Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saling Klaim Pemenang Rudal Kinzhal vs Patriot, Mana yang Benar?

image-gnews
Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer.  Russian Defence Ministry
Rudal hipersonik Kinzhal yang dilepaskan pesawat tempur saat melakukan uji coba di selatan Rusia, 1 Maret 2018. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer. Russian Defence Ministry
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 15 Mei malam lalu, Rusia memberondongkan rudal dan drone ke ibukota Ukraina. Termasuk di dalamnya adalah enam rudal Kinzhal yang disebut-sebut sebagai senjata hipersonik yang tak terbendung. 

Apa yang terjadi berikutnya adalah saling klaim antara Kyiv dan Moskow. Menurut kubu yang pertama, sistem pertahanannya menembak jatuh seluruh 18 rudal dan drone yang datang dari berbagai arah itu menggunakan Rudal Patriot sumbangan Amerika.

Tapi menurut Rusia, seluruh target berhasil dihantamnya dalam serangan itu. Termasuk yang dilaporkannya adalah satu sistem Patriot menjadi korban Kizhal pada malam itu.

Sayangnya, kedua kubu sama-sama mem-blow up klaim mereka tanpa menyertakan bukti solid mana yang benar. Meski begitu, keterangan dari Amerika Serikat, satu sistem Rudal Patriot benar rusak, tapi tak sampai hancur. Keterangan yang diberikan menyebut kerusakan 'minor' dan sistem tak perlu dipindahkan untuk perbaikan. 

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada 15 Mei malam lalu? 

Jeffrey Lewis, seorang doktor di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California, AS, menilai kebingungan yang terjadi tak mengejutkannya. Menurut pendiri ArmsControlWonk.com ini, ada banyak faktor yang membentuk kebingungan itu, tak terkecuali adagium tua yang berbunyi: kebenaran adalah korban pertama dalam perang. 

"Pada 1991 lalu, Amerika Serikat juga mengaku telah mencegat seluruh rudal Irak (dalam Perang Teluk). Tapi kita tahu semua itu ternyata tidak benar," katanya. 

Faktor kedua, Lewis menambahkan, kubu Ukraina sendiri tak merasa perlu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Informasi datang kepada mereka hanya dari apa yang mereka lihat di layar radar sistem Rudal Patriot PAC-3. 

PAC-3 akan melaporkan kalau dia mencegat sebuah rudal. Apa yang diketahuinya adalah dia melacak sesuatu dan bisa mendekati untuk menghancurkannya. Tapi apakah dia benar melacak obyek yang dimaksud? Apakah dia benar-benar menghancurkannya? "Sistem hanya menerbangkan rudal ke sesuatu yang diarahkan oleh radar kepadanya dan mengenainya." 

Situasinya menjadi lebih kompleks oleh fakta bahwa Kinzhal, seperti halnya rudal Iskander, mempunyai decoy atau tiruan untuk mengelabui pencegatnya. Ini diketahui dari puing dan serpihan sebuah rudal Kinzhal asal serangan sebelumnya, juga pada Mei, yang berhasil ditembak jatuh dan dipamerkan Ukraina. 

Tiruan dirilis dari lokasi tinggi dan dimaksudkan untuk terlihat seperti rudal yang sedang melesat. Sementara operator Patriot mungkin percaya diri mampu membedakan decoy itu dari yang asli, satu-satunya cara untuk bisa yakin adalah dengan mengumpulkan reruntuhannya. 

Hal sama berlaku untuk klaim dari Moskow. Kita tidak tahu bagaimana kerusakan pada sistem Patriot itu. Kelihatannya tidak mungkin sistem itu terhantam secara langsung oleh Kinzhal--yang membawa hulu ledak seberat satu ton. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalaupun rudal berhasil diintersepsi, sebagian dari pecahan logamnya akan mampu menyebabkan kerusakan segala sesuatu yang ada dihujani di bawahnya. Hantaman akan sangat kuat karena kecepatan hipersonik dari rudal tersebut. 

Sistem rudal Patriot terdiri dari beberapa peluncur, sistem radar, sistem kontrol, dan truk generator dengan dua generator 150 kilowatt, plus kendaraan pendukung. Jika dihujani pecahan rudal Kinzhal mungkin menyebabkan kerusakan signifikan di antara sistem itu. 

Sistem Rudal Patriot Advanced Capability (PAC-3). Foto : Defensenews

Lewis mengajak tidak berharap banyak kepada detail forensik dari sebuah insiden seperti pada 15 Mei lalu. "Tidak penting," katanya sambil menambahkan, "Pertanyaan yang lebih penting adalah berapa besar biaya pertahanan yang disediakan dari sistem yang ada tersebut?"

Lewis mencontohkan, dibutuhkan bukti statistik yang solid untuk bisa menunjukkan apakah rudal-rudal Patriot benar-benar mencegat Kinzhal dan dengan tingkat kesusesan seperti apa. Beberapa saksi mengklaim kalau puluhan rudal itu diluncurkan saat serangan terjadi. 

