Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditengarai Jaringan Nasional, Ini Modus dan Biaya Joki yang Dipakai Peserta UTBK di UPI

image-gnews
Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir gelombang kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK-SNBT, panitia pusat UTBK UPI di Tasikmalaya dikejutkan oleh temuan kasus perjokian pada Kamis, 25 Mei 2023. Modus dan peralatan yang digunakan disebut mirip dengan temuan kasus kecurangan sebelumnya di Pusat UTBK Universitas Sumatra Utara dan Bengkulu.

“Saya yakin jaringan sindikat ini nasional,” kata Ridwan Sutisna, Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat UTBK UPI, Ahad malam, 28 Mei 2023.

Dengan perangkat yang mirip, menurut Ridwan, ada modifikasi pemasangan alat pada seorang peserta UTBK di Tasikmalaya. Kabel-kabel dipasang melekat pada tubuh, sementara perangkat lain diselundupkan secara terpisah ke ruang ujian. Perangkat elektronik yang terlarang itu sempat berhasil lolos dari pemeriksaan metal detector yang tidak sampai ditempelkan pada tubuh peserta. 

Dari hasil penggalian keterangan oleh panitia ujian ke pelaku, diketahui handphone, kamera, dan baterai, disimpan di sepatu kanan dan kiri. Semua perangkat itu kemudian dirakit di kamar mandi. Kamera dipasang pada tangan yang tersambung dengan dua handphone dan dua unit baterai lithium. Untuk komunikasi searah dengan joki ujian, peserta dipasangi sebuah modem internet ukuran kecil. 

Selain itu untuk mendengarkan suara joki, digunakan alat wireless headset yang ukurannya sangat kecil. Alat itu dimasukkan ke dalam kedua telinga peserta. “Waktu dia keluarkan sendiri alatnya itu harus pakai magnet,” kata Ridwan.

Pelaku mengaku ada tiga orang yang menyiapkan secara khusus pemasangan alat itu termasuk pakaian yang digunakan. Ketika hari ujian, peserta menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang hingga menutupi sepatu yang ukurannya besar.  

Menurut Ridwan, peserta itu dibantu orang yang posisinya berada di Tasikmalaya. Lewat perangkat komunikasi yang terlarang dibawa, joki akan menjawabkan soal pertanyaan ke peserta. “Komunikasinya satu arah hanya dari joki ke peserta,” kata Ridwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat dimintai keterangan, pelaku sempat berkelit dan berbohong. Pun mengenai keberadaan ayahnya yang ternyata ikut mendampingi di Tasikmalaya. Menurut Ridwan, pelaku memilih ikut tes di Tasikmalaya padahal rumah dan sekolahnya berada di Jawa Timur. “Daftarnya juga kampus di Jawa Timur jurusan kedokteran,” ujarnya.

Setelah temuan kejadian itu, pengawas lebih mengetatkan pemeriksaan. Alat metal detector misalnya, lebih didekatkan ke tubuh peserta secara menyeluruh. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan tubuh dengan rabaan tangan pengawas sesuai jenis kelamin peserta.

“Pengawas juga diminta untuk memperhatikan peserta yang sering mengangkat tangan dari meja, jika perlu langsung dipegang saja pergelangan tangannya,” ujar Ridwan.

Dari keterangan ke pelaku, menurutnya, ada beberapa kesamaan lain temuan di Tasikmalaya dengan kasus kecurangan peserta UTBK di Sumatra yakni mereka hanya memilih satu dari dua pilihan kuliah di perguruan tinggi negeri, yaitu Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi. “Kami enggak tahu bagaimana joki itu bisa dapat data soal pilihan peserta,” katanya.

Soal biaya praktik perjokian itu, peserta mengaku membayar uang awal Rp 5 juta, sisanya akan dibayar kemudian. Sementara orang tua pelaku yang ditanya panitia ujian, tidak mengatakan secara gamblang. ”Dia menyebutkan bahwa disponsori oleh adiknya yang punya utang Rp 150 juta,” kata Ridwan. 

