Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Ungkap Aktivitas Ciuman Pertama Kali Dilakukan pada 2500 SM

Reporter

image-gnews
Ilustrasi berciuman. Shutterstock
Ilustrasi berciuman. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMencium pasangan secara romantis ternyata bukanlah hal yang sama sekali baru. Penyelidikan mendalam tentang bagaimana manusia menautkan bibir mereka satu sama lain memiliki cerita yang lebih kompleks daripada berbagai hasil riset terdahulu.

Jauh sebelum hari ini, berciuman dengan rasa cinta tidak dilakukan oleh semua budaya manusia. Itu kemudian menimbulkan spekulasi bahwa ciuman adalah perilaku yang muncul terlebih dahulu di daerah tertentu, lalu menyebar seperti “tren kekinian”.

Namun, menurut assyriologist (ahli linguistik dan peradaban Mesopotamia kuno) Troels Pank Arboll dari Universitas Copenhagen serta ahli biologi Sophie Lund Rasmussen dari Universitas Oxford, anggapan bahwa ciuman muncul di beberapa lokasi seperti India sebelum menyebar sebagai tren ke tempat lain tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat.

Seperti yang sebelumnya telah diterima secara umum, catatan tertulis paling awal tentang ciuman romantis diklaim berasal dari teks Sanskerta Weda Hindu bertanggal sekitar 3.500 tahun lalu. Mendiang antropolog Vaughn Bryant menggunakan penggambaran tersebut untuk menyatakan bahwa para jenderal Alexander Agung dari Macedonia mungkin membawa kembali tren ciuman setelah menaklukan Punjab pada 326 Sebelum Masehi (SM).

Walau demikian, Arboll dan Rasmussen menunjukkan temuan berbeda dalam artikel jurnal berjudul “The Ancient History of Kissing” yang terbit dalam science.org per 18 Mei 2023. Menurut mereka, catatan ekspresi romantis paling awal justru berasal dari sekitar 4.500 tahun lalu di Mesir dan Mesopotamia, setidaknya 1.000 tahun sebelum muncul dalam kitab suci Weda Sanskerta. Sebagai pendukung tambahan, sebuah riset lain yang terbit pada 2022 tentang spekulasi bangkitnya virus herpes simpleks 1 (HSV-1)—patogen penyebab herpes bibir (cold sore atau herpes labialis)—mungkin dapat melacak transmisi budaya berciuman sekitar 5.000 tahun lalu.

Bukti terbaru mengemukakan bahwa berciuman adalah praktik umum di zaman kuno yang berpotensi memiliki peran sebagai pengaruh konstan pada penularan mikroba lewat mulut, misalnya HSV-1. Oleh karena itu, tampaknya tidak mungkin kalau berciuman muncul sebagai adaptasi perilaku masyarakat kontemporer secara tiba-tiba yang kemudian mempercepat penularan penyakit.

Sejarah ciuman romantis bagaimanapun sulit untuk diungkap. Para ahli belum mencapai kesepakatan apakah itu sesuatu yang dipelajari atau naluriah. Akan tetapi, berciuman bukan hal unik bagi manusia; bonobo dan simpanse juga melakukannya. Di sisi lain, penelitian sebelumnya menemukan bahwa ciuman romantis tidak bersifat universal antarmanusia. Penelitian tersebut juga mengungkap, ciuman romantis semakin banyak dilakukan oleh masyarakat dalam struktur sosial budaya yang lebih kompleks.

Sementara orang dewasa mungkin mencium anak-anak mereka, aktivitas berciuman untuk mendapat kenikmatan di antara orang dewasa sering kali sulit diuraikan dalam catatan sejarah. Lebih lanjut menurut Arboll dan Rasmussen, referensi ciuman romantis dapat ditemukan pada teks Sumeria paling awal dari 2500 SM dan seterusnya. Terdapat penjelasan yang berkaitan dengan tindakan erotis, khususnya pada bibir.

Di Mesopotamia (peradaban manusia kuno di antara Sungai Eufrat dan Tigris di Irak dan Suriah), orang-orang menulis dalam aksara runcing pada lempeng tanah liat. Ribuan lempeng tersebut bertahan hingga kini dan berisi contoh nyata bahwa berciuman dianggap sebagai bagian dari keintiman romantis zaman kuno maupun hubungan persahabatan atau antaranggota keluarga. Maka dari itu, berciuman tidak bisa dianggap sebagai kebiasaan yang berasal secara eksklusif dari suatu wilayah, melainkan praktik berbagai budaya kuno selama beberapa milenium.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ciuman bahkan mungkin saja sudah ada lebih lama lagi. Sebuah artikel jurnal pada 2017 menyelidiki data genom bakteri yang ditemukan pada mulut Neanderthal dan menemukan jejak perpindahan mikroba mulut antara manusia dan Neanderthal sekitar 126.000 tahun lalu. Meski masih jauh dari kesimpulan adanya aktivitas ciuman dalam konteks erotis, temuan ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Karena nyatanya, patung prasejarah berumur 5.000 hingga 11.000 tahun lalu di Timur Tengah dan Neolitik di Malta juga tampak menggambarkan sosok orang saling berciuman saat mereka melakukan tindakan erotis.

Itu berarti bahwa berciuman, secara historis, mungkin berperan dalam proses penyebaran penyakit. Arboll dan Rasmussen mencatat bahwa teks medis dari Mesopotamia kuno memerinci penyakit yang terdengar sangat mirip dengan HSV-1—virus yang dewasa ini menyerang sekitar 3,7 miliar orang di seluruh dunia.

