TEMPO Interaktif, Irvine: Merokok untuk melepas stres bukanlah ungkapan yang baru, tapi sebuah pencitraan atas otak yang terbaru menunjukkan bagaimana nikotin memang bisa membuat tumpul respons kita untuk marah. Dalam sebuah studi terungkap bahwa orang-orang yang mengisap rokok bernikotin lebih sulit terpancing provokasi dibandingkan dengan yang mengisap plasebo. Kesimpulan ini mendukung pemikiran bahwa individu yang mengalami stres atau marah bisa lebih mudah menjadi pecandu rokok. "Dari temuan ini diduga orang-orang yang sedang berada dalam situasi terprovokasi amarah bisa lebih terbuka terhadap efek nikotin," ujar Jean Gehricke, peneliti psikiatri di University of California, Irvine, Amerika Serikat. Gehricke mengatakan kesimpulan yang dimuat dalam jurnal Behavioral and Brain Functions itu merepresentasikan hasil studi pertama yang mengidentifikasi sistem otak paling reaktif terhadap efek nikotin dan memiliki koneksi terkuat dengan respons marah. Dalam studinya, Gehricke dan timnya mencomot sekelompok orang yang tidak merokok untuk dihadapkan dengan sebuah permainan yang perilaku pribadi lawan dalam permainan itu sengaja didesain untuk menghina dan memprovokasi. Satu bentuk di antara permainan itu adalah perlombaan siapa tercepat meng-klik tetikus. Permainannya sederhana tapi hukuman buat mereka yang kalah bisa bikin panas telinga. Gehricke dan kawan-kawannya yang mengendalikan pemain maya dalam permainan itu secara bertahap meningkatkan level hukuman bagi para responden yang terlibat. Tindakan itu sengaja diambil untuk diterjemahkan sebagai undangan terbuka setiap partisipan untuk membalasnya. Tapi, ternyata, para responden yang mengisap nikotin justru lebih sulit terpancing ke undangan itu. Kalau menang, mereka cenderung memberikan hukuman yang lebih ringan daripada hukuman yang diberikan oleh mereka yang mengisap plasebo. Belakangan ketahuan, dari hasil pemindaian, bahwa nikotin mengincar sistem di otak yang fokus mengatur emosi. Mereka yang mengisap nikotin terungkap memiliki aktivitas otak di sektor itu yang lebih ramai. Namun, apakah merokok benar bisa digunakan untuk mengusir stres dalam kehidupan yang nyata masih bisa diperdebatkan. Hasil studi awal April lalu oleh Pew Research Center menemukan bahwa setengah dari para perokok aktif mengaku "sering" mengalami stres harian. Bandingkan dengan angka 35 persen dari mereka yang sudah berhenti merokok dan 31 persen mereka yang tidak pernah merokok. Para perokok aktif juga disebutkan lebih kurang bahagia dan sehat. Bahkan efek mematikan juga bisa menular ke hewan peliharaan ketika ia bermitra dengan seorang manusia perokok. WURAGIL | LIVESCIENCE
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
11 hari lalu
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
14 hari lalu
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
25 hari lalu
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
29 hari lalu
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
40 hari lalu
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok
40 hari lalu
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok
Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
44 hari lalu
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar
46 hari lalu
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar
Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,
KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya
50 hari lalu
KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya
KLHK menilai perlu ada mekanisme tanggungjawab dari produsen rokok atas sampah yang dihasilkannya. Sampah puntung rokok bisa sampai 107.333 ton.
Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton
56 hari lalu
Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton
Konsumsi tembakau di Indonesia mencapai 322 miliar batang pada 2020 dan berpotensi menghasilkan sekitar 107.333 sampah puntung rokok.