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Biaya Pendidikan Prodi Kedokteran UPI, Prakiraan Cuaca BMKG

Topik tentang biaya pendidikan mahasiswa baru jalur seleksi mandiri prodi kedokteran UPI 2023 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Pesan Nadiem Makarim untuk Peserta Kampus Mengajar Angkatan 6: Ambil Pelajaran Sebanyaknya

46 hari lalu

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Pesan Nadiem Makarim untuk Peserta Kampus Mengajar Angkatan 6: Ambil Pelajaran Sebanyaknya

Pada angkatan pertama hingga kelima, Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu peserta mahasiswa untuk bertugas di 21.409 sekolah.


Kisah Mobil Listrik Besutan Universitas Jember, Sekali Cas Tempuh Jarak 115 Kilometer

47 hari lalu

Caption Foto:Tim TITEN Fakultas Teknik Universitas Jember di ajang Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023 di sirkuit internasional Mandalika pada 4-9 Juli 2023 lalu. Foto: Humas Universitas Jember
Kisah Mobil Listrik Besutan Universitas Jember, Sekali Cas Tempuh Jarak 115 Kilometer

Simak di sini kisah mobil listrik besutan Universitas Jember.


23 Mahasiswa Universitas Jember Belajar Marine Bioengineering dan Biotechnology ke Jerman

51 hari lalu

Para mahasiswa Universitas Jember mendapatkan pengarahan sebelum bertolak ke Jerman. Foto: Humas UNEJ.
23 Mahasiswa Universitas Jember Belajar Marine Bioengineering dan Biotechnology ke Jerman

Sebanyak 23 mahasiswa Universitas Jember mendapatkan kesempatan belajar ke Jerman melalui program Summer School dari Erasmus+ European Union.


Titen, Mobil Listrik Universitas Jember yang 'Ikut Wisuda' dengan Peraih IPK 4

51 hari lalu

Keberadaan Titen dalam upacara wisuda di Auditorium Universitas Jember, Sabtu, 5 Juli 2023. Foto: Humas UNEJ
Titen, Mobil Listrik Universitas Jember yang 'Ikut Wisuda' dengan Peraih IPK 4

Titen bukan nama mahasiswa atau mahasiswi Universitas Jember.


Universitas Jember Kukuhkan Tiga Guru Besar, Ada Pakar Kriptografi Hingga Ahli Energi Terbarukan

27 Juli 2023

Ketua Senat UNEJ mengukuhkan tiga guru besar baru UNEJ, di Gedung Auditorium, Rabu, 26 Juli 2023. Dok. Humas unej
Universitas Jember Kukuhkan Tiga Guru Besar, Ada Pakar Kriptografi Hingga Ahli Energi Terbarukan

Dengan tambahan tiga guru besar baru itu, Universitas Jember kini memiliki 60 guru besar.


Cerita Mahasiswa Kampus Mengajar: Buat Program Literasi Hingga Apoteker Cilik

18 Juli 2023

Ilustrasi program kampus mengajar. Kemendikbud
Cerita Mahasiswa Kampus Mengajar: Buat Program Literasi Hingga Apoteker Cilik

Kampus Mengajar Angkatan 5 telah menerjunkan 21.000 mahasiswa sejak Februari lalu.


Biaya Kuliah Unej Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri 2023

12 Juli 2023

Kampus Universitas Jember. Sumber foto : unej.co.id KOMUNIKA ONLINE
Biaya Kuliah Unej Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri 2023

Biaya kuliah UNEJ 2023 jalur SNBP, UTBK SNBT dan Mandiri dibedakan menjadi empat kelompok, berkisar Rp 3 juta sampai Rp 20 juta per semester.


Belajar dan Mengajar di Luar Perkuliahan, Berikut Keuntungan Ikut Program Kampus Mengajar

4 Juli 2023

Ilustrasi mahasiswa di kampus. Shutterstock
Belajar dan Mengajar di Luar Perkuliahan, Berikut Keuntungan Ikut Program Kampus Mengajar

Kampus Mengajar berangkat dari permasalahan pada skor kemampuan literasi serta numerasi siswa Indonesia berada di peringkat bawah.