TEMPO.CO, Jakarta - Data dari IBM Security X-Force Threat Intelligence Index 2023 menyebut sekitar 31 persen serangan siber global menarget wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Apa yang terungkap terjadi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) pada bulan ini--yang membuat layanannya terganggu berhari-hari--adalah satu contoh nyatanya.
Menurut Presiden dan Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, setiap serangan siber bisa diatasi. Permasalahan, kata dia lagi, adalah pada edukasi yang harus dilakukan secara konsisten untuk mencegah dan meredam dampak setiap serangan itu. "Juga user behaviour dan kesadaran pengguna terhadap pentingnya menjaga keamanan data,” katanya pada Jumat, 26 Mei 2023.
Tanpa menyebut identitas perusahaan yang dimaksud, Roy mengisahkan contoh perilaku itu pada seorang karyawan perusahaan finansial di sebuah kota kecil. Si karyawan membuka internet pada jam istirahat dan mengklik beberapa website tertentu yang ternyata sudah disusupi malware atau ransomware.
“Si malware atau ransomware ini, diam saja, sampai suatu saat, mereka mencoba mengambil alih data dan bisa menyerang,” katanya menjelaskan.
Chief Technology Officer, IBM Security, APAC, Chris Hocking, menyatakan IBM memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek keamanan siber, termasuk deteksi ancaman, investigasi, dan respons. AI, menurut dia, meningkatkan pemahaman situasional dan meningkatkan deteksi ancaman dengan menganalisis kumpulan data yang luas dan mengidentifikasi pola perilaku pengguna yang tidak normal.
Termasuk, AI mengotomatiskan alur kerja respons atau merekomendasikan tindakan yang sesuai berdasarkan pola masa lalu.
Dalam kasus serangan ransomware terhadap BSI, Hocking mengklaim aplikasi AI IBM dapat memberikan langkah-langkah keamanan yang komprehensif. Caranya, dengan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin dan analisis perilaku untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman yang muncul secara real-time.
"IBM menyadari bahwa strategi keamanan perimeter tradisional tidak lagi memadai dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang dan adopsi infrastruktur cloud hybrid," kata dia.
Hocking kemudian menunjuk Solusi Deteksi dan Respons Ancaman Tingkat Lanjut dari IBM, seperti IBM QRadar dan ReaQta, yang menyediakan langkah-langkah keamanan komprehensif yang didukung oleh AI. "Solusi-solusi ini memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin dan analitik perilaku untuk mendeteksi dan merespons ancaman yang muncul secara real-time."
Pilihan Editor: Mahasiswa ITB Ujian Akhir Bikin Cosplay dari Kaonashi sampai Maleficent
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.