Menariknya, ada beberapa kesamaan antara penyakit yang dikenal sebagai bu’shanu dalam teks medis Mesopotamia kuno dan gejala yang disebabkan oleh infeksi herpes simpleks. Penyakit bu’shanu umumnya terletak di dalam atau sekitar mulut dan tenggorokan dengan gejala yang termasuk gelembung di dalam atau sekitar mulut. Itu juga merupakan salah satu tanda dominan infeksi herpes.

Namun, perlu diingat bahwa terdapat perbedaan antara interpretasi penyakit di masa lalu dan bagaimana seorang peneliti memandangnya saat ini. Itu berarti para ilmuwan harus berhati-hati dalam menggunakan teks medis kuno untuk melacak suatu praktik budaya.

Bukti-bukti gabungan semakin membuat sulit untuk menafsirkan peran aktivitas berciuman dalam munculnya jenis penyakit tertentu. Ciuman pasti memainkan peran, tetapi peran itu harus diselidiki dengan upaya kolaboratif dari berbagai pakar. Perdebatan tentang ciuman sebagai vektor penularan penyakit akan menggambarkan manfaat dari pendekatan interdisipliner untuk menghasilkan representasi holistik dari sejarah penularan penyakit melalui interaksi sosial.

Pilihan editor: Benarkah Sariawan Bisa Menular Melalui Ciuman?

SYAHDI MUHARRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mulai Hari Ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Layani Penerbangan Langsung dari India

2 hari lalu

Penumpang pesawat Airbus A380 milik maskapai penerbangan Emirates disambut setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 1 Juni 2023. Pendaratan pesawat komersial terbesar di dunia dengan nomor penerbangan EK368 dari Dubai menuju Bali tersebut menjadi penerbangan komersil pesawat A380 pertama di Indonesia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Mulai Hari Ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Layani Penerbangan Langsung dari India

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mulai melayani rute penerbangan langsung dari India.


Samsung Galaxy A05 dengan Helio G85 Dijual di India, Ini Spesifikasi dan Harganya

4 hari lalu

Samsung Galaxy A05 (Gizmochina)
Samsung Galaxy A05 dengan Helio G85 Dijual di India, Ini Spesifikasi dan Harganya

Galaxy A05 sekarang dijual di situs web Samsung India.


Terjebak di Terowongan Himalaya selama 17 Hari, 41 Pekerja Akhirnya Selamat

4 hari lalu

Pushkar Singh Dhami, Ketua Menteri negara bagian utara Uttarakhand, menyapa seorang pekerja setelah dia diselamatkan dari lokasi terowongan yang runtuh di Uttarakashi, Uttarakhand, India, 28 November 2023. Uttarkashi District Information Officer/Handout via REUTERS
Terjebak di Terowongan Himalaya selama 17 Hari, 41 Pekerja Akhirnya Selamat

Tim penyelamat 41 pekerja yang terperangkap selama 17 hari di dalam terowongan yang runtuh di Himalaya setelah mengebor puing-puing batu.


Sinopsis Drama Korea My Man is Cupid

4 hari lalu

My Man is Cupid. Foto : Prime
Sinopsis Drama Korea My Man is Cupid

Drama Korea My Man is Cupid dijadwalkan akan rilis pada 1 Desember 2023


Menkominfo Budi Arie Ungkap Isu Penting Forum G20 India soal Teknologi dan PR Besar Indonesia

5 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kanan) berbincang dengan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 22 November 2023. Komisi I DPR RI dan Pemerintah menyepakati RUU tentang perubahan ke-2 atas UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau revisi UU ITE dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menkominfo Budi Arie Ungkap Isu Penting Forum G20 India soal Teknologi dan PR Besar Indonesia

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan digitalisasi merupakan paradoks. Di satu sisi memangkas banyak hal, di sisi lain perlu adaptasi luar biasa.


24 Orang Tewas akibat Sambaran Petir di India

6 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
24 Orang Tewas akibat Sambaran Petir di India

Sambaran petir telah menewaskan 24 orang di India dan melukai sekitar 23 orang lainnya di terluka


Anwar Ibrahim: Malaysia Berikan Bebas Visa untuk Turis Cina dan India

6 hari lalu

Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS
Anwar Ibrahim: Malaysia Berikan Bebas Visa untuk Turis Cina dan India

Malaysia akan memberikan bebas visa masuk kepada warga negara Cina dan India untuk masa tinggal hingga 30 hari mulai 1 Desember 2023


AS Gagalkan Rencana Pembunuhan Separatis Sikh, Beri Peringatan kepada India

10 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Joe Biden. REUTERS
AS Gagalkan Rencana Pembunuhan Separatis Sikh, Beri Peringatan kepada India

Kanada pernah menuduh India terlibat dalam pembunuhan seorang aktivis Sikh, namun tuduhan itu dibantah oleh India.


Negara Bagian di India Larang Beberapa Produk Halal, Ini Alasannya

12 hari lalu

Sejumlah warga India berdiri dilingkaran dari kapur saat menerapkan social distance ketika akan membeli bahan makanan untuk mempersiapkan dalam masa lockdown di Kolkata, India, 26 Maret 2020. Pemerintah India menerapkan lockdown usai sekitar 1000 warga positif corona. REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Negara Bagian di India Larang Beberapa Produk Halal, Ini Alasannya

Negara bagian terpadat di India melarang beberapa produk halal.


David Beckham Wisata Kuliner di India, Cicipi Nasi Biryani hingga Roti Tandoori

13 hari lalu

Thali, ragam makanan India yang dicicipi David Beckham saat mengunjungi negara tersebut pertengahan November 2023 (Instagram/@davidbeckham)
David Beckham Wisata Kuliner di India, Cicipi Nasi Biryani hingga Roti Tandoori

David Beckham mengungkapkan apresiasinya atas kekayaan dan keragaman cita rasa masakan India.