TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tengah menggelar Kongres Meteorologis Dunia ke-19 di Jenewa, Swiss. Salah satu agenda acara yang berlangsung 22 Mei – 2 Juni 2023 itu adalah pemilihan Presiden WMO periode 2023-2027. Turut masuk bursa adalah Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menegaskan dirinya siap all out bersaing dalam perebutan kursi Presiden MWO periode 2023-2027. Ia menyebut jika dirinya telah menyiapkan visi, misi, gagasan, dan strategi mengenai 'mau dibawa kemana WMO' empat tahun mendatang.
"Ada tiga misi utama yang menjadi fokus utama saya, jika dipercaya menjadi Presiden WMO periode mendatang," katanya dalam keterangan tertulis dari Jenewa, Sabtu 26 Mei 2023.
Pertama, adalah kesetaraan gender. Kedua, sustainability atau keberlanjutan. Dan, ketiga pengurangan kesenjangan atau closing the gap antara negara maju dan negara berkembang, utamanya dalam hal infrastruktur kebencanaan.
Kaitannya dengan visi kesetaraan gender, Dwikorita memaparkan, bahwa ke depan WMO harus memiliki SDM yang lebih berimbang gender, serta kebijakan yang lebih baik untuk menangani disparitas gender. Selain itu, aksesibilitas yang sama terhadap informasi layanan cuaca dan iklim bagi perempuan dan laki-laki, serta memberdayakan kaum muda dan perempuan yang terdampak perubahan iklim.
Sementara itu, lanjut Dwikorita, WMO juga perlu menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas negara berkembang dengan menginisiasi kerjasama antar negara dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
"WMO ke depan perlu lebih agresif dalam mendorong transfer teknologi antar negara anggota untuk mengatasi dampak terkait cuaca dan iklim. Termasuk melakukan penguatan sarana implementasi dan pembiayaan inovatif agar tidak ada negara yang tertinggal," imbuhnya.
Tidak berhenti sampai di situ, WMO secara kelembagaan, tambah Dwikorita, perlu melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan akuntabilitas, transparansi, inklusivitas dengan membuat kebijakan sains yang lebih baik melalui kerjasama dengan Badan PBB lainnya, terlibat dalam acara tingkat tinggi, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Nantinya, Presiden WMO akan dipilih berdasarkan suara terbanyak oleh anggota WMO yang terdiri dari 187 negara dan 6 teritori. Selain pemilihan Presiden WMO, juga turut dipilih Sekretaris Jenderal dan Wakil Presiden WMO.
Dalam kongres ke-19 WMO, delegasi Indonesia dipimpin langsung Dwikorita Karnawati. Turut mendampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Sekretariat Negara.
Tim yang dikirim dalam Kongres WMO ini selain untuk mengawal materi sidang WMO terkait permasalahan teknis, administrasi dan perencanaan WMO, juga dalam rangka mengawal Kampanye Pencalonan Kepala BMKG dalam pemilihan Presiden WMO periode tahun 2023-2027.
Piihan Editor: Peneliti BRIN Ungkap Benteng Terakhir Indonesia dari Terjangan El Nino
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.