Pilihan Editor: Pidato Kelulusannya Viral, Ini Sosok Mahasiswa Asal NTB yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuasa Hukum Keluarga Korban PPDS Undip Ungkap Ada 4 Korban Lagi yang Akan Melapor

17 hari lalu

Mahasiswa menyalakan lilin sebagai aksi belasungkawa  wafatnya mahasiswa PPDS FK Undip dr Aulia Risma Lestari sekaligus mengawal pengungkapan kasus dugaan bunuh diri dan perundungan di Widya Puraya, kampus Undip Semarang, Senin 2 September 2024. Mahasiswa berharap pengusutan kasus ini segera tuntas, hasil investigasi segera bisa keluar agar kasus ini tidak berlarut larut. Tempo/Budi Purwanto
Kuasa Hukum Keluarga Korban PPDS Undip Ungkap Ada 4 Korban Lagi yang Akan Melapor

Misyal Achmad membeberkan ada empat korban PPDS lain yang siap melaporkan kasus serupa ke polisi.


Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

22 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Dirut RSHS Bandung Jelaskan Jam Kerja PPDS, Tugas Jaga Diatur Bergantian

Menurut Rachim, jam kerja harian mahasiswa PPDS di RSHS Bandung mulai dari pukul 07.00 hingga 15.30 WIB.


Cegah Perundungan, Menteri Budi Akan Atur Jam Kerja Peserta Didik PPDS

25 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Cegah Perundungan, Menteri Budi Akan Atur Jam Kerja Peserta Didik PPDS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mengatur jam kerja peserta didik dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit.


Rektor Unpad Merespons Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

28 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Rektor Unpad Merespons Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

Unpad telah membuat regulasi untuk mencegah kasus perundungan, termasuk memuat sanksi.


Kasus Terbaru Bullying Mahasiswa Calon Dokter Spesialis, FK Unpad Beri Sanksi 7 Senior

28 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Kasus Terbaru Bullying Mahasiswa Calon Dokter Spesialis, FK Unpad Beri Sanksi 7 Senior

Lagi-lagi bullying peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis. Kejadian 2023 dan baru dilaporkan.


Kebersihan Misa Paus Fransiskus, Mahasiswa FK Unair, dan FB Pro dalam Top 3 Tekno

33 hari lalu

Umat Katolik dari berbagai daerah mengikuti ibadah Misa Kudus bersama Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus tersebut diikuti sebanyak 86 ribu umat Katolik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebersihan Misa Paus Fransiskus, Mahasiswa FK Unair, dan FB Pro dalam Top 3 Tekno

Layanan ratusan petugas kebersihan saat misa akbar bersama Paus Fransiskus di GBK menjadi artikel utama Top 3 Tekno, Sabtu, 7 September 2024.


Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

33 hari lalu

Roy Novri Ramadhan, wisudawan berprestasi Fakultas Kedokteran. Foto: dok pribadi
Kisah Mahasiswa Berprestasi di Unair yang Pernah 17 Kali Gagal Tembus FK

Kisah dari FK Unair. Roy Novri Ramadhan merasakan susahnya masuk kedokteran, tapi begitu diterima langsung jadi mahasiswa berprestasi.


Dekan Fakultas Kedokteran Undip Menanggapi Pemberhentian dari Rumah Sakit Kariadi

38 hari lalu

Pewarta foto memotret suasana salah satu gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) di kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024.  Polisi menyebut korban tewas usai menyuntikkan obat penenang di tubuhnya sendiri. ANTARA/Aji Styawan
Dekan Fakultas Kedokteran Undip Menanggapi Pemberhentian dari Rumah Sakit Kariadi

Rumah Sakit Kariadi menyebutkan pemberhentian sementara Dekan FK Undip itu hanya terkait aktivitas klinis.


Undip Tunggu Hasil Investigasi Kematian Mahasiswi PPDS dari Polisi dan Kementerian

47 hari lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
Undip Tunggu Hasil Investigasi Kematian Mahasiswi PPDS dari Polisi dan Kementerian

Hasil investigasi internalnya diragukan banyak kalangan, Undip siap beri sanksi berat kepada pelaku bullying asalkan ....


Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

50 hari lalu

Ilustrasi dokter spesialis (ANTARA)
Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

Disebutkannya praktik bullying di Pendidikan Dokter Spesialis masih bertahan di beberapa bagian. Di antaranya di antara mereka yang memegang pisau.