TEMPO.CO, Jakarta - Kekeringan berarti keadaan suatu wilayah saat tidak mengalami hujan karena datangnya musim kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama. Dengan demikian, kandungan air pun akan menguap dan mengering. Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia. Badai El Nino biasanya terjadi di wilayah Pasifik Selatan. Jika terjadi di satu wilayah negara maka negara lain dapat terkena dampak buruknya. Mulai dari kelaparan, kekurangan air, dan tertundanya kedatangan musim hujan.
6 Penyebab Kekeringan
Secara umum, penyebab kekeringan di belahan dunia terbagi menjadi 6 faktor. Seperti uraian di bawah ini.
1. Letak Geografis
Penyebab kekeringan yang terjadi di Indonesia pertama dipengaruhi oleh letak geografis. Di mana Indonesia tepat berdiri kokoh di garis khatulistiwa serta adanya 2 benua dan 2 samudera yang mengapit negara kepulauan ini.
Selain itu, Indonesia yang membentang luas hingga 1.916.906 kilometer persegi ditambah sekitar 17.000 pulau menjadikan fenomena alam monsoon ikut hinggap. Monsoon menyebabkan perubahan iklim yang disebut jet steam effect yang ektrem karena tekanan udara darat juga berubah menjadi panas. Kemudian, panas inilah yang menghembus ke daratan yang mengeringkan kandungan air tanah.
2. Penebangan Pohon
Penebangan pohon banyak dilakukan untuk kepentingan industri, real estate, maupun hal lainnya yang tanpa mengupayakan reboisasi untuk perlindungan bumi seisinya. Vegetasi yang terdiri dari tumbuhan dan tanaman sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Antara lain, untuk konsumsi sehari-hari, obat-obatan, dan respirasi. Pada proses respirasi, vegetasi salah satunya akan menghasilkan air bersih dari penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas. Air yang dihasilkan tumbuhan kemudian diinfiltrasi dari akar ke tanah untuk kebutuhan harian dan cadangan saat kemarau tiba.
3. Boros Air
Mandi yang dilakukan berjam-jam hingga melupakan kran air yang terbuka saat mengisi bak kamar mandi tentu menyumbang kekeringan. Padahal, air adalah kebutuhan pokok nomor 1 bagi manusia dan hewan untuk memberi tenaga tubuh lebih efektif daripada makanan. Menghemat air pun bukan berarti Anda pelit menjaga kebersihan diri dan isi rumah, tetapi membiasakan diri untuk menggunakan air bersih secukupnya. Bahkan, Anda dapat menggunakan air bekas untuk beberapa hal. Seperti menyiram air hasil cuci beras untuk tanaman di sekitar.
4. Kondisi Air Tanah Yang Terlalu Dalam
Secara umum, terdapat empat lapisan tanah, yaitu lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan induk. Untuk mencapai tanah induk yang kaya akan air butuh usaha seperti pengeboran ditambah dengan modal uang yang dipersiapkan cukup banyak. Namun, lapisan tanah yang terlalu dalam dapat menjadi masalah sendiri bagi manusia. Karena air susah terangkat sehingga kekeringan melanda. Hal ini juga merugikan tumbuhan berakar pendek. Mereka akan susah menyerap air tanah sehingga menyebabkan kematian.
5. Minimnya Daerah Resapan Air
Penyebab kekeringan akibat faktor alam selanjutnya karena minimnya daerah resapan air terdekat. Seperti penggundulan pohon di hutan atau area persawahan hijau yang dialihfungsikan. Kedua fenomena sosial tersebut menjadikan manusia kehilangan resapan air penyebab kekeringan. Meskipun hujan terus mengguyur wilayah Anda, tetapi tidak ada sejumlah tanah dan tumbuhan yang mampu menyerap air cukup banyak, maka banjir juga akan terjadi. Bahkan, dampak buruk berupa bencana kekeringan akan sangat dirasakan.
Tanamlah tunbuhan seperti ketela yang menyerap air sangat banyak jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Kemudian, jangan menanam pohon bambu yang strukturnya akan menutupi saluran penyerapan air ke tanah.
6. Global Warming
Aktivis-aktivis muda sudah banyak yang berkampanye tentang global warming. Bukan hanya omong kosong belaka, tetapi global warming memang sangat berbahaya bagi makhluk bumi terutama manusia. Salah satunya tanah akan mudah mengering sehingga kesulitan dalam infiltrasi. Kemudian, akan memudahkan iklim bumi tidak beraturan dan sulit diprediksi. Seperti saat ini, di mana musim kemarau dapat terasa lebih panas dan terjadi lama.
Dampak Kekeringan Bagi Manusia
Kekeringan bagi manusia begitu menyedihkan karena segala aktivitas kehidupan seperti mati. Dampak terjadinya kekeringan secara umum dibagi menjadi tiga.
- Menurunnya produksi tanaman (puso). Dengan demikian, memberi potensi matinya tanaman. Petani desa, pedagang, dan negara tentu rugi. Lalu, mengancam ketahanan pangan nasional
- Meningkatnya polusi udara yang membahayakan sistem pernapasan karena pasokan oksigen bersih juga berkurang
- Menyebabkan hidrologis atau perairan lingkungan berkurang saat musim kemarau.
Pilihan editor: Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan
ALFI MUNA SYARIFAH