"Tugas terpenting adalah terus menekan Washington untuk mengumpulkan data yang dapat dievaluasi secara independen, untuk melihat apakah sistem-sistem ini bekerja dengan baik atau tidak," katanya. 

Rasio dari berapa banyak rudal yang datang melawan berapa banyak pencegatnya yang dibutuhkan untuk bisa menjatuhkannya akan penting untuk analis pertahanan. Dan bahkan lebih penting bagi rakyat Kyiv: apakah mereka punya cukup Patriot untuk menghentikan segala yang dilontarkan Rusia ke arah mereka?

Rusia dilaporkan mempunyai sedikit saja rudal Kinzhal dan karenanya bergantung ke drone-drone Iran untuk bisa tetap membombardir Ukraina. Dari beberapa Kinzhal lagi yang dimiliki Rusia itu, Lewis memprediksi, kemungkinan akan ada babak lanjutan kontes dan adu klaim Rudal Patriot vs Rudal Kinzhal. 

POPULAR MECHANICS

Pilihan Editor: Ketahuan Pakai Joki, Peserta UTBK 2023 Ini Ingin Masuk Kedokteran


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Drone Ukraina Serang Gedung Dinas Keamanan Rusia di Kursk

6 jam lalu

Ledakan rudal terlihat di langit di atas kota selama serangan udara Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 21 September 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Drone Ukraina Serang Gedung Dinas Keamanan Rusia di Kursk

Drone Ukraina menyerang gedung Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan kilang minyak di Kursk.


Rusia Serang Kherson Sebabkan 2 Warga Tewas, Drone Dijatuhkan Dekat Moskow

9 jam lalu

Seorang prajurit Ukraina menyamarkan howitzer self-propelled M109 setelah tembakan ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 22 September 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Rusia Serang Kherson Sebabkan 2 Warga Tewas, Drone Dijatuhkan Dekat Moskow

Pasukan Rusia menyerang wilayah Kherson di Ukraina selatan pada hari Minggu,menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya delapan orang.


Top 3 Dunia: Kronologi Penculikan WNI di Malaysia, Rusia Ukraina Diminta Setop Perang

13 jam lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Top 3 Dunia: Kronologi Penculikan WNI di Malaysia, Rusia Ukraina Diminta Setop Perang

Top 3 dunia adalah kronologi penculikan WNi di Malaysia, Presiden Brasil minta Rusia Ukraina menghentikan perang hingga PDB Ukraina naik.


PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

1 hari lalu

Pengungsi Ukraina di Medyka, Polandia, 20 Maret 2022. REUTERS/Fabrizio Bensch/File Foto
PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

PDB Ukraina pada April sampai Juni 2023 mengalami kenaikan 19.5 persen karena warga Ukraina mulai bisa menerima keadaan.


Luiz Inacio Lula da Silva Sarankan Ukraina dan Rusia Berhenti Bertempur

1 hari lalu

Luiz Inacio Lula da Silva . (AP/Eraldo Peres
Luiz Inacio Lula da Silva Sarankan Ukraina dan Rusia Berhenti Bertempur

Luiz Inacio Lula da Silva menilai kalau jalan terbaik untuk keluar dari perang Ukraina adalah Kyev dan Moskow berhenti bertempur.


Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

Zelensky dijanjikan oleh Biden mendapat bantuan rudal jarak jauh untuk perang melawan Rusia.


Ingin Kembali ke Rusia, Eks Komandan Wagner Ditangkap Norwegia

1 hari lalu

Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia berpose saat wawancara di Oslo, Norwegia, 1 Februari 2023. REUTERS/Janis Laizans
Ingin Kembali ke Rusia, Eks Komandan Wagner Ditangkap Norwegia

Seorang eks komandan Wagner yang membelot ke Norwegia, ditangkap saat akan kembali ke Rusia.


EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

2 hari lalu

Suasana di salah satu tempat pemungutan suara di wilayah Donetsk, Ukraina. Rusia melakukan pemilihan umum di empat wilayah termasuk Donetsk. DOK: FAUZAN AL RASYID
EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

Fauzan Al Rasyid, seorang WNI, termasuk salah satu dari 34 nama yang menjadi pemantau Pemilu di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.


Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

2 hari lalu

Valery Danilenko, memeberikan pupuk pada tanamannya saat berada diperkebunan mentimun di Desa Tes, Siberia, Rusia, 21 Mei 2016. Danilenko memupuk mentimun yang akan dijualnya saat musim panen. REUTERS/Ilya Naymushin
Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

Setelah sempat mengalami penurunan, impor pupuk Rusia ke Polandia kembali mengalami kenaikan.


AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

Menteri luar negeri Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang "benar-benar khawatir" atas kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara